Camping Part 4

1.6K 85 0
                                    

SISA yang datang duluan pun menunggu CRAG sambil duduk dibatu pinggir sungai hingga CRAG datang.
"Ada apa ngajak kita ketemuan disini ?" Tanya Alvin yang baru saja datang membuat SISA menatap CRAG
"Kalau gak penting awas aja !" Ancam Rio
"Gue cuman mau ingetin kalian untuk tidak berpisah satu sama lain dan juga soal taruhan itu" Ucap Ify
"Kenapa sama taruhan waktu itu ? Bukannya lo juga udah kasih hukumannya ya ?" Tanya Gabriel
"Besok adalah hari terakhir kalian jadi babu kita, gue ingin kalian benar benar menuruti kita selama camping ini" Ucap Shilla
"Biasanya juga nurututin kali" Cibir Alvin
"Tapi biasanya kalian gak ikhlas kan ?" Ucap Sivia membuat CRA terdiam
"Gue ikhlas ko jadi babunya yayang Agni" Ucap Cakka
"Tapi guenya gak ikhlas punya babu kaya lo" Ucap Agni ketus
"Memang ada apa sih kalian tiba tiba ngomong kaya gini ?" Tanya Gabriel
"Aneh banget" Ucap Alvin
"Gue punya feeling gak enak semenjak kita datang disini, jadi gue mohon sama kalian untuk berhati hati" Ucap Ify
"Kalau cuma feeling doang, ngapain baper sih" Ucap Gabriel ketus
"Lo dengar ya baik baik, feeling Ify itu selalu tepat jadi kalian gak bisa gitu aja ngeremehin feeling Ify. Tapi kalau kalian gak mau dengerin peringatan dari kita, maka kita juga gak  akan tanggung jawab atas apa yang terjadi sama kalian nantinya" Ucap Shilla dingin
"Gue janji bakal nurut sama lo bidadariku" Ucap Cakka  meyakinkan Agni namun Agni hanya memutar bola matanya malasa
"Ya udah, apa ada lagi ?" Tanya Gabriel
"Gak ada" Ucap Via
"Ya udah kita cabut" Ucap Alvin sambil melangkah meninggalkan SISA diikiti CRG
"Apa mereka bakal nurutin omongan kita ?" Tanya Via
"Gue gak tau, tapi yang jelas mereka HARUS menuruti perkataan kita agar mereka tetap selamat" Ucap Shilla
"Gue bakal ngawasin mereka" Ucap Agni
"Kalian juga berhati hatilah" Ucap Ify yang diangguki SSA

******************************

Siang harinya setelah jam makan siang, seluruh siswa berbaris untuk mengikuti sebuah game.
"Apa semuanya sudah berkumpul disini ?" Tanya pak Oni menggunakan speaker
"Sudah pak" Jawab seluruh siswa serempak
"Baiklah, sekarang kalian akan bermain game secara berpasangan. Kalian sudah dibagikan pasangannya kan ?" Ucap pak Oni
"Sudah pak" Jawab siswa serempak
"Game yang kalian mainkan adalah game kekompakkan. Jadi kalian harus dapat mencari 5 bendera sesuai dengan warna tim kalian, kalian akan mencari bendera tersebut didaerah sekitar sini. Siapa yang dapat lebih dahulu 5 bendera tersebut, maka dia yang menang. Apa kalian siap ?" Ucap pak Oni
"Siap" Ucap siswa serempak bersemangat
"Yang pertama dimulai dari kelompok Mario-Alyssa sebagai tim biru, Alvin-Sivia sebagai tim merah, Gabriel-Ashilla sebagai tim hijau, Cakka-Agni sebagai tim kuning. Yang namanya dipanggil harap kedepan" Ucap pak Oni, CRAG dan SISA pun maju kedepan
"Kaki kalian akan diikat agar kita dapat mengetahui kekompakkan kalian" Ucap bu Winda sambil mengikat kaki Rio dan Ify dengan tambang. Setelah kaki mereka diikat, mereka pun berdiri digaris start.
"Apa kalian siap ?" Tanya pak Oni
"Siap" Ucap CRAG
"Mulai" Ucap pak Oni, CRAG dan SISA pun berpencar mencari kelima bendera tersebut

Ditempat CakkNi
"Lo bisa jalan gak sih ? Yang bener dong jalannya ! Nyusahin banget sih lo jadi orang !" Ucap Agni kesal karena langkahnya dengan Cakka tak kompak sehingga menyusahkannya untuk berjalan
"Ya maaf bidadariku, gue nya  gugup nih jalan bareng lo dengan jarak sedekat ini. Apalagi kaki kita diikat, duh baper deh gue" Ucap Cakka sambil senyam senyum
"Dasar cowok baperan ! Gue heran deh sama lo, lo tuh cewek apa cowok sih ? Jadi orang ko gampang banget ngambek dan baper" Ucap Agni
"Hehehe gak papa dong bidadariku" Ucap Cakka
"Yang bener dong Cakkdut jalannya, kalau gue kaki kanan ya lo kaki kiri" Ucap Agni kesal karena langkahnya yang tidak kompak dengan Cakka, namun Cakka hanya cengengesan

Ditempat ShiEl
"Lo jalannya bisa cepet gak ? Lelet banget deh jadi orang" Ucap Shilla kesal
"Sabar dong, lo gak tau ya betapa susahnya gue jalan dengan keadaan kaki diikat sama kesemek kaya gini" Ucap Gabriel tak kalah kesal
"Dasar tiang listrik lo" Ucap Shilla
"Apa ? Tiang listrik ? Gue yang ganteng kaya gini dibilang tiang listrik ? Kaya nya mata lo perlu diperiksain deh kedokter mata biar bisa bedain mana yang ganteng dan mana yang tiang listrik" Ucap Gabriel
"Lo yang perlu ke dokter mata ! Badan kurus kaya tiang listrik aja dibilang ganteng, najis banget gue" Ucap Shilla
"Awas aja lo kalau sampai jatuh cinta sama gue" Ucap Gabriel
"Gak akan ! Cepetan deh lo jalannya" Ucap Shilla ketus
"Dasar nenek sihir kesemek" Dumel Gabriel

Ditenpat AlVia
"Heh sipit ! Lo tuh bisa gak sih matanya dibuka ? Mata merem mulu" Ucap Via
"Mata gue emang udah kaya gini, protes aja lo" Ucap Alvin
"Nyusahin tau gak mata lo tuh, dari tadi jalan gak bener banget. Ada batu bukannya dihindarin malah diinjak, lo kira gak sakit apa kaki gue. Udah gitu, ada lumpur bukannya dihindarin malah dilewatin bikin sepatu gue kotor aja" Ucap Via kesal
"Ngeluh aja lo bisanya" Ucap Alvin
"Gimana gue gak ngeluh coba ? Dari tadi lo tuh gak kena batu sama lumpur itu, yang kena itu gue terus" Ucap Via
"Sengaja sih gue" Ucap Alvin tersenyum
"Dasar sipit jelek !" Ucap Via ketus

Ditempat Rify
"Tumben lo diam aja" Ucap Rio
"Suka suka gue lah" Ucap Ify ketus
"Biasa aja kali jawabnya, guekan tanya baik baik" Ucap Rio kesal
"Bodo" Ucap Ify
"Aneh lo" Ucap Rio
"Udah deh, lo jangan banyak ngomong mending sekarang tuh kita cari benderanya" Ucap Ify
"Iya iya, kita cari kesana yuk" Ucap Rio menunjuk jalan kekiri
"Gak, kita lurus aja" Ucap Ify
"Ke kiri aja" Ucap Rio
"Lurus"
"Kiri"
"Lurus"
"Kiri tirus"
"Lurus item"
"Gue bilang kiri ya kiri"
"Kalau gue bilang lurus berarti lurus"
"Tau ah, terserah lo" Ucap Rio kesal lalu merekapun memilih lurus

Setelah kurang lebih menghabiskan waktu 30 menit, Rio dan Ify pun menuju garis finis. RIFY menjadi juara pertama, SHILLEL menjadi juara kedua,CAKKNI menjadi juara ketiga dan ALVIA menjadi juara keempat.
"Gara gara lo pit kita jadi kalah" Ucap Via
"Ko gue sih ?" Ucap Alvin kesal
"Kalau lo buka mata lo tadi, mungkin lo bisa bantu gue buat cari bendera" Ucap Via
"Jangan salahin mata gue dong, salahin aja badan lo" Ucap Alvin
"Badan gue ? Apa maksud lo ?!" Ucap Via kesal
"Badan lo kebesaran jadi nutupin penglihatan gue" Ucap Alvin
"Kalau sipit ya sipit aja, gak usah salahin badan orang" Ucap Via ketus
"Emang badan lo melar ko" Ucap Alvin
"Dasar mata sipit" Ucap Sivia
"Bantet"
"Mata segaris"
"Gebrot"
"China kw"
"Badan lebar"
"Sipit gila"
"Sivia, Alvin, bisa kalian diam ?" Tanya Ify dingin membuat Alvia terdiam
"Karena kalian sudah selesai mengikuti game, kalian boleh istirahat dulu sebelum kita lanjut ke acara berikutnya" Ucap bu Situ
"Baik bu" Ucap SISA CRAG
"Guys makan yuk" Ucap Cakka
"Baru juga selesai makan Cakk" Ucap Alvin
"Laper lagi gue" Ucap Cakka
"Ya udah kita ambil cemilan aja ditas terus kita makan dibawah pohon dekat sungai" Ucap Rio
"Ok" Ucap CAG
"Kalian mau ikut juga ?" Tanya Cakka pada SISA
"Kita nyusul" Ucap Agni, SISA pun berjalan meninggalkan CRAG.

******************************

Kini CRAG dan SISA sedang duduk dibawah pohon yang rindang sambil memakan snack mereka.
"Lo bawa apa Vi ? Roti ya ? Bagi dong" Ucap Gabriel
"Minta aja sama Shilla" Ucap Sivia cuek
"Ko Shilla sih ?" Tanya Gabriel bingung
"Kan pasangan lo Shilla" Ucap Via
"Dasar pelit ! Mirip Alvin" Ucap Gabriel
"Lo makan apa Yo ?" Tanya Cakka
"Yupi" Ucap Rio
"Ko sama kaya Ify sih ? Lo janjian ya sama Ify buat bawa yupi. Atau lo bagi dia yupi lagi ?" Ucap Cakka yang kemudian mendapatkan jitakkan dari Rio
"Sejak kapan coba Cakk, seorang Mario mau berbagi yupi" Ucap Alvin
"Ya gue kan cuman nebak" Ucap Cakka sambil mengusap bagian kepala yang dijitak Rio
"Eh guys, gue kebelet nih. Duh WC nya jauh lagi" Ucap Gabriel
"Ya udah lo kencing disemak semak aja Gab" Saran Alvin
"Ya udah deh, gue kencing dulu ya" Ucap Gabriel lalu pergi menuju semak semak. Tak beberapa lama terdengar teriakan dari Gabriel
"Aa.." Teriak Gabriel
"GABRIEL ?!" Ucap RAG bersamaan lalu berlari menuju tempat Gabriel diikuti SISA
"Astaga Gabriel ?!" Ucap Alvin ketika melihat Gabriel yang tertidur sambil memegang betis kakinya
"Lo kenapa Iel ?" Tanya Rio panik
"Tadi gue digigit ular" Ucap Gabriel sambil memegangi betisnya
"Minggir" Ucap Shilla membuat CRAG menyikir lalu Shilla mendekati Gabriel.
"Pisau" Ucap Shilla
"Apa ?! Lo mau ngapain gue" Ucap Gabriel panik
"Diam aja ! Cepat ! Gue butuh pisau" Ucap Shilla lalu menghisap daerah yang digigit ular untuk mengeluarkan racun
"Kita gak punya" Ucap RAG
"Dasar gak punya persiapan, nih Shill" Ucap Agni sambil menyerahkan pisau kepada Shilla
"Thanks Ag" Ucap Shilla lalu dengan hati hati Shilla menyayat bagian betis yang tergigit ular
"Au... aa..." Teriak Gabriel kesakitan
"Kain" Ucap Shilla
"Nih" Cakka pun menyerahkan kain kepada Shilla, Shilla pun mengikat bagian atas luka tergigit ular
"Selesai, jangan banyak bergerak.  Kasih dia air putih" Ucap Shilla lalu berjalan mendekati SISA
"Nih Iel minum dulu" Ucap Alvin sambil membantu Gabriel untuk minum
"Muka lo pucet banget" Ucap Rio
"Kita bawa ketenda PMR yuk" Ucap Cakka sambil memapah Gabriel berjalan. Sesampainya Gabriel ditenda PMR, kakinya pun langsung diperban untuk menutupi luka sayatannya
"Siapa yang mengeluarkan rancunnya ? Dari penangannya sepertinya ia orang yang ahli dalam hal ini" Ucap siswa PMR tersebut
"Maksud lo ?" Tanya Alvin
"Dia cukup handal dalam menangani luka ini, lihat saja dari sayatannya. Dia mungkin orang yang cekatan" Ucap siswi tersebut
"Jadi yang Shilla lakuin tadi itu bener ?" Ucap gabriel dalam hati

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang