SISA dan CRAG pun langsung menatap orang yang berdehem secara kencang itu.
"Hai ! Seru banget, lagi ngomongin apa nih ?" Tanya orang itu
"Nothing story" Jawab Ify datar
"Ada pak kesini ?" Tanya Rio pada orang itu yang tak lain adalah Abner
"Saya tadi kebetulan lewat sini terus ngeliat kalian lagi bercanda seru sekali jadi saya kesini untuk menghampiri kalian. Boleh saya gabung ?" Ucap Abner
"Boleh" Jawab Shilla membuat teman temannya menatap Shilla, kecuali Gabriel
"Terimakasih Shilla" Ucap Abner tersenyum manis pada Shilla namun Shilla segera mengalihkan pandangannya
"Kalian kelihatannya akrab sekali ya" Ucap Abner
"Gak juga" Ucap Agni ketus
"Bapak gak malu gabung sama kita ?" Tanya Alvin
"Gak ko, untuk apa saya malu gabung dengan kalian. Kalian kan murid saya sendiri" Jawab Abner
"Kenapa bapak tidak istirahat dengan guru lain saja ?" Tanya Cakka
"Saya kan guru baru disini jadi saya ingin berkeliling sekolah dulu supaya saya tidak nyasar saat ada jam pelajaran, lagi pula saya juga sudah lumayan akrab dengan guru guru disini jadi saya fikir lebih baik saya mengakrabkan diri dengan siswa siswi yang ada disini" Jawab Abner
"Saya yakin alasan bapak disini bukan untuk mengakrabkan diri dengan kami" Ucap Sivia sinis
"Hm.. sebenarnya saya kesini itu untuk menemui Shilla" Ucap Abner ragu
"Ada perlu apa bapak dengan saya sampai sampai bapak menemui saya saat jam istirahat seperti ini ?" Tanya Shilla datar
"Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan kamu Shill, tapi tidak disini" Jawab Abner
"Kalau begitu temui saya nanti malam di kafe Star Light jam 7" Ucap Shilla datar
"Baiklah, saya akan datang nanti malam dan saya harap kamu datang sendiri agar kita dapat bicara empat mata. Kalau begitu saya pamit dulu" Ucap Abner lalu meninggalkan kantin
"Shil.. lo yakin ?" Tanya Agni
"Gue yakin, ini saatnya gue menyelesaikan semua masalah yang ada dengannya" Ucap Shilla
"Apa perlu kita temanin ?" Tanya Sivia
"Gak perlu, lo tadi denger sendirikan apa kata dia. Gue janji kalau gue ada apa apa gue bakal nelfon kalian" Ucap Shilla
"Ya udah Shill, kalau itu keputusan lo kita cuman bisa mendukung lo" Ucap Sivia
"Tapi ingat Shill, lo harus langsung nelfon kita kalau dia berani macem macem sama lo" Ucap Agni
"Iya Ag, gue janji" Ucap Shilla
"Ya udah, kita kekelas yuk udah mau bel" Ucap Ify******************************
Malam harinya, Shilla pun pergi ke kafe Star Light sendiri. Selama perjalanan menuju kafe, Shilla meyakinkan dirinya untuk menyelesaikan semua masalah yang ada antara ia dan Abner. Sesampainya di kafe Star Light, Shilla langsung duduk disalah satu meja kosong yang berada dekat pintu kafe.
"Gue harap keputusan gue gak salah" Ucap Shilla menyakinkan dirinya sendiri
"Hai Shill ! Udah dari tadi ?" Tanya Abner yang baru saja sampai lalu duduk dikursi hadapan Shilla
"Baru ko" Jawab Shilla datar
"Lo mau pesen apa ?" Tanya Abner
"Lemon tea aja" Jawab Shilla
"Pelayan ! Saya pesan lemon tea satu sama black exspreso satu" Ucap Abner pada pelayan tersebut
"Ditunggu ya pesanannya" Ucap pelayan itu lalu meninggalkan mereka berdua
"Gue gak nyangka Shill kalau lo mau gue ajak ketemuan berduaan disini" Ucap Abner
"Sebenernya lo mau ngomong apa sama gue ?" Tanya Shilla datar
"Kita tunggu pesanan kita dulu baru setelah itu gue ngomong hal yang ingin gue bicarain ke lo" Ucap Abner menatap Shilla lembut, tak beberapa lama pesanan mereka pun datang
"Jadi lo mau ngomong apa ? Sekarang pesanan kita udah datang jadi lo bisa ngomong sekarang" Ucap Shilla dingin
"Shill, gue masih suka sama lo. Mau gak lo jadi pacar gue ?" Ungkap AbnerPlak
"Dasar gila ! Lo gak ada rasa bersalah sedikit pun semenjak kejadian waktu itu ? Dasar cowok gak berperasaan lo !" Bentak Shilla setelah menampar Abner
"Untuk apa gue ngerasa bersalah Shill ? Disini posisinya gue gak salah, gue sama dia kan emang udah putus" Ucap Abner
"Dan lo putus sama dia gara gara gue kan ?! Hanya karena lo tau gue adiknya, makanya lo ngedeketin dia supaya lo juga bisa deket sama gue ! Dasar cowok B*j*ng*n !" Ucap Shilla dengan nada tinggi
"Gue gak peduli lo mau sebut gue apa, yang jelas gue masih suka sama lo Shill. Gue memang sempat kerja di Bali tapi itu hanya untuk melupakan lo. Nyatanya waktu gue di Bali gue masih gak bisa melupakan lo sampai saat ini Shill, gue mohon Shill terima gue" Ucap Abner memegang lengan Shilla yang langsung ditepis oleh Shilla
"JANGAN SENTUH GUE !! LO HANYALAH SEORANG PENGECUT YANG MEMBUAT SESEORANG YANG GUE SAYANGI MENINGGAL !! GUE GAK AKAN PERNAH MENERIMA LO !! DASAR COWOK GILA !!" Bentak Shilla lalu berlari keluar kafe yang langsung dikejar oleh Abner
"Shill, tunggu. Gue memang merasa bersalah waktu itu dengan kakak lo, tapi gue juga gak bisa bohongin perasaan gue sendiri" Ucap Abner yang menghadang jalan Shilla didepan kafe
"GUE GAK PERDULI ALASAN LO ! HARUSNYA LO GAK MENJADIKAN KAKAK GUE SEBAGAI PELAMPIASAN DARI PERASAAN LO KE GUE !! LO GAK TAU SEBERAPA MENDERITANYA KAKAK GUE !! GUE BENAR BENAR BENCI SAMA LO !!" Bentak Shilla yang sudah mulai menitikkan air mata
"Shill, gue mohon sama lo terima gue jadi cowok lo. Lupain masa lalu, lagi pula dia udah mati kan" Ucap AbnerPlak..
Plak.."DASAR COWOK BIAD*B !! LO BENAR BENAR GAK PUNYA HATI !!! BAHKAN SAAT LO BERHASIL MEMBUAT KAKAK GUE MENINGGAL, LO MASIH MENGEJAR GUE DAN DENGAN MUDAHNYA LO BILANG UNTUK MELUPAKAN MASA LALU !!! HARUSNYA LO INGAT !! YANG MENYEBABKAN KAKAK GUE MATI ITU LO !! DASAR COWOK BR*NGS*K !!" Bentak Shilla
"Gue benar benar gak peduli sama kakak lo Shill, yang gue perdulikan hanya lo" Ucap Abner berusaha memeluk ShillBugh
Sebuah pukulan cukup kuat mendarat dipipi Abner hingga Abner tersungkur ditanah.
"Sialan ! Siapa lo berani beraninya mukul gue ?" Ucap Abner menatap orang bertopi yang memukulnya
"Gue, kenapa ? Terkejut ?" Ucap Gabriel melepas topinya lalu menatap sinis Abner
"Ngapain lo disini ?" Tanya Abner lalu berdiri
"Menjaga Shilla. Gue rasa lo belum tulikan ?! Gue rasa lo juga gak butakan ?! Lo dengarkan Shilla bilang apa ?! Shilla bilang lo jangan menyentuhnya ! Kenapa lo mencoba memeluknya tadi ?! Lo gak liat Shilla udah nangis sekarang ?! Lo bilang cinta ?! Kalau lo memang cinta sama Shilla harusnya lo gak buat dia nangis kayak gini !! Dasar cowok pengecut !" Bentak Gabriel
"Gue gak ada urusan sama lo, gue cuma punya urusan Shilla. Minggir lo !" Ucap Abner
"Kalau gue gak mau" Ucap Gabriel menantang
"Kalau lo gak mau minggir..."Bugh
Abner pun menonjok perut Gabriel membuat Gabriel meringis kesakitan
"Sialan lo !" Teriak Gabriel lalu memukul Abner terus terusan hingga Abner terkulai lemas diatas tanah dengan wajah penuh luka
"Sekali lo ganggu Shilla, lo akan berurusan dengan gue !" Ancam Gabriel lalu menarik Shilla menuju motornya, Shilla hanya terdiam sambil menangis selama perjalanan pulang******************************
Sesampainya diasrama, Shilla pun langsung masuk kedalam rumah meninggalkan Gabriel yang masih memarkirkan motornya diteras.
"Shill.. Shill.. tunggu... gue punya penjelasan" Ucap Gabriel berusaha mengejar Shilla, Gabriel pun mencekal lengan ShillaPlak
"Mau apa lagi lo ? Ngapain lo ikutin gue ?" Tanya Shilla sambil terus menangis
"Shill, dengerin gue dulu. Gue punya alasan ngikutin lo tadi" Ucap Gabriel
"Gue gak perduli alasan lo, lo ngikutin gue karena penasarankan sama masa lalu gue ? Iya kan ?!" Teriak Shilla membuat teman teman mereka mendekati mereka berdua
"Ada apa Shill ?" Tanya Septian menatap Shilla yang terlihat kacau
"Lo apain Shilla ha ?!" Ucap Agni dingin
"Gue gak ngapa ngapain Shilla, gue cuman ngikutin dia tadi. Gue khawatir pak Abner macam macam ke dia" Ucap Gabriel
"Bulshit ! Gue tau lo ngikutin gue karena penasaran kan dengan hal hal yang berhubungan dengan gue dimasa lalu ! Lo juga penasaran kan sama hubungan gue dengan kak Abner ?! Lo mau tau yang sebenarnya kan !" Teriak Shilla
"Enggak Shill, gue berani sumpah sama lo kalau tadi gue ngikutin lo itu karena gue takut lo diapa apain sama pak Abner" Ucap Gabriel
"Gue muak sama lo !" Teriak Shilla pada Gabriel lalu berlari menuju kamarnya
"Dasar ceroboh" Ucap Agni
"Cowok bego !" Ucap Sivia
"Ag, Vi, ayo kita susul Shilla" Ucap Ify agar Agni dan Sivia tidak memaki Gabriel lebih jauh, Agni dan Sivia pun mengikuti Ify melangkah menuju kamar Shilla
"Ada apa sih Yel ? Kenapa lo bisa ngikutin Shilla ?" Tanya Septian
"Gue khawatir kak sama dia, gue gak mau dia kenapa napa makanya gue ngikutin dia. Waktu gue sampai dikafe, Shilla sama pak Abner memang tidak banyak ngobrol tapi kelihatan sekali dar gerak tubuh Shilla yang menandakan dia tidak nyaman dengan pak Abner. Gue yang awalnya hanya bersembunyi dan mengawasi mereka dari jauh jadi emosi saat pak Abner memaksa Shilla hingga Shilla menangis, gue yang melihat Shilla menangis pun langsung keluar dari tempat persembunyian gue dan langsung menghajar pak Abner. Mungkin Shilla sangka gue ngikutin dia karena penasaran sama masa lalu dia padahal gue sama sekali gak perduli sama masa lalu dia, gue berani sumpah kak" Jelas Gabriel
"Lo yang sabar ya Yel, mungkin Shilla lagi emosi sekarang makanya fikiran dia negatif ke lo. Tunggu emosi Shilla mereda baru lo jelasin semuanya dan minta maaf ke dia, ok ?" Ucap Septian yang diangguki Gabriel

KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
AksiSegala hal tak terduga akan mereka hadapi kedepannya demi keberhasilan sebuah misi. Dapat kah mereka melewati segala hal yang terjadi secara tiba tiba itu ? Akankah takdir akan ikut campur dalam sebuah misi itu ? (Cover by Neyza Alfathunissa) Up : J...