Begins Part 3

983 70 7
                                        

CRAG dan SISA berjalan menuju ke tempat mereka memarkirkan motor.
"Sekarang jam berapa ya ? Ko kayak udah malem banget sih" Ucap Gabriel
"Ya emang udah malem kali Yel, sekarang aja udah jam 12" Ucap Cakka
"Jalanan kayaknya sepi nih" Ucap Alvin tersenyum penuh arti
"Terus kenapa kalau jalanan udah sepi ?" Tanya Rio penasaran
"Kita balapan yuk ! Mumpung kita semua pada bawa motor" Ucap Alvin
"Gak, gue gak mau. Lo gak kasian apa sama si Ify, dia lengannya lagi sakit Vin masa mau diajak balapan" Protes Rio
"Yang sakitkan lengannya Yo, bukan kaki atau telapak tangannya"  Ucap Alvin
"Tapi kan kasian Ify Vin, lo tuh ya sus.." Ucap Rio pun terpotong
"Gak papa, gue bisa ko balapan sekarang" Ucap Ify dengan wajah datarnya
"Tuh, Ify nya aja mau ko. Dasar lo nya aja yang ribet" Ucap Alvin
"Bukan gitu Vin, tapi.. Ah udahlah terserah lo pada" Ucap Rio kesal
"Ya udah yuk kita mulai, yang sampai terakhir dirumah dia yang bakal masak selama seminggu untuk kita semua" Ucap Gabriel
"Ok, kita setuju" Ucap SISA
"Siap, one.. two.. three.. go.." Ucap Cakka lalu mereka pun langsung menancap gas

Alvin kini memimpin didepan dikuti Shilla, Agni, Gabriel, Sivia, Cakka, Rio dan Ify. Sivia pun menyalip Gabriel lalu mensejajarkan laju motornya dengan Agni, Shilla pun menyalip Alvin, Cakka pun mempercepat laju motornya lalu menyalip Gabriel dan mensejajarkan lajunya dengan Agni dan Sivia. Rio pun tak mau kalah, ia mempercepat laju motornya menyalip Gabriel, Sivia, Agni dan Cakka. Shilla terus memacu kecepatan motornya hingga ia sampai di rumah pertama diikuti Alvin, Rio, Sivia, Cakka, Agni, Gabriel.
"Gue menang" Ucap Shilla setelah membuka helmnya
"Yang terakhir lo Yel, berarti lo yang masak selama satu minggu kedepan" Ucap Cakka tersenyum senang
"Enak aja lo kalau ngomong, si Ify kan belum sampai berarti dia dong yang terakhir" Protes Gabriel
"Oh iya ya, Ify kemana ?" Tanya Cakka bingung
"Bukannya Ify juara balapan ya ? Ko dia gak ada nyalipnya sih tadi" Ucap Rio dengan nada khawatir
"Mungkin Ify lewat jalan lain, coba kita masuk dulu yuk" Ucap Alvin lalu mereka pun masuk kedalam rumah dengan perasaan khawatir
"Ify kemana ya Shill ?" Tanya Agni cemas
"Gue gak tau Ag, tadikan gue didepan sedangkan Ify dibelakang" Ucap Shilla
"Eh iya, gue jadi keingat sesuatu deh guys" Ucap Sivia membuat mereka semua menatap Sivia
"Apaan Vi ?" Tanya Alvin
"Lo inget waktu itu Ify sama Shilla nerima paket secara bersamaan ?" Tanya Sivia
"Iya kita ingat, emang kenapa Vi ?" Tanya Gabriel
"Bukannya waktu itu kita gak liat ya isi paketnya Ify" Ucap Sivia
"Astaga ! Lo benar Vi, waktu itu kita terlalu panik sama Shilla sampai sampai kita lupa kalau Ify dapat paket juga dan belum dibuka" Ucap Rio
"Apa jangan jangan Ify udah buka paket itu" Duga Agni
"Kita ke kamarnya Ify lalu cari paket itu, supaya kita tau apa isi paketnya" Ucap Shilla lalu beranjak menuju kekamar Ify diikuti CRAG, Sivia dan Agni

Sesampainya dikamar Ify, mereka semua menatap sebuah kotak yang berada diatas meja dekat kasur Ify.
"Apa jangan jangan itu paketnya" Ucap Sivia
"Mungkin, biar gue ambil" Ucap Agni lalu mengambil paket itu dan membukanya
"Astaga Vi !! Shill !! Ify dalam bahaya !!" Teriak Agni panik
"Maksud lo apa Ag ? Jangan buat kita khawatir" Ucap Sivia cemas, Agni pun menyerahkan surat yang berada didalam kotak itu.

'Wahai nona Alyssa yang terhormat, saya menantang anda untuk datang ketempat saya tanpa ada seorang pun yang ikut bersama anda. Mari kita selesai masalah kita nona Alyssa. Anda tidak akan menunda nunda waktu bukan ? Saya akan menunggu anda menyelesaikan masalah anda dengan para fans dari para lelaki tidak berguna itu, saya telah melampirkan tempat saya berada sekarang. Saya akan menunggu anda nona Alyssa.

Pengagum mu'

"SIALAN !! SIAPA YANG NGIRIM SURAT INI ?!! SIAPA ?!! KASIH TAU GUE SEKARANG JUGA !!" Bentak Rio meremas kertas tersebut
"Sabar Yo, tahan emosi lo" Ucap Cakka menenangkan Rio
"SABAR ?!! LO BILANG SABAR ?!! LO GILA ?!! KEADAAN IFY SEKARANG KURANG BAIK DAN DIA DATANG KE SARANG SETAN ITU SENDIRIAN !! DAN LO BILANG GUE HARUS TENANG !!!" Bentak Rio
"Rio, tahan emosi lo. Ify pasti punya alasan melakukan ini" Ucap Agni
"Guys, ternyata Uncle Day tau tentang ini" Ucap Sivia menatap laptop Ify yang berada di meja tersebut
"Maksud lo Vi ?" Tanya Shilla
"Lo liat deh ini" Ucap Sivia sambil menunjukkan sebuah e-mail dari Uncle Day

'Dia adalah dalang dibalik semua ini, Uncle memberimu misi khusus untuk menangkap dia. Lakukan secara hati hati Ify'

"Gila ! Ternyata Uncle Day udah tau dan Uncle Day gak bilang apa sama kita" Ucap Shilla tak percaya
"Gimana ini, guys ? Ify dalam bahaya" Ucap Agni cemas
"Kita harus susul Ify, Ify butuh kita" Ucap Rio mantap
"Tapi lo harus bisa mengontrol emosi lo Yo, disini kita ingin menyelamatkan Ify jadi kita harus hati hati" Ucap Sivia
"Gue janji akan mengontrol emosi gue" Ucap Rio
"Kalau gitu, ayo kita berangkat sekarang" Ucap Agni lalu berjalan menuju motor mereka diikuti CRAG, Shilla dan Sivia
'Lo tenang aja Fy, gue janji akan menyelamatkan lo' ucap bantin Rio

******************************

Kini Ify berada disebuah ruangan didalam gedung tua bersama dengan seorang wanita yang menatapnya sinis.
"Ternyata anda memang cukup berani nona Alyssa" Ucap wanita itu tersenyum remeh menatap Ify
"Saya tidak akan bisa menolak tantangan anda karena anda begitu saya hormati dulu" Ucap Ify datar
"Mengapa kau tampilkan ekspresi itu nona Alyssa ? Apa anda marah kepada saya ?" Ucap wanita itu
"Saya tidak marah kepada anda, saya hanya bingung harus berekspresi seperti apa ketika saya bertemu dengan anda kembali" Ucap Ify tenang
"Mari kita bersenang senang nona Alyssa" Ucap wanita tersenyum sinis pada Ify lalu masuklah beberapa penjaga berbadan besar dari luar ruangan

******************************

"Lo yakin ini tempatnya ?" Tanya Alvin ketika mereka sampai disebuah gedung tua
"Yakin, ini sesuai dengan alamat dan foto gedungnya" Ucap Sivia
"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang ?" Tanya Gabriel
"Kita harus buat rencana" Ucap Agni
"Tapi siapa yang akan buat rencana itu Ag ? Yang bisa membuat rencana itukan Ify" Ucap Shilla sedikit frutasi
"Kalau kita nyerang mereka tanpa rencana yang ada Ify dalam bahaya" Ucap Sivia khawatir
"Biar gue yang buat rencana itu" Ucap Rio tegas membuat mereka terkejut
"Atas dasar apa lo mengajukan diri untuk membuat rencana" Ucap Shilla ketus
"Lo pilih gue yang bikin rencana lalu kita menyelamatkan Ify atau lo pilih kita menyerang mereka tanpa rencana dan Ify celaka" Ucap Rio tajam
"Kita coba dulu rencana Rio" Ucap Gabriel
"Kita semua harus coba percaya sama rencana Rio supaya Ify bisa selamat" Ucap Alvin
"Gak ada jalan lain selain mengikuti rencana Rio kan ?" Ucap Cakka
"Terserah lo ! Yang jelas Ify selamat" Ucap Shilla
"Jadi apa rencananya ?" Tanya Agni tak sabaran
"Diluar kan gak penjaga jadi kemungkinan semua penjaga menjaga didalam gedung, saat kita masuk kedalam gedung kita bagi menjadi beberapa kelompok. Agni sama Cakka melawan dari sisi kiri, Shilla dan Gabriel melawan dari sisi kanan, gue, Alvin dan Sivia melawan dari sisi depan. Terus yang cewek kalian jangan pakai senjata karena tanpa pakai senjata pun kalian sudah sangat pandai dalam hal berkelahi, jadi biar cewek yang melawan mereka secara fisik dan yang cowok melawan mereka dengan senjata. Gimana ?" Jelas Rio
"Ok juga ide lo Yo" Puji Cakka
"Kalau gitu kita mulai sekarang" Ucap Shilla

Mereka pun memasuki gedung dengan posisi yang sudah direncanakan, tak beberapa lama muncul beberapa penjaga yang menghadang jalan mereka.
"Ternyata kalian sudah sampai bocah" Ucap penjaga paling depan yang kemungkinan adalah pimpinan dari penjaga itu
"Iya, kita memang sudah sampai omtak" Ucap Cakka tersenyum meledek
"Omtak" Ucap pemimpin penjaga itu bingung
"Om botak bwahahaha" Ucap Cakka
"Kurang ajar !! Serang mereka" Ucap pemimpin penjaga itu lalu menyerang CRAG, Shilla, Sivia dan Agni

"Shill, lo bisakan lawan mereka tanpa senjata ?" Tanya Gabriel sambil menembak beberapa penjaga yang mendekat kearah mereka berdua, sedangkan Shilla pun sibuk menghajar penjaga yang ingin menghajar mereka berdua
"Gue bisa, kemampuan gue dalam hal ini jauh diatas lo" Ucap Shilla sambil memukul rahang salah satu penjaga yang menyerangnya
"Gue percaya lo Shill" Ucap Gabriel terus menembak penjaga yang berlari mendekat hingga tanpa diduga ternyata ada seorang penjaga yang ingin memukul Shilla dari belakang, Gabriel dengan cepat menembak penjaga itu hingga tersungkur tak sadarkan diri dilantai
"Thanks" Ucap Shilla menatap Gabriel sebentar lalu menghajar penjaga yang lainnya
"Lo harus lebih hati hati Shill" Ucap Gabriel
"Yel, dibelakang lo" Ucap Shilla lalu memukul leher penjaga yang ingin menyerang Gabriel tadi, Gabriel pun terkejut namun ia segera sadar saat melihat beberapa penjaga ingin menyerang Shilla yang masih mengahadap kearahnya. Gabriel pun segera menembak para penjaga itu
"Huft.. hampir aja" Ucap Gabriel setelah menembak penjaga tersebut
"Lo juga, hampir aja" Ucap Shilla mengikuti cara bicara Gabriel, Gabriel pun tersenyum
"Ayo Shill, kita selesaikan ini meski kondisi kita saat ini benar benar lebih sulit dari sebelumnya" Ucap Gabriel tersenyum pada Shilla, Shilla pun mengangguk
"Iya Yel, ayo kita selesaikan" Ucap Shilla lalu mereka pun kembali menyerang penjaga itu
'Setidaknya disaat seperti ini gue merasa bisa lebih dekat dengan lo, Shill' Batin Gabriel

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang