Rasa Penasaran Gabriel part 3

1.9K 92 2
                                    

Setelah beberapa kali keluar masuk toilet, Rio, Alvin dan Gabriel pun menjadi lemas lalu duduk dikursi panjang yang tersedia didekat toilet.
"Duh.. gue lemes banget nih" Ucap Iel
"Kenapa sih rencana kita untuk ngerjain mereka harus gagal ? Dan kenapa pula jadi kita yang kena kaya gini" Ucap Rio kesal
"Gila.. gue lemes banget" Ucap Alvin
"Gue kan udah peringatin kalian tadi untuk gak ngerjain para bidadari itu, tapi kalian masih aja gak dengerin gue dan milih buat ngelanjutin ke usilan kalian. Sekarang liat sendirikan, lo semua pada kena karmanya" Ucap Cakka yang kini sudah duduk disamping Alvin
"Mending lo gak usah ngomong deh Cak, omongan lo tuh gak bermutu banget" Ucap Rio sinis
"Jangan karena lo gak kaya kita, lo jadi bisa ceramahin kita kaya gini. Berasa lo yang paling bener aja deh Cak" Ucap Alvin tak kalah sinis
"Terserah kalian deh, gue cape peringatin kalian. Gue rasa kalian tuh emang gak bisa deh ngerjain para bidadari itu" Ucap Cakka
"Emang kenapa ?" Tanya Gabriel heran
"Karena bidadari itu punya naluri yang tajam, jadi dia tau siapa orang yang mau jahatin dan siapa yang baik ke dia. Mungkin Tuhan yang memberikan kelebihan itu agar para bidadari gak terluka" Ucap Cakka sambil tersenyum
"To the point deh Cak" Ucap Alvin kesal
"Jadi pas lo pada ke toilet mereka nanya ke gue soal kalian dan gue kasih tau dong alasan kalian kaya gini" Ucap Cakka
"Bego ! Ngapain lo kasih tau mereka ?" Ucap Rio dengan nada tinggi dan tak lupa menjitak Cakka
"Aduh ! Gak usah pake jitak berapa sih Yo ? Sakit tau. Gue juga belum selesai nih ceritanya" Ucap Cakka kesal
"Lanjut" Ucap Alvin
"Nah setelah gue kasih tau soal kalian yang mau ngerjain mereka, Ify bilang gini ke mereka 'berarti benerkan feeling gue' gitu. Jadi sekarang kalian berhenti deh berantem sama mereka, apa salahnya sih kita baikkan sama mereka" Ucap Cakka
"Gue gak sudi untuk baikkan sama mereka. Gue gak mau berbaik hati dengan orang yang sudah menantang gue sejak awal dia masuk sekolah ini" Ucap Rio geram
"Tapi lo beneran dengar sendiri Cakk kalau Ify ngomong kaya gitu ?" Tanya Gabriel
"Bener ko, lo kira telinga gue tuli apa sampai sampai gue gak bisa dengar orang ngomong dengan jelas" Ucap Cakka sewot
'Ko bisa tepat sih feeling Ify ? Gue jadi tambah curiga sama mereka' Ucap Gabriel dalam hati
"Pokoknya gue harus balas dendam sama mereka" Ucap Alvin
"Terserah kalian deh, mending sekarang kita masuk sebelum keduluan bu Ucie" Ucap Cakka yang mulai bangkit lalu berjalan menuju kelas diikuti RAG

******************************

Sepulang sekolah SISA pun memutuskan untuk ketaman sekolah terlebih dahulu untuk membahas PR Sejarah. Kini mereka tengah duduk dibawah pohon akasia yang tumbuh ditaman sekolah. Hingga tiba tiba ada beberapa orang berpakaian hitam yang berjalan mengendap endap ke gudang sekolah.
"Guys, liat deh" Ucap Shilla sambil menunjuk ke arah orang tersebut
"Siapa mereka ?" Tanya Agni bingung
"Mau apa mereka disini ?" Tanya Via
"Ikuti mereka" Perintah Ify yang kini sudah berdiri dan mengikuti orang orang tersebut
"Siapa sih mereka ?" Tanya Via yang kini berjalan dibelakang Ify
"Kenapa mereka mengarah ke gudang ?" Tanya Agni
"Siapa target mereka kali ini ?" Tanya Shilla

Ketika mereka sampai didepan gudang, mereka terkejut ketika ada suara seseorang yang mereka kenal dari dalam gudang tersebut.
"Ternyata gak sia sia ya pencarian gue selama 3 tahun ini" Ucap seorang pemuda
"MAU APA LO ?! KENAPA LO BISA ADA DISINI ?!" Bentak seseorang itu
"Rio, jangan bentak bentak begitu dong. Gue tau lo anak dari keluarga Haling kan ? Lo adalah aset berharga untuk gue" Ucap seseorang itu
"Debo ! Berhenti lo deketin Rio !" Bentak Alvin ketika melihat Debo mendekati Rio, Alvin yang saat ini di pegang oleh seorang teman Debo tidak dapat berbuat apa apa
"Alvin sayang, lo ko kasar sih ?" Tanya seorang wanita yang kini berada disebelah Alvin
"Jangan pernah lo sentuh gue Aren ! Gue jijik sama lo !" Bentak Alvin
"Lo jijik sama gue ?" Ucap Aren tak percaya
"Bukan hanya Alvin yang jijik sama lo, tapi gue dan sahabat sahabat gue juga jijik sama kalian semua" Ucap Cakka
"Lo jijik sama gue Cakk ?" Tanya seorang Gadis yang berada disamping Cakka
"Iya, GUE..SANGAT...JIJIK..SAMA LO !" Ucap Cakka penuh penekanan
PLAK...
"Kurang ajar lo Cakk" Ucap Zevana setelah menampar Cakka
"Zev, jangan kasar kasar dulu sama mereka. Ingat Zev, kita bakal main main dulu sama mereka" Ucap Debo memperingatkan Zevana dan Zevana hanya membuang muka
"Lo gak mau godain gue De ?" Ucap Gabriel sinis pada seorang gadis disebelahnya
"Gue ? Godain lo ? Gak napsu gue. Andai aja Debo gak nyuruh gue jagain lo mungkin sekarang gue udah godain Rio" Ucap Dea
"Rio sayang, lo tuh gak pantas jadi anak dari keluarga Haling. Lo tuh pantasnya jadi gembel diluar sana, lo tuh terlalu angkuh. Gue gak bakal biarin lo bahagia Rio" Ucap Debo yang mulai memukul ranghang Rio sebelah kanan
"Argh.. kurang ajar lo" Ucap Rio ingin menyerang Debo namun tak bisa karena tangannya kini tengah diikat dikursi
"Kenapa ? Gak bisa lawan ya ? Duh kasian" Ucap Debo meledek
"KURANG AJAR LO ! KALAU BERANI ! SINI LO HADAPIN GUE ! PENGECUT LO ! BERANINYA KEROYOKAN !" Bentak Rio
"Terus lo maunya gimana ?" Tanya Debo
"Lepasin gue dan hadapin gue" Tantang Rio
"Sayangnya gue mau bersenang senang dulu sama sahabat lo itu Yo, jadi lo nonton aja ya dari sini setelah itu baru giliran lo" Ucap Debo
"Sialan lo !" Teriak Rio
"Patton, Sion, Lintar habisi mereka" Perintah Debo dan sekarang Rio tidak dapat berbuat apa apa karena tangan dan kakinya terikat sedangkan para sahabatnya kini tengah dihajar oleh sahabat Debo hingga pintu gudang tiba tiba terbuka
BRAK..
"Siapa kalian ?" Tanya Debo terkejut
"Lo gak perlu tau siapa kita, sekarang lo lepasin mereka berempat" Ucap Ify yang kini menggunakan masker berwarna biru
"Kalau kita gak mau ?" Tanya Aren menantang
"Berarti kalian cari mati" Ucap Agni yang kini menggunakan masket berwarna putih
"Siapa takut" Ucap Zevana

SISA dan DAZ pun berkelahi.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang