Wedding part 1

1.2K 68 1
                                    

Sivia menceritakan pertemuannya dengan Alvin dengan menyamarkan nama Alvin dengan sebutan Nathan, ia tidak ingin Ify tau yang berakibat pada ketidak hadiran Ify pada acara pernikahannya hanya karena Alvin adalah teman Rio yang berarti Ify akan bertemu dengan Rio nantinya
"Jadi lo sama Nathan udah kenal lama ? Dan lo baru cerita sekarang ke gue kalau lo suka sama cowok ? Astaga Vi, lo anggap gue sahabat atau bukan sih ? Padahal kalau lo cerita dari dulu gue pun akan mendukung lo" Ucap Ify membuat Sivia tersenyum kikuk
"Eh.. hm.. sorry Fy, gue cuman terlalu malu aja untuk cerita sama lo soal perasaan gue sama Nathan. Lagi pula dulu gue sama Nathan itu gak kepikiran sama sekali untuk menikah ko jadi kita memutuskan untuk gak bilang kesiapa siapa tentang perasaan kita berdua soalnya kita takut kalau kita bilang ke orang orang yang ada kita gak jadi nikah, kan gue malu Fy" Ucap Sivia
"Iya juga sih, tapi yang jelas gue ikut bahagia mendengar kalian semua akan menikah sebentar lagi. Gue gak nyangka sahabat sahabat gue akan menikah dalam waktu dekat secara bersamaan" Ucap Ify tersenyum senang
"Lo sendiri gimana Fy ? Mau sampai kapan lo nunggu 'dia' ?" Tanya Sivia membuat Ify tersenyum masam
"Via, lo liat sikon dong kalau ngomong" Ucap Agni
"Tapi gue gak mau disaat kita sudah berumah tangga, Ify malah kesepian tanpa kita. Lo tau kan tugas ibu rumah tangga ? Pasti kita bakal jarang kumpul kayak gini, gue gak mau Ify ngerasa sendiri disaat kita sudah berkeluarga" Ucap Sivia
"Vi, lo tenang aja ya. Gue udah gak nunggu 'dia' lagi ko, sekarang gue lagi fokus sama karier gue diperusahaan bokap gue. Soal jodoh, biar Tuhan yang urus itu" Ucap Ify tersenyum walau hatinya sedikit merasa sakit
"Beneran lo udah gak nungguin 'dia' ?" Tanya Sivia dengan tatapan menyelidik
"Vi, udah dong. Lo jangan mojokin Ify terus" Ucap Shilla
"Gak papa ko Shill, wajar Sivia kayak gitu" Ucap Ify tersenyum
"Walaupun kita sudah menikah dan berkeluarga, gue janji gak bakal ngelupain kalian. Gue juga bakal berusaha untuk meluangkan waktu bersama kalian terutama lo Fy, walaupun keluarga gue nomor satu untuk diprioritaskan tapi kalian lah yang nomor satu dihati gue" Ucap Shilla
"Uh.. ko jadi mellow gini sih" Ucap Agni
"Enggak tau tuh Shilla" Ucap Ify terkekeh
"Oh iya Fy, bukannya lo ulang tahun ya bulan depan ?" Tanya Agni
"Oh iya ya, tapi kayaknya ultah lo sebelum acara nikahan gue deh Fy" Ucap Sivia
"Ultah lo dirayain gak Fy ?" Tanya Shilla
"Hm.. nyokap gue sih pengennya dirayain walau sejujurnya gue gak setuju, lo semua kan tau sendiri kalau gue itu gak suka keramaian kayak gitu tapi gue gak bisa nolak permintaan nyokap gue jadi gue iyain aja" Ucap Ify
"Lo mau ngerayain ultah lo dimana Fy ?" Tanya Shilla
"Mungkin di Indonesia" Ucap Ify
"Kenapa gak diluar negeri aja Fy ?" Tanya Agni
"Gue lebih cinta sama tanah air gue sendiri Ag" Jawab Ify
"Eh gak kerasa ya udah jam segini aja, guys gue balik dulu ya kerjaan masih numpuk nih" Pamit Shilla
"Gue juga Fy" Pamit Agni
"Gue juga ada janji nih sama klien" Ucap Sivia
"Ya udah kalau gitu sampai ketemu diacara pernikahan kalian ya" Ucap Ify sambil memeluk sahabatnya satu persatu
"See you" Ucap Ify saat melihat ketiga sahabatnya berjalan keluar dari kafe tersebut, Ify pun terduduk kembali dan sedikit termenung akan ucapan Sivia tadi
"Maaf Vi, gue bohong soal perasaan gue ke lo. Gue belum bisa melupakan 'dia' Vi" Ucap Ify lirih

******************************

Hari ini Ify mendapatkan undangan dari ketiga sahabatnya sekaligus, yang pertama undangan dari Shilla yang berwarna gold memberi kesan elegan pada desain undangan tersebut, yang kedua undangan dari Agni yang berwarna hitam putih yang memberikan kesan sederhana pada desain udangan tersebut, dan yang terakhir undangan dari Sivia yang berwarna krem yang memberikan kesan manis pada desain undangan tersebut.
"Ternyata sahabat sahabat gue bakal nikah di Indonesia juga ya" Ucap Ify terkekeh melihat undangan tersebut
"Shilla di Bali, Agni di Lombok, Sivia di Malang dan acara ulang tahun gue pun akan dirayakan di Bandung. Gue rasa selama dua bulan ini bakal ada di Indonesia deh" Ucap Ify

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk" Ucap Ify
"Permisi nona Alyssa, ada beberapa berkas yang harus anda tanda tangani" Ucap Oliv yang merupakan sekretaris Ify
"Sini biar saya tanda tangani" Ucap Ify sambil mengambil  dokumen yang ada ditangan Oliv
"Oliv, apa kamu mau ikut saya ke Indonesia ? Sudah lama bukan kamu tidak pulang ke Indonesia ?" Tanya Ify sambil menandatangani dokumen tersebut
"Memang saya boleh ikut nona ke Indonesia ?" Tanya Oliv
"Tentu saja, kamu disana sekalian bantu saya menyiapkan pesta ulang tahun saya" Ucap Ify
"Baik nona" Ucap Oliv
"Kalau begitu kosongkan semua jadwal saya selama dua bulan ke depan dan kamu besok siap siap ke bandara, kita akan berangkat jam 10" Ucap Ify
"Baik nona" Ucap Oliv
"Kalau begitu kamu boleh keluar" Ucap Ify lalu Oliv pun dari ruangannya
"Indonesia, Bandung. Akankah gue bertemu dia lagi ? Huft.. mamah papah pasti mengundang perusahaannya untuk hadir dipesta ulang tahun gue" Ucap Ify
"Tapi kenapa mamah sama papah ngadain pesta ulang tahun gue dengan menggunakan topeng sih ? Ditambah dress code nya biru & putih.Bukankah itu hal paling ribet yang gak mau gue lakuin ? Huft.. ya udahlah lagi pula mau gak mau gue harus nurut sama mamah dan papah" Ucap Ify

******************************

Hari ini merupakan keberangkatan Ify dan Oliv menuju Indonesia, setelah melewati 16 jam perjalanan akhirnya merekapun sampai di bandara Soekarno Hatta.
Ify dan Oliv pun segera masuk kedalam mobil orang suruhan papahnya, sebelum pulang kerumah, Ify pun mengantar Oliv ke hotel terlebih dahulu setelah itu baru ia pulang. Sesampainya dirumah ia disambut oleh sang mamah.
"Halo sayang, gimana kabar kamu ? Pasti capek ya" Ucap Gina
"Iya mah aku capek banget nih" Ucap Ify
"Ya udah kamu istirahat gih" Ucap Gina lalu Ify menuju kamarnya

******************************

Sudah seminggu Ify berada di Indonesia, kemarin ia berangkat menuju Bali bersama Oliv dan sekarang disinilah Ify. Ia tengah bersiap siap dengan gaun pink selututnya, tak lupa ia memoleskan sedikit make up pada wajahnya hingga terlihat lebih fresh.
"Wah, nona cantik sekali" Ucap Oliv saat mereka berada didalam mobil
"Terimakasih Oliv, kamupun terlihat cantik dengan dress orange mu" Ucap Ify tersenyum
"Dan satu lagi, jangan memanggil saya nona jika kita berada diluar jam kerja" Ucap Ify yang diangguki Oliv

Akhirnya merekapun sampai digedung pernikahan Shilla yang dekat dengan pantai.
"Hai guys, gue gak telat kan ?" Tanya Ify sambil duduk disebelah Agni
"Gak ko Fy" Jawab Sivia
"Baiklah tamu hadarin yang saya hormati, acara akad nikah antara Ashilla Zahrantiara dengan Gabriel Stevent Damanik akan dimulai. Untuk Gabriel Stevent Damanik dipersilahkan memasuki ruangan" Ucap MC, Gabriel pun masuk kedalam ruangan tersebut lalu berjabat tangan dengan sang penghulu
"Silahkan duduk" Ucap sang penghulu lalu Gabriel pun duduk
"Acara ijab kabul akan dimulai, para tamu undangan sekalian harap tenang" Ucap MC
"Baiklah Gabriel, ikuti kata kata saya. Saya nikahkan dan kawinkannya, Ashilla Zahrantiara bin Zaenal dengan mas kawin sebuah rumah, emas seberat 100 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" Ucap penghulu
"Saya terima nikah dan kawinnya, Ashilla Zahrantiara bin Zaenal dengan mas kawin sebuah rumah, emas seberat 100 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" Ucap Gabriel dengan satu tarikan nafas yang terdengar tegas dan lantang
"Bagaimana saksi ? Sah ?" Tanya sang penghulu
"Sah" Jawab para tamu undangan
"Alhadulillah.." Sang penghulu pun membacakan doa
"Pengantin wanita dipersilahkan memasuki ruangan" Ucap MC, keluar Shilla dengan gaun berwarna putih yang terlihat elegan ditambah rambutnya yang disanggul dihiasi mahkota kecil yang membuatnya bagaikan seorang ratu
"Silahkan kalian bertukar cincin" Ucap MC, Gabriel pun memasangkan cincin emas dengan permata ditengahnya pada jari manis Shilla begitupun sebaliknya dengan Shilla. Setelah selesai memasangkan cincin pada jarinya masing masing, Shilla pun mencium punggung tangan Gabriel dan Gabriel pun mencium tangan Shilla. Seketika tepuk tangan terdengar bergemuruh diruang tersebut, Gabriel dan Shilla hanya dapat menampilkan sebuah senyuman kebahagiaan.
"Shill apa maksudnya ini ? Jadi lo bohong ke gue soal Stevent ?" Tanya Ify saat Shiel selesai menyalami para tamu, Shilla pun terdiam
"Shill jawab" Ucap Ify
"Fy, biar gue yang jelasin. Jadi sebenarnya Shilla itu gak bohong, gue memang dipanggil Stevent sama kedua orang tua gue dan orang yang dekat dengan gue" Ucap Gabriel
"Maaf Fy" Ucap Shilla lirih
"Harusnya lo gak ngebohongin gue Shill, gue akan mendukung apapun keputusan lo bahkan untuk menikah dengan Gabriel" Ucap Ify membuat Shilla terkejut
"Lo gak marah Fy gue nikah sama Gabriel ?" Tanya Shilla yang dijawab gelengan dari Ify
"Untuk apa gue marah sama lo ? Selama lo bahagia gue pun ikut bahagia. Gue harap lo sama Gabriel bisa terus bersama sampai ajal yang memisahkan kalian" Ucap Ify yang diamini oleh Shiel
"Kalau gitu selamat ya, gue ke Via sama Agni dulu" Ucap Ify yang diangguki Shiel
"Fy, lo gak marah sama Shilla ?" Tanya Agni saat Ify sudah berada disamping mereka
"Gak lah, kurang kerjaan banget gue marah sama Shilla. Selama Shilla bahagia sama pilihannya gue pun akan ikut bahagia" Ucap Ify tersenyum, diam diam Agni dan Sivia merasa lega mendengar apa yang Ify katakan

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang