"Sebenernya Vi, selama gue gak sadar 'dia' datang ke mimpi gue" Ucap Ify lirih
"'Dia' ? Datang ke mimpi lo ? Ngapain ?" Tanya Via penasaran.Via dan Ify memang bersahabat semenjak mereka TK sedangkan Shilla dan Agni bersahabat dengan Ify dan Sivia semenjak SD, jadi tidak heran jika Sivia mengerti siapa yang dimaksud Ify dengan sebutan 'dia'.
"Mungkin 'dia' rindu sama gue Vi, seperti gue rindu sama 'dia'. Walau gue udah gak terlalu ingat wajahnya tapi perasaan itu masih sama untuk 'dia'" Ucap Ify lirih
"Ify, serius, 'dia' ngapain datang kemimpi lo ?" Tanya Sivia dengan nada serius
"Dia cuman mengingatkan masa kecil kita doang ko Vi, bahkan karena dia mengingatkan janji kita, gue bisa sadar" Ucap Ify
"Serius 'dia' cuman ngingetin masa kecil lo sama 'dia' doang ? Terus hanya karena 'dia' mengingatkan janji itu ke lo, lo jadi sadar dan kembali ke alam nyata ?" Tanya Sivia penasaran
"Iya Vi, beneran deh. Gue gak bohong sama lo soal mimpi gue tentang 'dia'" Ucap Ify mencoba meyakinkan Sivia
"Ya udah deh kalau lo ngomong kayak gitu gue percaya. Gue rasa, gue juga harus berterimakasih sama 'dia'. Karena 'dia' datang ke mimpi lo, lo jadi sadar Fy" Ucap Sivia tersenyum
"Iya Vi, gue jadi penarasan deh sama 'dia'. Kira kira 'dia' sekarang ada dimana ya ? Apa 'dia' sudah tumbuh menjadi sosok pria yang gagah dan hebat ? Apa 'dia' juga masih ingat sama gue ? Apa 'dia' masih ingat janji kita ?" Ucap Ify dengan nada sedih, Sivia yang melihat perubahan raut wajah Ify pun mencoba menghiburnya.
"Gue yakin dia pasti ingat sama lo dan janji lo ke 'dia' ko Fy. Kalau dia gak ingat sama lo, mana mungkin dia datang ke mimpi lo ? Gue yakin dia ingat semua tentang lo, Fy. Gue yakin suatu saat nanti lo pasti akan bertemu dengan 'dia' lagi untuk menepati janji yang udah kalian buat beberapa tahun lalu" Ucap Sivia mencoba menghibur Ify
"Semoga saja Vi" Ucap Ify lirih penuh kesedihan
'Gue gak tega ngeliat lo kayak gini Fy' ucap batin Via*****************************
Kini CRAG, Agni dan Shilla sudah kembali ke ruangan Ify. CRAG memilih untuk duduk disofa yang ada disana sedangkan Shilla, Sivia dan Agni duduk didekat kasur Ify. CRAG, Shilla, Agni dan Sivia kini sudah mengganti pakaian mereka.
"Woy ! Sepi amat dah" Ucap Cakka yang merasa bosan
"Udah pada ngopi belum" Tambah Gabriel
"Jangan berisik ! Ini rumah sakit" Ucap Shilla dingin
"Ya kita kan BT Shill, Alvin lagi asik main game di HP nya, Rio lagi asik pacaran sama chitatonya, lah gue sama Cakka ngapain ? BT tau" Ucap Gabriel
"Lo kan bisa mainan HP kayak Alvin" Ucap Shilla dingin
"Males gue mandangin HP mulu, mendingan juga gue mandangin lo Shill" Ucap Gabriel namun tak diharaukan oleh Shilla
"Yo, minta dong chitatonya" Ucap Cakka dengan wajah memelas kepada Rio
"Kagak, kalau lo mau mending beli sendiri. Please, deh Cakk jangan ganggu gue yang lagi asik makan chitato" Ucap Rio sambil memeluk chitatonya agar tidak diambil oleh Cakka
"Ify.. Rio pelit banget tuh, masa gue minta chitatonya gak dikasih" Keluh Cakka pada Ify
"Ngapain lo ngomong ke Ify cicak ?!" Ucap Rio kesal
"Ya gak papa, lo nya pelit sih" Ucap Cakka
"Tapi nyatanya Ify gak ngeladenin lo, Cakk" Ucap Alvin terkekeh
"Vin, lo simpen dulu dong HP lo. Masa kita lagi ngumpul kayak gini lo asik sendiri sama HP lo" Ucap Gabriel sambil menatap Alvin yang sedang asik dengan HP nya
"Ntar Yel, lagi seru nih" Ucap Alvin tanpa melepaskan pandangannya dari HP
"Pilih disimpen HP nya atau gue buang" Ucap Gabriel dingin membuat Alvin takut lalu menyimpan HP
"Lo juga Yo, jangan pacaran mulu sama chitato. Masa karna chitato lo jadi nyuekin kita" Ucap Cakka kesal
"Biarin" Ucap Rio cuek
"Kita mainan aja yuk" Usul Gabriel
"Mainan apaan ?" Tanya Cakka
"Kagak tau" Ucap Gabriel lalu tersenyum tanpa dosa
"Gue kira lo tau" Ucap Cakka kesal
"Main ToD aja yuk" Usul Alvin
"Bosen amat Vin main ToD terus" Ucap Gabriel
"Kali ini kita ajak mereka buat main ToD, gimana ?" Tanya Alvin sambil melirik SISA
"Gue setuju" Ucap Cakka bersemangat
"Gue juga" Ucap Gabriel
"Gue ngikut aja deh" Ucap Rio sambil memakan chitatonya
"Ya udah, gue bilang dulu ya sama mereka" Ucap Alvin menghampiri SISA diikuti Cakka
"Hai para bidadariku ! Kita mainan yuk, bosen nih gue" Ucap Cakka pada SISA
"Lo kan bisa main sama teman teman lo, kenapa ngajak kita ?" Tanya Agni dingin
"Kan buat seru seruan aja sama kalian" Ucap Cakka
"Kita mau main ToD, kalian ikutan ya" Ucap Alvin
"Males" Ucap Sivia
"Bilang aja lo takut sama dare nya" Ucap Alvin tersenyum remeh pada Sivia
"Gue gak takut ya !" Ucap Sivia kesal
"Terus kalau gak takut, apa alasannya lo gak mau main ToD bareng kita ?" Ucap Alvin
"Gue kan udah bilang males, jadi lo gak ada hak untuk maksa gue" Ucap Sivia ketus
"Bilang aja takut, dasar PENGECUT" Ucap Alvin
"Gue gak takut dan gue bukan pengecut, kalau gitu gue ikutan" Ucap Sivia yang sudah geram
"Ok, guys, mereka semua ikutan nih" Ucap Alvin pada Rio dan Gabriel yang masih duduk disofa
"Kapan kita bilang ikutan ?" Tanya Shilla menatap Alvin dingin
"Kalau Sivia ikutan pasti kalian juga akan ikutan kan ?" Tanya Cakka
"Kalian semua gak mau dibilang pengecutkan karena takut sama permainan ini" Ucap Alvin
"Kita gak takut dan jangan pernah panggil kita semua pengecut ! Fine ! Kita semua ikutan" Ucap Agni ketus
"Tapi mainnya gimana ? Ify kan belum bisa duduk, jadi gimana Ify ikutan mainannya ?" Tanya Cakka
"Kita duduk melingkar dikursi ini, tapi bagian kasur Ify jangan ada yang nempati biar nanti pas botolnya berhenti diarah itu berarti Ify yang kena" Ucap Gabriel
"Ya udah,yuk kita mulai" Ucap Cakka
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
ActionSegala hal tak terduga akan mereka hadapi kedepannya demi keberhasilan sebuah misi. Dapat kah mereka melewati segala hal yang terjadi secara tiba tiba itu ? Akankah takdir akan ikut campur dalam sebuah misi itu ? (Cover by Neyza Alfathunissa) Up : J...