Band Part 3

1.5K 75 0
                                        

Keesokkan harinya, CRAG dan SISA memilih tidak berpisah sama sekali. Mereka selalu bersama kemanapun kecuali ke toilet. Kedekatan SISA dengan CRAG membuat siswi VIHS menjadi iri. Saat jam istirahat pun, banyak orang yang membicarakan SISA dikantin dan itu membuat SISA jengah.
"Risih gue sama omongan mereka" Ucap Shilla kesal
"Kalau bukan karena keadaan yang gak memungkinkan, mana mau gue nempel sama mereka terus" Gerutu Sivia
"Pengen gue bogem tuh mulutnya satu satu biar diem" Ucap Agni kesal
"Sabar guys, ingat sama misi kita" Ucap Ify tenang
"Gue heran deh sama kalian semua" Ucap Gabriel yang mendapatkan tatapan bertanya dari SISA
"Disaat semua orang pada cari perhatian ke kita, pengen deket deket sama kita, pengen jadi pacar kita tapi kalian malah ilfeel gitu deket deket sama kita" Ucap Gabriel
"Kalian semua normalkan ?" Tanya Cakka yang mendapatkan tatapan tajam dari Agni
"Apa maksud lo ngomong gitu ?! Lo kira kita semua gak normal ?!" Bentak Agni
"Jangan hanya karena kita ilfeel sama kalian, kalian semua nganggap kita yang enggak enggak !" Ucap Shilla marah
"Lagian apa sih yang bisa dibanggain kalau kita deket sama kalian ? Gak ada sama sekali yang bisa kita banggain kalau kita deket deket sama kalian" Ucap Sivia ketus
"Jangan samakan kita dengan cewek cewek norak yang ngejar kalian" Ucap Ify dingin
"Mana mau gue nyamain si tirus sama cewek yang ngejar ngejar gue, secara kalau dia ngeliat gue kan bawaanya pengen ngamuk mulu sedangkan cewek cewek yang ngejar ngejarkan gue kan ngeliat gue dengan tatapan memuja" Guman Rio
"Gue denger apa yang lo bilang Cungkring" Ucap Ify
"Cungkring ? Siapa yang lo panggil cungkring ? Gak sadar diri banget lo ! Lo ngatain gue cungkring kaya lo sendirinya gak cungkring" Ucap Rio
"Gue gak secungkring lo" Ucap Ify datar
"Dasar tirus nyebelin" Ucap Rio kesal

******************************

Sepulang sekolah CRAG dan SISA langsung pulang kerumah mereka setelah itu mereka menuju gedung latihan untuk beladiri.
"Bang Riko" Sapa Cakka
"Hai " Jawab bang Riko
"Hari ini kita latihan apa bang ?" Tanya Gabriel
"Kalian mulai hari ini latihan senjata ya, sekarang kalian ke bang Rizky gih buat latihan" Ucap Riko sambil menunjuk seseorang yang bernama Rizky
"Siap bang, ayo guys" Ucap Cakka semangat menghampiri Rizky diikuti RAG
"Kalian gak latihan ?" Tanya bang Riko yang melihat SISA masih diam ditempatnya
"Latihan ko bang" Ucap Shilla
"Terus kenapa masih disini ?" Tanya Riko bingung
"Ada yang mau kita obrolin sama bang Riko" Ucap Sivia
"Tentang apa ?" Tanya Riko
"Tentang Debo" Ucap Ify
"Debo ? Debo Andryos ?!" Tanya Riko terkejut
"Iya bang" Ucap Agni
"Kalian mau nanya apa ?" Tanya bang Riko
"Banyak hal bang" Ucap Ify menatap Riko serius

******************************

Setelah 2 jam an mereka berlatih, akhirnya merekapun memutuskan untuk pulang. SISA yang baru saja sampai rumah pun langsung menuju kamar Ify,  CRAG yang melihat itu pun bingung.
"Mereka kenapa lagi sih guys ?" Tanya Gabriel bingung
"Mana gue tau" Ucap Alvin cuek

Dikamar Ify, SISA sedang membicarakan informasi yang baru saja mereka dapatkan dari Riko.
"Kalian mau nanya apa ?" Tanya Riko
"Banyak hal bang" Ucap Ify menatap Riko serius
"Abang dulu pernah kenalkan sama Debo ?" Tanya Agni
"Iya, emang kenapa ?" Tanya Riko
"Abang kenal dia dimana ?" Tanya Sivia
"Abang kenal dia waktu kita satu sanggar bela diri, waktu itu abang jadi senior dia" Ucap Riko
"Abang kenal dia waktu kapan ?" Tanya Shilla
"Waktu abang kelas 7 SMP dan dia kelas 3 SD" Ucap Riko
"Abang tau gak tentang keluarganya ?" Tanya Agni
"Abang gak terlalu banyak tau sih soal itu, yang abang tau ibunya kecelakaan saat dia kelas 4 SD dan semenjak itu ayahnya jadi gila kerja" Ucap Riko
"Ibunya meninggal ? Kecelakaan ? Apa itu disengaja bang ?" Tanya Sivia
"Abang gak tau, yang jelas kecelakaan itu membuat ibunya Debo sempat kritis dan meninggal setelah beberapa hari dirawat dirumah sakit. Setelah ibunya meninggal, Debo jadi berubah. Dia jadi orang yang sangat sangat semangat untuk latihan beladiri karena dia bertekad untuk menghancurkan hidup seseorang yang telah membuatnya begini" Ucap Riko
"Memang apa yang terjadi setelah ibunya Debo meninggal ?" Tanya Shilla
"Dia jadi terlantar karena ayahnya yang sibuk dengan pekerjaannya dan jarang sekali ada waktu untuk dia" Ucap Riko
"Terus abang tau apa lagi tentang keluarganya Debo ?" Tanya Agni
"Abang cuman tau itu doang soal keluarganya Debo, abang dulu gak berani banyak nanya sama dia" Ucap Riko
"Gitu ya bang, ya udah deh bang kalau gitu makasih ya buat info nya" Ucap Shilla
"Iya sama sama" Ucap Riko
"Kalau gitu kita latihan dulu ya bang" Ucap Ify yang diangguki oleh Riko

"Guys, gue rasa ada yang gak beres sama kematiannya nyokap Debo" Ucap Agni
"Iya Ag, masa Debo bisa berubah drastis kaya gitu hanya karena nyokapnya meninggal sih" Ucap Sivia
"Jadi sekarang apa yang harus kita lakuin Fy ?" Tanya Shilla
"Kita harus tetap cari informasi tentang mereka, terutama kematian nyokapnya Debo. Gue rasa ada yang gak beres disini antara Debo dan Rio" Ucap Ify
"Rio ? Kenapa sama Rio ?" Tanya Shilla
"Lo masih ingat ga sama penyerangan pertama mereka digudang ?" Tanya Ify yang diangguki oleh SSA
"Dan lo inget gak apa yang Debo katain ke Rio ? Gue rasa pasti ada sesuatu yang terjadi antara Debo dan Rio tanpa kita ketahui. Cuman gue rasa Rio gak tau apa kesalahannya hingga dia pasrah begitu aja saat dia dipukul sama Debo" Ucap Ify
"Lo bener juga Fy" Ucap Agni
"Jadi kita harus secepatnya mendapatkan informasi tentang Debo dan kecelakaan nyokapnya sebelum penyerangan mereka berikutnya terjadi" Ucap Ify
"Iya Fy, kita bakal usahain buat nyari informasi tentang mereka secepatnya" Ucap Sivia
"Gue bakal coba cari informasi lewat Rio, gue rasa ada hal yang harus gue tanyain ke Rio untuk memperjelas semuanya" Guman Ify
"Ya udah kalau gitu mending sekarang kita keluar" Ucap Shilla
"Yuk, gue juga udah laper nih" Ucap Sivia
"Makan mulu pikiran lo" Ucap Agni
"Biarin" Ucap Sivia sambil menjulurkan lidahnya. Saat SISA keluar dari kamar Ify, CRAG yang tadinya tengah asik menonton TV pun menoleh
"Habis ngapain aja kalian ?" Tanya Gabriel
"Lo pada habis arisan ya ?" Tebak Cakka
"Wah berbakat nih jadi mak mak rempong yang selalu ngurusin arisan" Ledek Alvin
"GAK USAH SOK TAU" Ucap Agni penuh penekanan
"Kalian gak habis merencanakan sesuatukan ?" Tanya Rio
"Gak" Ucap Ify
"Gue gak percaya sama lo" Ucap Rio
"Terserah lo, cabut guys" Ucap Ify, lalu SISA pun berjalan menuruni tangga
"Gue rasa mereka habis merencanakan sesuatu lagi deh guys" Ucap Gabriel
"Udahlah guys, nanti juga mereka ngomong sendiri apa rencana mereka ke kita. Lagian mereka kann juga udah janji mau kasih tau rencananya kalau mereka udah dapat semua informasi yang mereka butuhkan" Ucap Rio santai
"Iya sih, tapi kalau mereka ingkar janji gimana ?" Tanya Cakka
"Panggil aja mereka pengecut" Ucap Alvin
"Gue setuju" Ucap Rio
"Masa bidadari gue dipanggil pengecut sih ? Gak elit banget deh guys, mending manggil bidadari gue tuh dengan panggilan yang imut kaya cimi cimi, yayang, ayang, say, baby, darling dan yang lainnya. Manggil bidadari dengan sebutan pengecut sih jelek banget" Ucap Cakka
"Sono lo aja yang manggil dia begitu, ujung ujungnya juga lo kena tampol" Ledek Rio
"Dih.. lo tuh ya kalau ngomong suka bener deh Yo, tapi gak papa sih kena tampol juga yang penting cinta" Ucap Cakka sambil mengedip ngedipkan matanya
"Alay lo Cakk" Jitak Alvin
"Ganjen lo jadi cowok" Jitak Gabriel
"Sok imut lo" Jitak Rio
"Hobi banget sih lo pada jitakkin kepala gue" Ucap Cakka kesal
"Habisnya lo tuh enak dijadiin bahan bulyyan buat dijitak" Ucap Gabriel tanpa bersalah
"Nasib nasib punya wajah ganteng jadi pada syirik" Ucap Cakka sambil mengelus dadanya
"GAK NYAMBUNG CICAK" Teriak RAG bersama ditelinga Cakka setelah itu mereka tertawa bersama

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang