Holiday Part 3

1.2K 74 4
                                        

Setelah selasai makan mereka pun memutuskan untuk menuju ke wahana selanjutnya bersama, mereka pun sepakat untuk memasuki wahana dunia lain.
"Yakin mau masuk ke tempat ini ?" Tanya Cakka dengan ekspresi wajahnya yang ketakutan
"Lo gak bercandakan ? Ini udah sore" Ucap Alvin dengan ekspresi wajah yang tak beda jauh dari Cakka
"Yakin ko, emang kenapa ?" Ucap Agni
"Terus juga apa hubungannya masuk ke tempat ini sama sekarang yang mau sore" Ucap Sivia jengah
"Lo gak takut kalau didalam ada hantu beneran ? Kalau mau sore kan biasanya hantu pada berkeliaran" Ucap Cakka ketakutan
"Apa lagi kalau hantu yang kondisi mayatnya ada didalam, emang kalian gak takut ?" Ucap Alvin ketakutan
"Jadi kalian takut ? CUPU" Ucap Shilla
"Cakk, Vin, lo jangan takut dong. Lo mau kita diledekin sama mereka" Bisik Gabriel
"Bodo amat, kalau udah takut ya takut Yel" Bisik Alvin
"Lo tenang aja Cakk, Vin. Kita berdua bakal ada disamping kalian ko saat kita masuk tempat ini" Bisik Rio
"Yang bener lo ? Ntar lo takut sendiri terus tiba tiba kabur ninggalin kita berdua" Bisik Cakka
"Gak, gue janji" Bisik Rio
"Gue juga" Bisik Gabriel
"Cowok ko senengnya bisik bisik tetangga" Sindir Ify
"Namanya juga cowok rempong Fy" Ucap Sivia
"Ayo kita masuk" Ucap Alvin dengan (sok) beraninya
"Yakin lo mau masuk ? Jangan sampai saat didalam lo pingsan karena ketakutan" Ucap Sivia
"Kita yakin ko, buruan masuk sebelum gue sama Alvin berubah fikiran" Ucap Cakka
"Ok" Ucap Agni

Mereka pun memasuki wahana dunia lain dengan posisi Ify dan Agni jalan didepan diikuti Shilla dan Sivia lalu Cakka dan Gabriel yang terakhir Alvin dan Rio.
"Guys, ko gelap banget sih ?" Ucap Cakka menatap sekitar sambil memegang erat lengan Gabriel
"Namanya juga dunia lain Cakk, ini tuh sama aja kayak rumah hantu" Ucap Gabriel
"Gak bakal ada mayat hidup atau zombie kan ?" Tanya Alvin was was
"Mana gue tau, emang gue pernah masuk wahana ini" Ucap Rio
"Eh guys, tadi liat gak ? Kayak ada bayangan putih lewat" Ucap Gabriel
"Mana Yel ? Perasaan lo aja kali" Ucap Rio
"Serius ko, tadi gue liat kayak ada yang lewat" Ucap Gabriel
"Please deh Yel, lo jangan bikin gue tambah takut" Ucap Cakka semakin erat memegang tangan Gabriel
"Cakk, sakit woy ! Lo takut sih boleh tapi jangan tangan gue juga kali yang jadi sasarannya" Ucap Gabriel
"Kan lo yang ada disam.." Ucapan Cakka terpotong saat ada sebuah suara
"Hiks..hiks.. hiks..hiks.."
"Guys, dengar ada suara orang nangis gak ?" Tanya Cakka was was
"Dengar, kalian berempat gak ada yang nangis kan ?" Tanya Gabriel pada SISA
"Gak ada" Ucap Shilla
"Kita gak bakal nangis karena wahana kayak ginian" Ucap Sivia

Tiba tiba muncul sosok wanita rambut panjang dengan baju putih yang membuat Cakka terkejut.
"MBAK KUN !! OH GOD !! TOLONG JAGA HAMBA MU YANG TAMPAN DAN KECE INI !! MBAK KUN !! PERMISI !! SAYA MAU LEWAT !! SAYA GAK ADA NIATAN GANGGU KO" Ucap Cakka berteriak histeris sambil terus berjalan, Cakka berjalan dengan wajah yang ia sembunyikan dibalik bahu Gabriel
"Udah gak ada kali Cakk" Ucap Gabriel
"Gue yakin pasti ada lagi di depan Yel" Ucap Cakka yang tetap menyembunyikan wajahnya dibalik bahu Gabriel

Mereka pun terus berjalan dan menemui berbagai macam hantu yang mencoba menakut nakuti mereka, Cakka yang memang takut pada hantu pun selalu histeris saat ada sosok hantu yang muncul. Kini jalan keluar pun sudah terlihat, Cakka pun menghembuskan nafasnya lega namun tiba tiba ada tangan yang menepuk pundaknya. Cakka pun membalikkan badannya
"HUA !! MBAK KUN MERAH !! JANGAN BAWA SAYA !!" Teriak Cakka lalu pingsan
"Waduh, tuh orang pingsan ? Kabur ah" Ucap pemeran kuntilak itu
"Woy ! Cakk !! Weh !! Lo pingsan ?!" Ucap Gabriel sambil menepuk nepuk pipi Cakka
"Dia pingsan Yel ?" Tanya Rio
"Iya Yo" Ucap Gabriel lalu memapah Cakka
"Padahal tinggal dikit lagi" Ucap Alvin lalu berjalan kembali namun langkahnya tiba tiba terhenti ketika ada sekelompok zombie yang mendekat kearah mereka
"HUA !! MAMAH !! ADA ZOMBIE !! TOLONG !! OTAK GUE NTAR DI MAKAN SAMA MEREKA !!" Teriak Alvin histeris
"MINGGIR KALIAN !! GUE GAK GANGGU !! GUE CUMAN MAU KELUAR !! HUA..." Teriak Alvin lalu berlalu mendahui mereka
"Si sipit kenapa ?" Tanya Sivia
"Alvin itu phobia sama mayat dan hal hal yang berhubungan dengan mayat jadi dia bakal takut banget kalau udah ngeliat zombie kayak gini" Jelas Rio
"Akhirnya kita keluar juga" Ucap Gabriel lalu mendudukkan Cakka yang masih pingsan dikursi yang tersedia disana
"Muka lo pucet banget ? Lo gak papa ?" Tanya Via menatap Alvin yang duduk dikursi dengan wajah pucat dan keringat dingin membasahi wajahnya
"Pit ? Are you ok ?" Tanya Sivi lalu menyentuh dahi Alvin, Alvin pun menggenggam tangan Sivia yang ada didahinya
"Gue takut" Ucap Alvin lirih dengan mata terpejam
"Lo gak perlu takut, kita semua ada disini" Ucap Sivia
"Gue takut kalau zombie itu akan ngejar kita kesini" Ucap Alvin menggenggam erat tangan Sivia
"Lo gak usah takut Vin, disini kita semua ada ko buat lo. Jangan pernah lo ngerasa sendiri karena teman teman lo pasti selalu ada untuk lo" Ucap Sivia menenangkan Alvin
"Iya Vi" Ucap Alvin yang mulai tenang
"Engh.." Cakka pun mulai sadar dan membukan matanya
"Udah sadar lo ?" Tanya Gabriel
"Gue kira lo mati" Ucap Agni
"MBAK KUN NYA MANA ? IYEL !! LINDUNGIN GUE DARI MBAK KUN YANG MENGERIKAN ITU !!" Teriak Cakka histeris lalu memeluk Gabriel
"Woy ! Cakk ! Kita udah keluar dari wahana itu kali, sadar woy ! Gue masih normal Cakk ! Lepasin pelukan lo !" Protes Gabriel
"Agni.." Teriak Cakka yang ingin memeluk Agni namun langsung mendapatkan tatapan tajam dari Agni
"Gak jadi deh" Ucap Cakka takut
"Kalian udah mendingan semua kan ? Kita lanjut ke wahana selanjutnya" Ucap Ify berjalan mendahului mereka

Kini mereka sudah memasuki Ocean World Science.
"Syukurlah, akhirnya ada tempat yang menenangkan juga" Ucap Alvin lega
"Iya Vin, gak ada hantu hantu lagi" Ucap Cakka
"Eh Vi, kita kesana yuk liat ikan pari" Ucap Alvin bersemangat sambil menarik Sivia
"Shill, kita liat Gurita yuk" Ucap Gabriel lalu berjalan menuju tempat gurita
"Ag, kita liat lumba lumba yuk biar romantis" Ucap Cakka sambil menarik Agni
"Loh ko pada mencar sih ?" Ucap Rio bingung
"Mana gue tau" Ucap Ify
"Ya udah lah, kita kesana aja yuk" Ajak Rio

ALVIA

"Vi, lo tau gak kalau didunia ini itu ada ikan pari yang punya aliran listrik diekornya ?" Tanya Alvin ketika mereka sudah sampai dikuarium raksasa yang berisikan ikan pari dan ikan kecil lainnya
"Tau" Jawab Sivia
"Gue pengen banget lihat secara langsung ikan pari yang punya aliran listrik diekornya, habisnya kan jarang ada ikan yang seperti itu" Ucap Alvin
"Kalau pun ada disini lo mau apa ? Berenang bareng mereka lalu mati konyol karena kena sengatan listriknya gitu" Ucap Sivia
"Ya gak gitu juga kali Vi, gue kan cuman pengen liat secara langsung aja. Lagian selama ini gue selalu lihat ikan pari yang biasa biasa aja" Ucap Alvin
"Kalau lo mau liat yang luar biasa mending lo bereng dilautan biar ketemu sama ikan hiu sekalian" Ucap Sivia
"Lo jahat amat Vi, ntar kalau gue mati dimakan ikan hiu gimana" Ucap Alvin cemberut
"Bodo amat" Ucap Sivia
"Tapi Vi, gue selalu iri sama ikan pari. Gue iri sama sifat tenang dan tidak suka menyerangnya mereka ikan lain. Jujur aja Vi, selama ini gue selalu terbawa emosi gue saat gue sedang marah. Gue selalu meluapkan apapun yang gue rasakan saat itu ke orang orang sekitar gue, padahal gue gak pengen orang orang sekita gue itu sakit hati sama perlakuan dan ucapan gue. Gue selalu menyesal ketika emosi gue mereda dan gue mengingat kembali kata kata dan perlakuan gue yang gue tunjukkan saat gue marah. Gue selalu menyerang orang orang sekitar gue, gue selalu mengeluarkan kata kata kasar ke orang orang sekitar gue. Gue pengen kayak ikan pari Vi, gue pengen lebih kalem lagi saat gue marah. Gue takut kalau suatu saat gue menyesal karena gue selalu terbawa emosi" Ucap Alvin menatap serius ke arah ikan pari
"Lo hanya perlu belajar mengontrol emosi lo Vi" Ucap Sivia serius menatap Alvin, Alvin pun menoleh menatap Sivia
"Bantu gue untuk mengontrol emosi gue Vi" Ucap Alvin
"Gue akan bantu lo" Ucap Sivia mantap
"Thanks Vi" Ucap Alvin tersenyum senang

Kini mereka kembali menikmati ikan ikan yang berenang kesana kemari, tanpa Sivia sadari Alvin terus tersenyum setelah mendengar jawaba darinya. Alvin merasa beban yang selama ini mengganjal dihatinya telah hilang setelah ia menceritakannya kepada Sivia dan lagi Sivia mau membantunya. Kini Alvin mengakui bahwa dirinya sudah jatuh cinta pada Sivia.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang