Penyerangan Part 4

1.3K 72 9
                                    

Kini seorang wanita tengah tak sadarkan diri sebuah ruangan dirumah sakit, ternyata wanita itu baru saja mengalami kecelakaan mobil. Suaminya yang ditelfon oleh pihak rumah sakit pun kini sudah berada didepan ruang itu, berharap harap cemas akan keadaan istrinya.

Cklek

"Dengan keluarga ibu Halimah ?" Tanya sang dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut
"Iya dok, saya suaminya" Ucap pria itu
"Jadi begini pak, ibu Halimah kini sedang tak sadarkan diri karena ia kehilangan banyak darah yang diakibatkan dari benturan dikepalanya yang membuat bagian kepalanya retak. Lalu dibagian kaki bu Halimah pun mengalami keretakkan yang mungkin saja disebabkan karena terhimpitnya kaki bu Halimah saat kecelakaan terjadi. Namun masih ada sedikit harapan untuk bu Halimah sembuh, bu Halimah harus segera menemukan pendonor darah agar ia dapat segara ditangani. Namun saat ini golongan darah yang sama dengan bu Halimah sedang habis, jadi kami tidak dapat melanjutkan penanganan bu Halimah" Jelas sang dokter
"Memang apa golongan darah istri saya dok ?" Tanya pria itu sedih
"Bu Halimah memiliki golongan darah B dan kita harus segara menanganinya sekarang juga agar bu Halimah dapat diselamatkan" Ucap sang Dokter
"Astaga ! Apa yang harus aku lakukan ? Golongan darah ku O sedangkan Debo tidak bisa melakukan donor darah karena usianya masih kecil. Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan ? Hanya Debo yang memiliki golongan darah yang sama dengan Halimah"  Ucap pria itu frustasi
"Permisi, maaf jika saya tadi tidak sengaja mendengar percakapan kalian. Tapi boleh kah saya membantu anda pak ? Kebetulan golongan darah saya B, jadi mungkin saja saya dapat membantu bapak" Ucap seseorang yang tiba tiba saja datang
"Maaf, bapak ini siapa ya ?" Tanya pria itu
"Saya Zeth, apa saya boleh mendonorkan darah saya untuk membantu bapak ?" Tanya orang itu yang bernama Zeth
"Apa bapak benar benar akan mendonorkan darah bapak ? Apa bapak tidak keberatan ?" Tanya pria itu
"Tentu saja tidak pak" Ucap Zeth tersenyum
"Kalau begiu terimakasih atas bantuannya pak Zeth" Ucap pria itu tersenyum
"Baiklah jika bapak ingin mendonorkan darah bapak, sekarang mari bapak ikuti saya untuk melakukan pemeriksaan dan pendonoran" Ucap dokter itu lalu Zeth pun mengikuti sang dokter memasuki sebuah ruangan.

Setelah beberapa menit selesai mendonorkan darah, Zeth pun menghampiri pria tadi.
"Semoga darah saya dapat membantu istri anda pak" Ucap Zeth tersenyum
"Terimakasih banyak pak karena sudah membantu saya" Ucap pria itu
"Sama sama, kalau boleh tau nama bapak siapa ya ?" Tanya Zeth
"Saya Jaenal pak" Ucap pria yang bernama Jaenal itu
"Apa bapak pemilik ANDRYOS CORP ?" Tanya Zeth
"Betul, ko bapak bisa tau ? Apa jangan jangan bapak adalah Zeth Haling ? Pemilik HALING CORP ?" Tanya Jaenal
"Betul sekali pak, maaf saat kita melakukan kontrak kerja sama beberapa bulan lalu saya tidak dapat hadir" Ucap Zeth  merasa bersalah
"Tidak apa apa pak, tapi sekali lagi terimakasih pak karena bapak sudah mau berbaik hati menolong istri saya" Ucap Jaenal
"Sama sama pak, kalau begitu saya permisi dulu karena ada hal lain yang harus saya urus" Pamit Zeth
"Sekali lagi terimakasih pak" Ucap Jaenal lalu Zeth pun berjalan meninggalkan area rumah sakit

Baru saja Jaenal terduduk tenang, namun tak beberapa lama suara handphone nya berbunyi mengangetkannya.
"Selamat siang" Ucap Jaenal
"Selamat Siang pak Jaenal, maaf mengganggu anda. Namun ada hal penting yang harus saya sampai kan" Ucap seorang wanita yang merupakan sekretarisnya itu
"Ada apa ?" Tanya Jaenal
"Perusahaan EMPERIS CORP baru saja memutuskan hubungan kerja sama dengan kita pak, ia menuntut untuk ganti rugi atas kelalaian perusahaan kita dalam pengembangan produk" Ucap sekretaris itu
"APA ?! Mengapa bisa begitu ?! Kamu tau sendirikan kalau perusahaan EMPERIS CORP adalah perusahaan pemasok dana paling besar diperusahaan kita ! Bagaimana ini bisa terjadi !" Ucap Jaenal emosi
"M-maaf pak saya juga kurang tau akan hal itu" Ucap sekretaris itu mulai ketakutan
"Ya sudah kalau begitu besok saya akan mengurus semuanya" Ucap Jaenal lalu memutuskan panggilan itu
"Sekarang apa yang harus aku lakukan ya Tuhan" Guman Jaenal lirih

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang