Begins Part 4

991 64 3
                                    

"Ag, awas dibelakang lo" Ucap Cakka saat melihat seorang penjaga yang ingin menyerang Agni dari belakang, Agni yang mendengar ucapan Cakka pun dengan sigap memukul penjaga yang ingin menyerangnya itu
"Hampir aja" Ucap Agni
"Ag, ini penjaga udah habis semua ?" Tanya Cakka sambil menatap para penjaga yang tewas
"Mungkin, buktinya mereka gak ada lagi yang nyerang kita" Ucap Agni menatap sekitar
"Ag, lo hebat juga ya bisa menghabisi mereka semua dengan tangan kosong" Ucap Cakka menatap beberapa orang yang tergeletak diatas lantai akibat pukulan Agni, namun pandangan Cakka terhenti saat melihat seseorang yang tergeletak disana mengarahkan pistolnya ke pada Agni
"Agni, awas" Ucap Cakka sambil menarik Agni

Dor...
Dor...

Dua tembakan meluncur dari pistol yang berbeda. Tembakan pertama muncul dari pistol sipenjaga sedangkan tembakan kedua muncul dari pistol Cakka.
"Huft.. hampir aja" Ucap Cakka yang kini terjatuh diatas tubuh Agni
"Thanks" Ucap Agni membuat Cakka menoleh kearahnya, kini jarak wajah Cakka dan Agni sangat dekat membuat keduanya dapat melihat jelas wajah dari orang yang berada didepannya.
"Cantik" Gumam Cakka yang dapat didengar oleh Agni
"Dasar bocah sialan !!" Ucap seorang penjaga yang tadi ditembak Cakka, penjaga itu pun berjalan tertatih lalu menginjak punggung Cakka. Cakka hanya mampu menahan tubuhnya dengan kedua sikunya agar tidak terjatuh pada tubuh Agni
"Dasar bocah gak tau diri ! Berani berani nya kamu menembak saya !!" Ucap penjaga itu sambil terus menekan injakannya dipunggung Cakka, Cakka pun meringis kesakitan

Dor..

Sebuah peluru bersarang tepat didada penjaga yang menginjak Cakka, Cakka pun menatap Agni yang berhasil menembak penjaga itu
"Makasih Ag" Ucap Cakka dengan raut wajah sedikit kesakitan, Agni pun mendorong Cakka hingga kini posisi mereka sudah duduk
"Pasti sakit banget ya ?" Tanya Agni dengan wajah sedikit khawatir
"Gak papa ko cuman gini doang" Ucap Cakka berusaha tersenyum meski punggungnya berdenyut
"Jangan bohong deh lo, gue tau pasti punggung lo sakit. Mending lo istirahat dulu disini, biar gue yang jagain lo" Ucap Agni menatap Cakka cemas
"Tapi kalau ada yang nyerang kita lagi gimana ?" Tanya Cakka
"Lo tenang aja, gue bakal jaga sekitar sini. Lo istirahat dulu aja" Ucap Agni, Cakka pun menyandarkan kepalanya pada bahu Agni dan Agni pun tak menolak kepala Cakka yang berada dipundaknya

"Vi, ini gimana ? Ko orang orangnya tambah banyak aja sih" Dumel Alvin saat melihat penjaga yang terus menyerang mereka
"Jangan ngeluh terus" Ucap Sivia lalu menendang para penjaga yang menyerangnya
"Mereka dibayar berapa sih sampai gak ada habisnya gini" Ucap Alvin yang terus menembak para penjaga yang mendekati mereka
"Berhenti mengomel Alvin, disini kita harus menyelamatkan Ify. Kita harus habisi dulu semua penjaga ini" Ucap Rio sambil terus menembak
"Ify dimana sih sekarang ? Apa lagi lagi dilantai 2 ? Heran deh gue sama orang orang, kenapa sih mereka seneng banget nyekap orang dilantai dua" Gerutu Alvin
"Bawel amat deh lo Vin" Ucap Sivia ketus
"Biasanya juga diam kayak patung tapi sekarang malah cerewet kayak mak mak rempong" Ucap Rio
"Sembarangan aja lo ngatain gue mak mak rempong" Sewot Alvin
"Makanya diam" Ucap Rio
"Gue diam salah, gue bawel salah. Mau kalian tuh apa sih?" Tanya Alvin
"Gak usah drama deh Vin, situasinya lagi gak memungkinkan untuk lo berdrama" Ucap Rio
"Dasar prince drama" Ucap Sivia

Tak beberapa lama perkelahian dan segala tembak menembak pun selesai, banyak para penjaga yang tewas tergeletak dilantai. Setelah dirasa cukup aman, mereka bertujuh pun langsung menaiki tangga menuju lantai 2.
"Buka Vi" Ucap Agni, Sivia pun membuka pintu tersebut dan terlihatlah seorang wanita yang mereka bertiga kenal, CRAG yang melihat tatapan terkejut Shilla, Agni dan Sivia pun bingung
"Halo adik adikku tersayang, akhirnya kalian sampai juga disini" Ucap wanita itu tersenyum sinis pada mereka
"Apa maksud dari semua ini ?" Tanya Shilla dingin
"Aku hanya rindu pada adik adik ku yang telah menendangku keluar dari agensi itu" Ucapnya sinis
"Kalau kakak tidak mengadu domba kami maka kami pun tidak akan menendang keluar kak Angel !" Bentak Agni
"Bukankah dari awal kakak yang mencari masalah dengan kita" Ucap Sivia menatap Angel datar
"Mungkin kalian benar, disini kakak yang salah karena kakak sudah membuat kalian bermusuhan. Tapi harusnya kalian memberi kakak kesempatan kedua bukan ?! Kalian malah dengan santai mengeluarkan kakak dari SHADOW SPY tanpa memberikan kesempatan untuk kaka memperbaikinya !" Ucap Angel dengan nada tinggi
"Bukankah kakak tau peraturan yang ada di SHADOW SPY ?! Bukankah kakak juga tau kosekuensi yang akan didapatkan oleh orang orang yang melanggar peraturan tersebut ?! Harusnya kakak tidak menyalahkan kami !" Bentak Shilla
"Terserah kalian ingin bicara apa sekarang ! Yang berlalu biarlah berlalu ! Yang jelas sekarang kalian tidak akan bisa menemukan sobat kecil kalian lagi karena dia akan kakak habisi" Ucap Angel tersenyum sinis
"APA YANG LO LAKUKAN KE IFY !!" Bentak Rio menatap tajam Angel
"Ou..ou..ou.. ternyata disini ada seseorang yang menyukai Ify ya. Hahaha... hanya karena misi bodoh itu kamu bisa menyukai Ify ? Sungguh tidak bisa dipercaya" Ucap Angel tersenyum remeh
"Jadi selama ini kakak tau misi kita untuk menjaga mereka ?" Tanya Sivia datar
"Tentu saja, bahkan kakak yang menyuruh Debo dan Dea menyerang kalian. Tapi sayangnya mereka begitu lemah dan bodoh hingga dengan mudahnya dikalahkan oleh kalian" Ucap Angel sinis
"Jadi lo juga yang menyuruh mereka meneror kita ?!" Tanya Alvin dengan nada tinggi
"Soal teror itu memang benar aku yang menyuruh mereka melakukannya, lagipula itu menyenangkan bukan ? Melihat kalian saling terbawa emosi dan bingung disaat bersamaan hahahaha" Ucap Angel
"DASAR BR*NGS*K !! WANITA IBLIS !!" Bentak Gabriel
"Ou.. ou.. ou.. ada yang marah ternyata" Ucap Angel
"B*J*NG*N !! DIMANA LO SEMBUNYIIN IFY !!" Bentak Rio
"Kalian ingin bertemu Ify ? Tentu saja tidak semudah itu ! Jika kalian ingin menemui Ify, kalian harus meletakkan seluruh senjata kalian dibelakang kalian" Ucap Angel, Rio pun langsung meletakkan pistolnya dibelakang dirinya diikuti oleh teman temannya
"Sekarang kita sudah menuruti perintah lo, jadi beritahu kita dimana Ify" Ucap Alvin
"Tentu saja aku akan memberitahu keberadaan Ify tapi sebelum itu..." Angel pun menjentikkan jarinya lalu keluarlah beberapa orang penjaga
"Kalian akan dihukum dulu karena telah membuatku seperti ini" Ucap Angel tersenyum sinis
"Sialan" Umpat Shilla
"Kalian habisi bocah tengik itu" Ucap Angel lalu para penjaga pun menyerang mereka
"Bawa Ify kesini" Perintah Angel pada seorang penjaga yang berada didekatnya, tak beberapa lama penjaga itu datang bersama Ify yang diikat kedua tangan dan kakinya serta mulut yang disumpal dengan kain. Ify yang melihat para sahabatnya diserang seperti itu terkejut
"Lihatlah nona Alyssa, betapa menyenangkan pemandangan" Bisik Angel ditelinga Ify
"Hmm... hm..." Ify ingin mengucapkan sesuatu pun tak bisa berkata kata karena kain menutupi mulutnya
"Ada apa nona Alyssa ? Apa kau ingin mengatakan sesuatu ? Lepaskan kain yang berada dimulutnya" Ucap Angel lalu kain yang berada dimulat Ify pun dilepas
"Kak Angel tak berperasaan !! Aku kira kakak pantas dihormati, tapi nyatanya kakak adalah sampah yang tidak pantas dihormati sama sekali !!" Ucap Ify dingin
"Wah.. kau adikku yang berani Ify, apa kau tak sadar kondisimu sekarang seperti apa ha ?! Kau bahkan tak bisa melakukan apapun karena ikatan yang berada ditangan dan kaki mu !! Tapi kau berani beraninya mengatakan aku seperti itu !! Kau sungguh adik yang pemberani Ify" Ucap Angel sambil mengelus rambut Ify dan tersenyum sinis
"Berhenti mengelus rambutku !! Aku tak sudi tangan kotormu itu menyetuh diriku !! Aku bukan lagi adikmu semenjak kau mengkhianati kami !!" Ucap Ify dengan nada tinggi
"Terserah kau ingin berkata apa nona Alyssa, yang jelas teman teman saat ini sudah kelelahan hingga kemungkinan mereka untuk menang tipis" Ucap Angel tersenyum sinis pada Ify
"Ify ! lo akan pulang bersama kami !" Teriak Rio yang berusaha melawan seorang penjaga yang menyerangnya
"Kita semua akan menyelamatkan lo, Fy !" Teriak Shilla sambil membantu Gabriel melawan seorang penjaga yang menyerangnya
"Lo sahabat kami yang berharga Fy !" Teriak Agni sanbil membantu Cakka melawan seorang penjaga
"Kita sama sama saling melindungi Fy !" Teriak Sivia sambil membantu Alvin menyerang seorang penjaga
"Uh.. persahabatan yang begitu romantis dan hangat, tapi sayangnya ucapan kalian hanya akan sekadar omongan" Ucap Angel dengan nada remeh
"DASAR IBLIS !!" Bentak Ify
"Mereka semua akan mati pada hari ini nona Alyssa, bukankah kalian ingin bersama selamanya ? Aku akan mengabulkan hal itu" Ucap Angel sambil mengeluarkan pistol yang berada dibalik jaketnya
"Berhenti atau lo akan menyesal" Ucap Ify dingin
"Ou..ou..ou.. apa kau sedang mengancamku nona Alyssa ?" Tanya Angel dengan nada remeh
"Sekali saja kau melukai mereka, aku pastikan kau akan menyesal seumur hidup" Ucap Ify dingin
"AKU TIDAK TAKUT" Ucap Angel penuh penekanan lalu beralih menatap Shilla yang sedang berkelahi membantu Gabriel
"Kau liat Shilla, nona Alyssa ? Dia orang pertama yang akan aku sakiti. Tutup mulut Ify" Ucap Angel lalu mengarahkan pistol kearah Shilla

Dor...

"Argh..." Teriak Shilla saat sebuah peluru mengenai bahunya
"Shilla !" Pekik Gabriel menatap Shilla, mengetahui Gabriel sedang lengah penjaga itu pun memukul pundak Gabriel hingga Gabriel tersungkur dilantai
"Kau mau tau siapa selanjutnya nona Alyssa ?" Tanya Angel menatap Ify yang memejamkan matanya
"Agni, selanjutnya akan ku sakiti Agni" Ucap Angel lalu mengalihkan pandangannya pada Agni

Dor...

"Argh..." Teriak Agni saat sebuah peluru mengenai kakinya
"Agni !" Pekik Cakka lalu memukul mundur penjaga itu lalu mendekati Agni yang tersungkur dilantai sambil memegang kakinya
"Lo gak papa Ag ?" Tanya Cakka khawatir
"Gak papa, Cakka dibelakang lo" Ucap Agni, penjaga itu pun memukul kepala Cakka membuat Cakka tersungkur didekat Agni
"Bukankah menyenangkan nona Alyssa ?" Tanya Angel menatap Ify yang masih memejamkan matanya
"Bukalah matamu nona Alyssa, ini sangat menyenangkan" Ucap Angel sambil membuka paksa mata Ify
"Lihat, dua sahabatmu sudah aku sakiti. Kini tinggal tersisa satu orang" Ucap Angel lalu menatap Sivia
"Dia akan menjadi yang terakhir" Ucap Angel

Dor..

"Argh..." Teriak Sivia ketika sebuah peluru mengenai lengannya
"Via !!" Pekik Alvin menatap Sivia lalu menendang penjaga yang melawannya, ketika penjaga itu tersungkur dilantai Alvin pun mendekati Sivia
"Vi, lo gak papa kan ?" Tanya Alvin khawatir, Sivia pun menggeleng sambil memegangi lengannya
"Sekarang giliran mu nona Alyssa" Ucap Angel menatap Ify lalu mengarkan pistolnya ke kepala Ify
"Apa ada perkataan terakhir ?" Tanya Angel yang ditatap datar oleh Ify
"Sepertinya tidak ada, selamat tinggal nona Alyssa" Ucap Angel lalu menarik pelatuk pistolnya

Dor..
Dor..
Dor..

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang