Ify, Sivia dan Agni kini tengah menenangkan Shilla yang terus menangis.
"Shill, udah ya jangan nangis terus" Ucap Sivia merangkul Shilla
"Tapi Vi, gara gara dia gue harus ngebuka luka lama itu lagi" Ucap Shilla yang menangis dibahu Sivia
"Tapi setidaknya dia nolongin lo kan dari sifat kurang ajarnya si Abner" Ucap Sivia
"Shill, lo harus kuat. Shilla yang gue kenal bukan Shilla yang cengeng kayak sekarang, Shilla yang gue kenal adalah Shilla yang jutek, ketus dan gak peduli omongan orang terhadap dirinya sendiri" Ucap Ify
"Iya Shill, lo yang sekarang terasa berbeda. Bukannya lo gak mau dikatakan lemah oleh orang lain ? Tapi kenapa sekarang lo terlihat lemah Shill ?" Ucap Agni
"Lo gak ngerti perasaan gue !" Ucap Shilla
"Gue ngerti perasaan lo Shill, bahkan gue sangat sangat mengerti perasaan lo Shill" Ucap Agni
"Lo harus bangkit Shill, setidaknya lo sudah ada kemajuan sekarang. Lo yang tadinya gak mau sama sekali ngomong sama Abner sekarang mulai memberanikan diri untuk ngomong sama dia. Sedikit demi sedikit lo mulai berani menghadapi masa lalu lo Shill, jangan jadikan diri lo yang mulai berani ini menjadi takut kembali hanya karena Gabriel yang mengikuti lo tadi" Ucap Ify
"Kita semua sayang sama lo Shill, kita semua ingin lo bangkit dan berani mengahadapi masa lalu lo" Ucap Sivia
"Lo gak sendirian Shill, ada kita semua yang akan selalu membantu lo. Kita selalu siap berbagi dan mendengarkan segala cerita lo, kita semua akan selalu menjaga lo Shill. Lo jangan takut terpuruk sendirian karena kita semua akan selalu ada untuk lo" Ucap Agni
"Thanks guys karena kalian selalu ada buat gue, cuman kalian yang gue punya saat ini" Ucap Shilla
"Kitakan keluarga kedua lo Shill, jadi jangan takut sendirian ya" Ucap Sivia memeluk Shilla
"Kita sayang sama lo Shill" Ucap Agni memeluk Shilla
"Kita gak akan meninggalkan lo sendirian untuk menghadapi masa lalu lo" Ucap Ify memeluk Shilla
"Thanks guys" Ucap Shilla membalas pelukan Sivia, Agni dan Ify******************************
Keesokan harinya, CRAG dan SISA berangkat bersama ke sekolah. Keadaan dimobil Shiel sangat sepi karena Shilla yang kembali menjadi dingin kepada Gabriel. Sesampainya di sekolah mereka pun segera menuju kelas.
"Shilla masih marah ya sama lo ?" Tanya Cakka saat mereka sudah duduk dibangku mereka
"Kayaknya sih gitu Kka, dari tadi dia diemin gue terus. Gue ngerasa dia lebih dingin ke gue dari pada sebelumnya" Ucap Gabriel tertunduk lesu
"Yang sabar ya bro, gue yakin kalau amarahnya sudah mereda dia bakal balik lagi kayak biasanya ke lo ko" Ucap Alvin******************************
Selama disekolah Shilla benar benar bersikap dingin pada Gabriel, Gabriel yang di perlakukan dingin oleh Shilla pun hanya tertunduk lesu dan merasa bersalah. Bel pulang pun berbunyi mereka semua pun langsung menuju parkiran lalu pulang. Baru saja mereka memasuki rumah, tiba tiba ponsel Agni berbunyi.
Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..
"Halo" Ucap Agni membuat CRAG, Shilla, Sivia, Ify dan Septian menatap Agni. Tidak biasanya Agni mendapatkan telfon kecuali saat weekend membuat mereka semua menatap Agni bingung
"Halo ? Agni ?" Ucap orang ditelfon tersebut
"Iya mah, ada apa ?" Tanya Agni
"Ag, mamah minta kamu ke Berlin sekarang. Mamah udah pesan tiketnya" Ucap Wati, mamah Agni
"Ko tiba tiba mah ? Ada apa sih mah ?" Tanya Agni bingung
"Pokoknya sekarang kamu siap siap terus langsung ke bandara ya, mamah tunggu disini" Ucap Wati
"Iya mah, Agni siap siap dulu" Ucap Agni lalu memutuskan sambungan telfonnya
"Kenapa Ag ?" Tanya Septian
"Mamah nyuruh gue ke Berlin kak sekarang" Ucap Agni lalu berjalan masuk ke kamarnya diikuti yang lainnya
"Ada apa emangnya ? Ko tiba tiba banget ?" Tanya Sivia
"Gue juga gak tau" Ucap Agni sambil memasukkan beberapa pakaian ke dalam kopernya
"Kapan lo balik lagi ?" Tanya Cakka
"Mana gue tau" Ucap Agni ketus
"Lo berapa lama disana Ag ?" Tanya Shilla
"Gue gak tau tapi nanti gue kabarin kalian ko" Ucap Agni menutup kopernya
"Gue siap siap dulu ya" Ucap Agni lalu menyambar handuknya kemudian masuk ke kamar mandi
"Ya udah kita keluar yuk" Ucap Gabriel yang diangguki Rio, Cakka dan Alvin
"Kita tunggu diruang TV aja yuk guys" Ucap Ify yang diangguki Shilla, Sivia dan SeptianTak beberapa lama Agni pun selesai, setelah dirasanya tidak ada yang ketinggalan Agnipun turun kebawah sambil menarik kopernya.
"Guys, gue berangkat dulu ya" Pamit Agni pada semuanya
"Lo naik apa ke bandaranya Ag ?" Tanya Cakka
"Dijemput supir" Jawab Agni
"Lo hati hati ya Ag" Ucap Shilla
"Kalau udah sampai sana kabarin kita" Ucap Sivia
"Iya, gue berangkat guys" Pamit Agni lalu keluar diantar teman temannya setelah itu Agni pun masuk kedalam mobil jemputannya
"Perasaan gue gak enak nih soal Agni yang tiba tiba ditelfon sama nyokapnya" Ucap Ify
"Semoga aja gak ada apa apa ya guys" Ucap Sivia
"Ya udah kita masuk yuk" Ucap Shilla******************************
Sudah seminggu Agni berada di Berlin dan tidak mengabari sahabat sahabatnya, bahkan Septian pun sudah kembali ke Jepang beberapa hari yang lalu. Shilla, Ify, Sivia dan Cakka pun khawatir akan keadaan Agni.
"Fy, Agni masih belum ada kabar ya ?" Tanya Cakka yang dijawab gelengan dari Ify
"Terakhir kali dia telfon pas dia udah sampai disana, sekarang malah gak ada telfonnya sama sekali. Sebenernya ada apa sih sama Agni ?" Ucap Sivia
"Gue kangen bidadari gue" Teriak Cakka
"Berisik bego" Ucap Alvin sambil menjitak kepala Cakka
"Tapikan gue kangen sama dia ditambah dia gak ada kabar dan itu buat gue tambah khawatir" Ucap Cakka cemberut
"Alay" Ucap ShillaTok.. Tok.. Tok...
"Kka, ada tamu tuh. Bukain gih pintunya" Ucap Gabriel
"Temen lagi galau malah nyuruh bukain pintu" Dumel Cakka melangkahkan kaki menuju pintu depan
"Siapa ?" Tanya Cakka saat membukakan pintu
"Agni !" Pekik Cakka
"Hua !! Bidadari gue udah balik" Teriak Cakka namun Agni masih diam dan mulai melangkah masuk diikuti Cakka
"Bidadari ku, lo kemana aja ? Kenapa lo gak ngabari gue dan teman teman lo ? Kita semua khawatir sama lo" Tanya Cakka berjalan disamping Agni
"Agni !" Pekik Shilla
"Lo kemana aja ? Kenapa gak ngabarin kita selama lo disana ?" Tanya Sivia
"Ag, lo baik baik aja kan ?" Tanya Ify sambil menatap Agni yang terdiam
"Gue cape" Ucap Agni lalu berjalan menuju kamarnya
"Kayaknya ada yang gak beres sama Agni" Ucap Sivia
"Ada apa ya ? Apa terjadi sesuatu selama dia ada di Berlin ?" Tanya Shilla
"Kita tanyain itu nanti ke Agni, sekarang kita biarin dulu dia istirahat" Ucap Ify******************************
Malam harinya, Ify, Shilla dan Sivia memutuskan menanyakan segala hal yang terjadi pada Agni selama ia berada di Berlin.
"Ag, kita masuk ya" Ucap Sivia lalu mereka pun masuk kedalam kamar Agni
"Ag, lo kenapa ? Ko sepulang dari Berlin lo tiba tiba diam begini ?" Tanya Shilla duduk disebelah Agni
"Apa terjadi sesuatu selama lo ada disana ?" Tanya Ify
"Guys, paman gue datang lagi" Ucap Agni lirih
"Ngapain paman lo datang lagi ? Udah gila kali ya tuh orang" Ucap Shilla kesal
"Apa semua cowok didunia ini itu seperti paman lo dan Abner ya" Ucap Sivia sinis
"Dia minta hak nya sama nyokap bokap gue" Ucap Agni
"Apa ?! Gila tuh orang ! Gak ada malunya sama sekali, apa dia gak ngerasa bersalah atas apa yang dia lakuin dulu ?" Ucap Shilla kesal
"Terus nyokap bokap lo gimana ?" Tanya Ify
"Nyokap bokap gue gak kasih hak dia karena perbuatan dia dulu sudah mencoreng nama baik keluarga besar gue" Jawab Agni
"Gue setuju sama keputusan nyokap bokap lo, orang kayak paman lo itu gak pantas mendapatkan haknya sedikit pun" Ucap Shilla
"Ag, apa nyokap bokap lo memanggil lo hanya untuk membicarakan hal itu ? Perasaan gue hal itu gak perlu sampai memanggil lo untuk pergi ke Berlin deh" Ucap Ify, Agni menghela nafas lalu menceritakan apa yang orang tuanya bicarakan padanya.
"Lo serius Ag ?" Tanya Sivia
"Gue serius, sorry guys" Ucap Agni menunduk
"Lo gak perlu merasa bersalah Ag, gue rasa mungkin sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukan hal yang kita rencanakan dulu jika kita berada diposisi seperti ini" Ucap Ify
"Iya Fy, mungkin sekarang waktunya" Ucap Shilla
"Huft.. gue harap ini yang terbaik untuk kita semua" Ucap Sivia tersenyum namun tanpa mereka sadari ternyata ada seseorang yang diam diam merasa gelisah dan tak rela melakukan rencana ini

KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
AcciónSegala hal tak terduga akan mereka hadapi kedepannya demi keberhasilan sebuah misi. Dapat kah mereka melewati segala hal yang terjadi secara tiba tiba itu ? Akankah takdir akan ikut campur dalam sebuah misi itu ? (Cover by Neyza Alfathunissa) Up : J...