Keesokkan harinya setelah mereka pulang sekolah, mereka langsung menuju ke rumah sakit setelah mendapat telfon dari Gina yang memberitahukan bahwa Ify telah sadar. Sesampainya dirumah sakit mereka langsung masuk kedalam ruangan Ify yang kebetulan sudah dipindahkan keruang rawat inap VVIP, disana terlihat Ify yang masih terbaring sambil menatap mereka yang baru saja masuk.
"Ify" Ucap Sivia berjalan menghampiri Ify lalu memeluknya
"Lo udah sadar Fy ? Gue senang banget" Ucap Shilla tersenyum lebar disamping Sivia
"Gue kira akan kehilangan lo Fy" Ucap Agni tersenyum dengan mata berkaca kaca disamping Shilla
"Kalian tenang aja guys, gue gak akan ninggalin kalian ko" Ucap Ify tersenyum tipis kepada Shilla, Sivia dan Agni. CRAG yang melihat senyum tipis Ify pun terpesona
"Ya ampun, indah banget" Celetuk Cakka yang melihat senyum Ify
"Cantik" Celetuk Gabriel
"Perfect" Celetuk Alvin, Rio yang tadinya terpesona pun tersadar karena mendengar ucapan sahabatnya. Posisi Shilla, Sivia dan Agni memang membelakangi CRAG sehingga ketika mereka bertiga tersenyum pada Ify tidak ada yang tau.
"Woy ! Jangan mandangin mulu" Ucap Rio mengejutkan Cakka, Alvin dan Gabriel
"Hehehe, pis Yo" Ucap Cakka
"Tenang aja Yo, kita gak bakal nikung ko" Ucap Alvin
"Kitakan gak makan temen Yo" Ucap Gabriel, Rio hanya mendengus kesal
"Lo gak papa ?" Tanya Ify menatap Rio datar
"Ko lo nanya gitu ke gue sih ? Harusnya gue yang nanya itu ke lo, lo gak papa ?" Ucap Rio
"Gue udah mendingan, sorry karena gue gak bisa bantu lo sampai akhir" Ucap Ify datar
"Gak papa ko Fy, yang jelas sekarang masalah gue sama Debo udah selesai" Ucap Rio tersenyum manis pada Ify
"Tante Gina sama om Hanafi mana Fy ?" Tanya Gabriel
"Dipanggil dokter" Ucap Ify datar pada Gabriel
"Perut lo masih sakit Fy ?" Tanya Agni
"Masih Ag, kalau untuk duduk masih kerasa nyeri" Ucap Ify
"Kalau luka dikaki lo masih sakit ?" Tanya Shilla
"Kalau luka dikaki gue udah mendingan ko Shill, kaki gue juga udah bisa digerakkin" Ucap Ify
"Terus luka dibahu lo, apa masih sakit ?" Tanya Sivia
"Udah gak sakit Vi, nih lo liat" Ucap Ify sambil menaik turunkan bahunya
"Syukurlah kalau gitu" Ucap Sivia lega
"Berarti tinggal luka diperut lo doang yang belum sembuh Fy ?" Tanya Cakka
"Iya" Ucap Ify datar
"Oh iya Fy, hari ini hari terakhir ulangan kenaikan kelas loh" Ucap Alvin
"Tapi lo tenang aja, gue jamin lo pasti naik kelas ko Fy" Ucap Rio tersenyum
"Gue gak mau naik kelas dengan cara seperti ini" Ucap Ify tiba tiba
"Gue mau ikut ulangan" Lanjut Ify lalu menatap tajam Rio
"Tapikan lo baru sadar Fy" Ucap Rio khawatir
"Karena gue sekarang udah sadar gue mau ikut ulangan. Gue gak mau mendapat nilai dengan cuma cuma, gue gak mau naik kelas hanya karena bantuan lo. Gue mau berusaha sendiri" Ucap Ify tegas
"Tapikan lo belum bisa duduk Fy" Ucap Gabriel
"Iya bener tuh, lo kan belum bisa duduk nanti gimana bisa ngerjain soalnya ? Boro boro mau ngerjain soal, untuk duduk aja susah" Ucap Cakka
"Gue gak peduli, yang jelas gue mau ikut ulangan" Ucap Ify yang tetap pada pendiriannya
"Ya udah kalau itu mau lo, besok gue suruh bu Winda kesini sekalian bawa kertas soal ulangan biar lo bisa ngerjain ulangan disini" Ucap Rio
"Gue bisa ko kesekolah" Ucap Ify
"Gak, lo gak boleh ke sekolah karena kondisi lo belum benar benar sehat. Gue ijinin lo ikut ulangan asalkan lo mau ngerjainnya disini, kalau lo gak mau nurutin perkataan gue maka lo gak usah ikut ulangan sekalian" Ucap Rio dengan nada mengancam
"Terserah lo" Ucap Ify lalu memutar bola matanya malas
"Kalau gitu gue telfon bu Winda dulu biar besok dia bisa kesini" Ucap Rio lalu mengeluarkan handphonenya dan menelfon bu Winda
"Fy, lo pingsan lama banget sih, seminggu lo tiduran disini gak sadar sadar bikin mereka semua ngegalau dirumah" Ucap Gabriel tiba tiba sambil menunjuk Sivia, Shilla dan Agni lalu mendapatkan tatapan tajam dari mereka
"Jangan nyalahin Ify kalau kita galau seperti itu, wajar kalau seorang sahabat galau saat sahabatnya sendiri berbaring tak sadarkan diri selama beberapa hari dirumah sakit. Membayangkan Ify sadar atau gaknya aja udah buat kita frustasi sendiri" Ucap Shilla ketus
"Dan lo semua gak tau rasanya khawatir karena takut kehilangan seorang sahabat, kita itu gak pernah ngeliat Ify dalam keadaan seperti ini sebelumnya. Jadi wajar dong kalau kita galau selama Ify gak sadar" Ucap Agni ketus
"Sahabat itu selalu merasakan apa yang sahabatnya rasakan, jadi wajar dong kita semua galau disaat yang bersamaan karena perasaan kita itu sama yaitu takut dan khawatir sama Ify" Ucap Sivia dengan wajah judesnya
"Iya deh iya" Ucap Gabriel mengalah
"Lo udah sehat Cakk ?" Tanya Ify menatap datar Cakka
"Udah ko Fy" Ucap Cakka tersenyum menatap Ify
"Oh iya Fy, selama lo kritis si Rio galau mulu tuh" Celetuk Gabriel yang melihat Rio telah selesai menelfon bu Winda
"Ember banget tuh mulut Yel" Ucap Rio sambil menjitak Gabriel
"Lo kapan boleh pulang Fy ?" Tanya Alvin
"Setelah luka diperut gue sembuh" Ucap Ify datar
"Semoga luka diperut lo cepat sembuh ya Fy" Ucap Sivia
"Kita kangen sama lo Fy" Ucap Shilla
"Sepi dirumah tanpa lo" Ucap Agni
"Sorry ya guys karena gue sempat bikin kalian khawatir" Ucap Ify
"Gak ko Fy, lo gak perlu minta maaf. Wajar seorang sahabat khawatir sama sahabatnya sendirikan ? Kalau kita gak khawatir sama lo baru itu aneh" Ucap Shilla, Ify pun mengangguk
"Oh iya Fy, kata bu Winda besok dia bakal kesini sekitar jam 9 an. Besok lo ulangan 3 mata pelajaran dulu" Ucap Rio
"Kenapa gak langsung semua mata pelajaran aja" Ucap Ify
"Buset Fy, berasa jenius aja lo mau ulangan semua mata pelajaran dalam sehari. Gue aja yang ulangan sehari 3 mata pelajaran aja pusing, ini lo malah minta langsung semua mata pelajaran dalam sehari ckckck" Ucap Gabriel terkejut lalu berdecak
"Lo gak tau sih Fy kalau ulangan kali ini tuh jawabannya benar benar ngecoh, belum lagi pelajaran matematika yang butuh banyak waktu untuk menghitung" Ucap Cakka
"Terus apa masalahnya buat gue ?" Tanya Ify
"Lo mau ngabisin waktu berapa jam untuk mengerjakan semua mata pelajaran dalam sehari ? Matematika aja kita baru selesai setelah 2 jam menghitung angka angka itu tanpa henti, belum lagi fisika" Ucap Alvin
"Gak butuh waktu lama ko, pokoknya gue gak mau tau besok bu Winda harus bawa soal ulangan semua mata pelajaran, gue mau menyelesaikan ulangan itu dalam waktu sehari. Lagi pula gue gak mau ngerepotin bu Winda yang harus bolak balik karena ngurusin gue yang ulangan sendirian dirumah sakit, gue jamin sore udah selesai ulangannya" Ucap Ify mantap
"Ya udah deh kalau lo maksa" Ucap Rio lalu mengirimkan pesan kepada bu Winda tentang permintaan IfyCklek
"Eh teman temannya Ify udah pada datang" Ucap Gina yang masuk kedalam ruangan Ify bersama Hanafi
"Iya tante" Jawab Rio sambil tersenyum
"Kalian baru pulang sekolah ?" Tanya Gina
"Iya tan, begitu kita dengar Ify sadar sepulang sekolah tadi kita langsung kesini" Jawab Sivia
"Oh iya Fy, mamah sama papah minta maaf karena gak bisa disini lebih lama karena mamah dan papah harus ngurusin perusahaan kita yang ada di Jepang. Mamah ngerasa gak enak Fy harus ninggalin kamu yang baru aja sadar, padahal seminggu kemarin mamah harap bisa terus disini sampai kamu sehat" Ucap Gina bersalah
"Gak papa mah, pah. Ify udah besar ko, Ify bisa jaga diri Ify sendiri. Papah sama mamah urusin aja dulu perusahaan yang ada di Jepang, bukannya mamah sama papah udah ngambil libur selama seminggu ini untuk jagain Ify selama Ify kritis ? Lebih baik sekarang papah sama mamah urusin aja pekerjaan kalian, Ify akan baik baik aja ko disini selama ada sahabat sahabat Ify" Ucap Ify
"Maaf ya sayang, padahal kamu baru sadar tapi mamah sama papah malah harus ninggalin kamu" Ucap Gina bersalah
"Gak papa mah, emang mamah sama papah mau berangkat kapan ?" Tanya Ify
"Kemungkinan nanti sore" Ucap Hanafi
"Kalau gitu sekarang mamah sama papah siap siap buat nanti sore aja, disini Ify udah ada teman teman Ify ko yang jagain Ify" Ucap Ify
"Ya udah sayang, kalau gitu mamah sama papah pamit dulu ya. Sivia, Shilla, Agni tante titip Ify ya, kalau ada apa apa sama Ify langsung kabarin tante" Ucap Gina yang diangguki Shilla, Sivia dan Agni lalu mencium kening Ify
"Rio, jagain Ify ya. Om percaya kamu pasti bisa menjaga anak om satu satunya" Ucap Hanafi pada Rio
"Iya om, Rio pasti jagain Ify" Ucap Rio mantap
"Ko papah cuman nyuruh Rio buat jagain Ify ?" Tanya Ify
"Karena dia laki laki sayang, papah lebih percaya sama laki laki walaupun sahabat sahabat kamu selalu melindungi kamu tapi papah tetap butuh seorang laki laki untuk menjaga kamu" Ucap Hanafi sambil mengelus puncak kepala Ify
"Terserah papah deh" Ucap Ify
"Ya udah, kalau gitu papah sama mamah berangkat ya sayang" Ucap Gina
"Iya mah, pah. Kalian hati hati ya" Ucap Ify lalu Gina dan Hanafi pergi meninggalkan ruangan Ify
"Kita malam ini nginep disini kan ?" Tanya Alvin
"Iya" Jawab Sivia
"Ada yang pulang buat ambil baju gak ?" Tanya Gabriel
"Yang cowok kalian semua pulang ngambil baju, yang cewek biar Gue sama Shilla aja" Ucap Agni
"Ya udah kalau gitu, Fy gue sama yang lain pulang dulu ya buat ngambil baju. Ntar kita kesini lagi" Ucap Rio yang diangguki oleh Ify, akhirnya CRAG keluar duluan
"Fy kita balik dulu ya, lo mau gue bawain apa dari rumah ? Atau lo mau nitip sesuatu mungkin ?" Tanya Shilla
"Tolong beliin snack aja buat kalian" Ucap Ify yang diangguki Shilla lalu Shilla dan Agni pun keluar dari ruangan Ify
"Fy, ko lo bisa langsung sadar sih ? Bukannya gue gak senang lo sadar tapi perasaan kemarin lo baru aja menunjukkan perkembangan kecil tapi kenapa hari ini lo tiba tiba udah sadar ?" Ucap Sivia heran
"Perkembangan kecil ?" Ucap Ify bingung
"Iya, waktu kemarin Rio jagain lo dia tiba tiba ngerasa jari lo bergerak dan dokter bilang itu merupakan perkembangan kecil karena selama seminggu ini lo gak ada respon" Ucap Sivia membuat Ify mengangguk paham
"Sebenarnya Vi......"

KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
AksiSegala hal tak terduga akan mereka hadapi kedepannya demi keberhasilan sebuah misi. Dapat kah mereka melewati segala hal yang terjadi secara tiba tiba itu ? Akankah takdir akan ikut campur dalam sebuah misi itu ? (Cover by Neyza Alfathunissa) Up : J...