Begins Part 1

1.1K 66 5
                                        

Sesampainya di depan rumah, mereka melihat ada seorang pengantar paket.
"Pak, mau nganterin paket ya ?" Tanya Cakka
"Iya, ini ada paket untuk nona Ashilla dan nona Alyssa" Ucap pengirim paket itu sambil menyerahkan kedua paket kepada pemiliknya
"Saya permisi dulu" Pamit pengirim paket
"Ko tumben ya kita dapet dua paket dalam sehari" Ucap Gabriel bingung
"Entahlah, kita masuk dulu yuk" Ucap Rio lalu mereka pun masuk kedalam rumah
"Coba dibuka Shill paketnya" Ucap Gabriel saat mereka sudah duduk disofa ruang tamu, Shilla pun membuka paket tersebut yang berisikan boneka balerina yang berwarna putih dengan bercak merah disekitar mulut dan hidungnya.

'Lihat boneka balerina itu Shilla, bukankah mirip dengannya ? Ditambah warna merah yang berada disekitar hidung dan mulutnya membuat boneka itu sangat mirip dengan dirinya kan ? Apa kamu mau seperti itu Ashilla Zahrantiara ? Jika kamu tidak ingin seperti itu maka lepaskan para lelaki itu

Pengagum mu'

Shilla menatap boneka itu dengan tatapan sendu, namun melihat kembali apa yang tertulis dikertas tersebut membuatnya marah. CRAG menatap Shilla tak mengerti sedangkan Sivia, Agni dan Ify mencoba menenangkan Shilla.
"Sialan ! Siapa yang berani mengancam gue seperti ini ?! Dasar pengecut !! Hanya berani mengancam tapi tidak berani menampakkan dirinya !!" Ucap Shilla dengan suara yang cukup keras dan emosi yang meluap luap
"Shill, tenang. Jangan terpancing" Ucap Sivia
"Kendalikan diri lo, Shill" Ucap Agni
"Shill, jangan termakan ancaman itu. Dia sengaja mengancam kita karena dia tau kelemahan kita, kita gak boleh terbawa emosi seperti ini" Ucap Ify
"Awas aja kalau sampai gue tau siapa peneror ini, gue akan bunuh dia" Ucap Shilla dengan emosi yang meluap luap
"Sekarang lo masuk kamar dan tenangin diri lo, jangan sampai lo membahayakan diri lo sendiri karena emosi sesaat lo" Ucap Ify lalu Shilla pun melangkah memasuki kamarnya
"Shilla serem ya kalau lagi marah kayak gitu, rasanya kayak mau makan orang" Ucap Gabriel bergidik ngeri
"Apa gak sebaiknya kita nenangin Shilla sekarang ?" Tanya Cakka
"Gak perlu, dia hanya butuh waktu sendiri saat ini. Jika dia sudah merasa lebih baik pasti dia akan keluar sendiri" Ucap Ify
"Sekarang lebih baik kita bubar, kita harus mendinginkan otak kita masing masing supaya emosi tidak menguasi kita" Ucap Agni yang diangguki semua.

******************************

Malam harinya Ify merenung dibalkon kamarnya, ia memikirkan keputusan yang dibuatnya tadi. Entah mengapa kini ia ragu dengan keputusannya untuk meminta tolong pada Ray dan kawan kawan, hatinya berkata untuk tidak meminta bantuan pada Ray dan kawan kawannya namun fikirannya malah berkata sebaliknya. Ify pun membulatkan tekadnya, ia pun mengambil Handphone nya lalu menelfon seseorang.
"Halo" Ucap seseorang disebrang sana
"Halo, Deva" Ucap Ify
"Iya, ini siapa ya ?" Tanya Deva
"Ini kak Ify" Jawab Ify
"Oh kak Ify, ada apa kak malam malam telfon ?" Tanya Deva
"Sebelumnya kakak mau berterimakasih sama kamu dan teman teman kamu yang mau bantu kakak dan teman teman kakak, tapi setelah kakak fikir fikir lagi rasanya kakak gak perlu deh melibatkan kalian dalam masalah ini. Perasaan kakak gak enak Dev, kakak harap kamu ngerti ya" Jelas Ify
"Iya kak, Deva ngerti ko. Tapi kalau kak Ify perlu bantuan Deva, Deva selalu siap ko bantuin kak Ify. Lagi pula Deva kan udah anggap kak Ify sebagai kakaknya Deva, jadi Deva pasti akan selalu nurut sama kak Ify. Deva harap masalah kak Ify cepat selesai ya, Deva gak tega ngeliat kak Ify yang stres karena masalah ini" Ucap Deva sedih
"Iya Dev, makasih ya karena kamu selalu dukung kakak. Kamu itu emang benar benar adik kesayangan kakak" Ucap Ify tersenyum
"Iya dong, kakak kan gak punya adik lagi selain Deva ya walaupun bukan adik kandung" Ucap Deva
"Walau pun bukan adik kandung, kakak tetap anggap kamu sebagai adik kandung kakak ko Dev" Ucap Ify
"Iya kak, Deva juga selalu anggap kakak sebagai kakak kandung Deva" Ucap Deva
"Udah dulu ya Dev" Ucap Ify
"Iya kak" Ucap Deva lalu Ify pun mematikan panggilannya
"Gue harap keputusan yang gue ambil ini gak salah" Ucap Ify

******************************

Keesokkan harinya, Shilla keluar dengan mata sembab diakibatkan kemarin tidak keluar kamar sama sekali. Gabriel, Sivia, Agni dan Ify pun khawatir dengan keadaan Shilla yang kacau, namun Shilla berkata ia sudah merasa lebih baik membuat semuanya pun terdiam. Tak beberapa lama keheningan antara SISA dan CRAG pun hilang digantikan dengan keterkejutan akibat paket yang datang lebih pagi dari biasanya.
"Ini orang rajin amat sih ngirimin paket pagi pagi gini" Dumel Cakka
"Jangan ngedumel aja Kka, kayak cewek aja lo" Celetuk Gabriel yang membuat Cakka cemberut
"Dari pada lo cemberut mending kita buka paket ini" Usul Alvin
"Biar gue aja yang buka" Ucap Sivia

Sivia pun membuka paket tersebut dan ternyata paket tersebut berisikan foto dan secarik kertas.

'Datangi kami ! Kami tau kalian sudah tau tempat kami, jika kalian tidak datang juga maka jangan salahkan kami yang akan terus meneror kalian. Buktikan kepada kami bahwa kalian bukanlah seorang pengecut.

Pengagum mu'

"Mereka nantangin kita guys" Ucap Agni geram
"Akan gue pastikan bahwa mereka gak akan bisa melihat hari esok lagi setelah bertemu kita" Ucap Shilla
"Guys, tenang. Jangan terpancing emosi" Ucap Ify memperingati Agni dan Shilla
"Sekarang apa yang akan kita lakukan Fy ? Dia sudah memberitahukan tempatnya" Ucap Sivia menatap foto sebuah bangun yang berada di daerah pinggiran kota Bandung
"Kita mulai bergerak sekarang. Shilla, lo bikin pakaian anti peluru. Agni, lo siapkan pistol dan pelurunya. Via, lo cari tau letak strategis kita untuk menyimpan motor kita" Ucap Ifu yang dianggu Shilla, Agni dan Sivia. Mereka bertiga pun langsung melaksanakan tugas yang diberikan Ify
"Kita ngapain Fy ?" Tanya Rio dengan wajah bingungnya
"Kalian berempat cek motor kalian, kita akan pergi ke sana menggunakan motor masing masing" Ucap Ify yang diangguki oleh CRAG, merekapun langsung menuju garasi untuk melaksanakan perintah Ify

******************************

Hari pun mulai malam, seharian ini mereka disibukkan dengan persiapan penyerangan peneror. Kini mereka sudah menggunakan baju anti peluru yang Shilla buat sejak tadi pagi dan pistol serta peluru yang disiapkan Agni, mereka pun mengeluarkan motor mereka dari garasi.
"Kalian ikuti kita dari belakang, jangan menjaga jarak terlalu jauh dari kita. Kita gak mau kalian sampai terpisah dengan kita, supaya lebih aman Shilla dan Agni akan berada dibelakang kalian. Lalu gunakan pistol dan peluru itu saat kita sudah sampai sana. Kita harus menjaga satu sama lain agar penyerangan kali ini gak ada yang terluka lagi, terutama kalian berempat" Ucap Ify lalu menatap CRAG
"Emang kita kenapa Fy ?" Ucap Cakka bingung
"Kalian berempat harus bisa menahan emosi kalian saat berhadapan dengan musuh nantinya, jangan sampai musuh bisa mengendalikan kalian lewat emosi kalian" Ucap Ify
"Kita usahain Fy untuk mengontrol emosi kita" Ucap Gabriel
"Penyerangan kali ini kita lakukan bersama tanpa ada pembagian kelompok seperti waktu itu jadi nanti kita harus bisa saling bekerja sama untuk melindungi satu sama lain. Kalian mengerti ?" Ucap Ify
"Mengerti Fy" Ucap CRAG bersamaan
"Ayo kita berangkat" Ucap Ify lalu menutup kaca helmnya kemudian melajukan motornya diikuti Sivia, Rio, Cakka, Alvin, Gabriel, Shilla dan Agni

******************************

Sesampainya digedung persembunyian tersebut mereka pun segera siaga dengan mengeluarkan pistol, mereka dapat melihat banyak penjaga didepan gedung tersebut.
"Dari jarak segini, kalian bisa menembak berapa orang ?" Tanya Ify menatap CRAG
"4 mungkin" Jawab Cakka
"Kalau gitu kalian berempat harus membidik 4 orang penjaga itu dari sini, kita yang akan bersiaga jika bantuan dari peneror itu datang" Ucap Ify yang diangguki CRAG
"Gue tembak yang jaga disebelah kiri, Alvin tembak sebelah kanan, Iel tembak penjaga pintu, Cakka tembak sebelah penjaga yang mondar mandir itu" Ucap Rio yang diangguki ketiga sahabatnya, mereka pun mencari posisi yang tepat untuk menembak sasaran mereka

Dor...
Dor..
Dor...
Dor...

Rio, Alvin dan Gabriel pun mulai menembak dan tepat mengenai sasaran sedangkan Cakka baru mengenai 2 orang kini ia sedang fokus pada dua orang yang bergerak kesana kemari mencari mereka

Dor...
Dor...

Cakka pun berhasil menembak kedua orang itu, kini mereka melihat beberapa orang mulai keluar setelah mendengar tembakan tadi.
"Ck, tambah banyak aja" Dumel Cakka
"Tembak semampu kalian, sisanya biar kita yang habisin" Ucap Shilla

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang