Teror Part 4

1K 69 3
                                    

Kini Agni sedang menatap kosong foto yang diterimanya tadi, fikirannya melayang jauh hingga ia tak menyadari kini para sahabatnya telah berada disampinya.
"Ag, lo jangan fikirin omongan mereka ya" Ucap Sivia lembut, jujur sebenarnya mereka bertiga tidak tega melihat Agni yang melamun seperti itu
"Mereka gak tau apa yang lo rasain Ag makanya mereka heboh seperti itu" Ucap Shilla
"Kenapa semua orang selalu begitu ? Hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Bukankah kita sudah memperingatkan mereka untuk berhenti panik karena perasaan semu yang mereka tak tau artinya, mereka hanya sok mengerti akan situasi ini. Mereka tidak berfikir bahwa paket ini dikirim kan ke gue, harusnya gue yang panik disini bukan mereka. Tapi mereka malah panik tanpa menghiraukan perasaan gue yang sedang kacau setelah membaca surat itu" Ucap Agni tanpa mengalihkan pandangannya dari foto itu
"Gue ngerti perasaan lo Ag, tapi kita juga gak bisa nyalahin mereka. Bukan kah bisanya mereka juga bersikap lebay seperti itu ? Gue harap lo maklum sama sikap mereka Ag walau gue tau keadaan lo sekarang gak baik baik aja" Ucap Ify
"Sebenarnya siapa sih peneror ini ? Kenapa dia bisa tau tentang kita ? Dan juga dia tau tentang Rio dan teman temannya" Ucap Sivia
"Surat yang dia kirimkan dipaket itu benar benar buat gue geram, kenapa dia selalu mengancam kita ? Andai gue tau siapa peneror itu, gue pastikan dia gak akan selamat" Ucap Shilla
"Untuk sekarang kita tenang dulu guys, kita harus tunggu perintah dari uncle Day untuk masalah ini. Dan lo Ag, jangan pernah lo merasa gagal dalam melindungi siapa pun, selama lo udah berusaha semampu lo untuk melindungi orang itu maka gak ada kata gagal untuk lo" Ucap Ify mengelus bahu Agni
"Tapi Fy, gue tetap merasa gak berguna. Gue merasa gagal melindungi dia" Ucap Agni menatap salah seorang keluarganya dalam foto itu
"Dengerin gue Ag, lo gak gagal. Lo hanya belum mengerti apa yang lo harus lakukan saat itu, lo masih terlalu kecil untuk mengerti hal itu Ag. Cukup menyalahkan diri lo sendiri karena itu gak akan merubah apapun, yang perlu lo lakukan sekarang adalah melindungi apa yang ada disekitar lo dan jangan sampai kejadian itu terulang kembali agar tidak meninggalkan luka yang sama di hidup lo" Ucap Ify
"Benar yang dikatakan Ify, Ag. Lo gak bisa terus terpuruk dikejadian waktu itu, waktu terus berputar maju Ag. Lo harus bisa jadikan kejadian itu sebagai pelajaran lo untuk saat ini, waktu gak berputar kebelakang jadi berhenti menyalahkan diri lo sendiri atas kejadian yang pernah menimpa lo dimasa lalu Ag" Ucap Shilla
"Kita semua disini ada untuk lo Ag, kita semua ada untuk saling melindungi. Pernah gak lo berfikir kalau persahabatan kita akan berakhir bila kita tidak melindungi dan mempercayai satu sama lain ? Andai kata kita tidak melindungi satu sama lain sejak awal kita bersahabat mungkin sekarang kita sudah memiliki dunia masing masing. Lo ingatkan semua misi yang pernah kita jalanin bersama ? Dengan keberhasilan dari semua misi itu sudah membuktikan bahwa kita berhasil melindungi satu sama lain Ag" Ucap Sivia
"Kalian benar guys, maafin gue yang terkadang mengingat masa itu. Jujur, gara gara kejadian itu gue benar benar sangat terluka. Mungkin dengan adanya kalian sekarang, gue bisa merasa lebih baik" Ucap Agni
"Jadi, apa lo mau saling melindungi lagi Ag ?" Tanya Shilla dengan senyuman manis dibibirnya
"Iya, gue mau" Ucap Agni tersenyum
"Kalau gitu mulai sekarang kita saling melindungi ya, jangan biarkan salah satu dari kita terluka lagi" Ucap Sivia tersenyum
"Mulai sekarang kita harus saling melindungi, terutama persahabatan ini" Ucap Ify tersenyum senang
"Gue sayang kalian semua guys" Ucap Agni memeluk Ify, Shilla dan Sivia
"Gue juga" Ucap Shilla, Sivia dan Ify

******************************

Tak terasa hari sudah semakin siang SISA pun akhir keluar dari kamar Agni, kini mereka berjalan melewati ruang TV dan mendapati CRAG yang masih posisi yang sama dengan raut wajah melamun sedih.
"Woy !!" Teriak Sivia mengejutkan CRAG
"Astaga Vi, suara lo ngalahin toa masjid" Celetuk Alvin
"Tumben lo pada diem" Ucap Shilla
"Pada kesurupan jin tomang kali ya" Ucap Sivia
"Sialan lo Vi, masa cowok ganteng kayak kita kesurupan sih" Ucap Gabriel
"Ag, sorry" Ucap Cakka menunduk, Agni pun menatap Cakka datar
"Gue benar benar minta maaf sama lo karena selama ini bertingkah menyebalkan didepan lo, jujur Ag, gue gak bisa mengontrol diri gue saat gue berada didekat lo. Entah kenapa gue ngerasa kalau gue gak perlu menyembunyikan sifat asli gue saat bersama lo, tapi sekarang gue sadar kalau sifat gue membuat lo risih. Gue janji setelah ini gue akan berubah, gue akan lebih mengontrol diri gue lagi saat didekat lo" Ucap Cakka masih menunduk
"Kalau ngomong itu liat dong lawan bicaranya" Ucap Agni ketus, Cakka pun menatap Agni. Agni pun berdiri dihadapan Cakka
"Lo gak perlu mengontrol diri lo didekat gue, gue lebih suka lo yang apa adanya. Walau terkadang gue jengkel karena sifat narsis lo tapi itu lebih baik, gue gak suka lo menutupi sifat asli lo untuk menjaga perasaan gue" Ucap Agni menatap Cakka
"Tapi Ag, kalau gue menunjukkan sifat asli gu.."
"Gue lebih suka lo yang lebay, lemot, perhatian dan narsis daripada lo yang dingin seperti yang lo lakukan ke cewek cewek kecentilan yang ngedeketin lo" Ucap Agni, Cakka pun tersenyum
"Makasih Ag, makasih karena lo udah nerima gue apa adanya. Maaf tadi gue buat lo marah" Ucap Cakka tulus, Agni pun mengangguk
"Ceritanya udah baikan nih" Goda Gabriel
"Hehehe iya dong" Ucap Cakka dengan cengirannya
"Kayaknya udah ada yang dapat lampu hijau nih" Goda Rio
"Berisik" Ucap Shilla lalu meninggalkan CRAG diikuti Sivia, Agni dan Ify

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang