Rasa Penasaran Gabriel Part 5

1.8K 97 3
                                    

"Sebelumnya pekenalkan nama saya Dayat, disini semua orang memanggil saya Uncle Day. Saya adalah wakil ketua dari SHADOW SPY dan mereka adalah anggota dari SHADOW SPY" Ucap Uncle Day sambil menunjuk SISA yang kini tengah malas menatap CRAG
"SHADOW SPY ? Maksud kalian mata mata ?" Tanya Gabriel
"Benar sekali, disini tidak semua orang bisa bergabung dengan agensi kami. Kami memiliki misi khusus untuk setiap kelompoknya dan misi yang kami terima bukanlah misi yang biasa diterima oleh agensi mata mata pada umumnya. Agensi mata mata kami biasanya menerima misi dalam tingkatan berat dengan standar misi yang bisa saja melibatkan nyawa" Jelas Uncle Day
"Lalu mengapa mereka ada disini ?" Tanya Rio sambil melirik SISA
"Mereka merupakan kelompok agen mata mata diagensi ini, mereka sudah bergabung dengan kami satu tahun setelah agensi ini didirikan" Ucap Uncle Day
"Apa ?! Jangan jangan kemarin itu..?" Ucap Gabriel menggantung
"Benar sekali, itu adalah mereka. Sebelumnya saya ingin tahu terlebih dahulu nama kalian semua, bukankah tidak sopan bila kita berbicara banyak namun tak saling mengenal ?" Ucap Uncle Day
"Nama saya Cakka Kawekas Nuraga biasa dipanggil Cakka" Ucap Cakka
"Alvin Jonathan Sindhunata panggil saja Alvin" Ucap Alvin
"Gabriel Stevent Damanik biasa dipanggil Gabriel" Ucap Gabriel
"Mario Stevano Aditya Haling, Rio" Ucap Rio dengan nada malas
"Senang berkenalan dengan kalian semua" Ucap Uncle Day sambil tersenyum
"Uncle, bisakah kita to the point saja ?" Ucap Shilla jenuh
"Baiklah, Rio, Alvin, Cakka, Gabriel, apa kalian tau mengapa kalian dengan mudahnya dapat masuk kesini meski di luar penjagaannya begitu ketat ?" Tanya Uncle Day namun CRAG hanya menggeleng
"Kalian dapat masuk kesini dengan mudah karena kalian adalah target dari misi mereka" Ucap Uncle Day sambil menatap SISA
"Maksud anda ?" Tanya Rio
"Mereka diberikan misi untuk mencari anak anak dari 8 pengusaha terbesar di Asia untuk dilindungi karena para musuh dari perusahaan tersebut sedang mengincar anak anak dari pemilik perusahaan tersebut" Jelas Uncle Day
"Maksud anda ?" Tanya Alvin bingung
"Bukankah kalian berempat termasuk kedalam 8 anak pemilik perusahaan terbesar di Asia ? Seperti HALING CORP, NURAGA CORP, NATA CORP, dan DAMANIK CORP" Ucap Uncle Day
"Lalu apa hubungannya dengan kami ?" Tanya Cakka
"Kalian sekarang sedang diincar oleh pesaing bisnis orang tua kalian. Mereka ingin perusahaan orang tua kalian hancur, mereka dapat menghalal kan segala cara untuk menghacurkan perusahaan tersebut termasuk membunuh kalian" Ucap Uncle Day
"Membunuh kami ? Mengapa harus sampai membunuh kami ? Memangnya apa salah kami ?" Tanya Gabriel
"Mereka ingin membunuh para penerus perusahaan tersebut agar perusahaan tersebut tidak memiliki penurus lalu hancur" Jelas Uncle Day
"Lalu apa yang harus kita lakukan ?" Tanya Cakka
"Uncle rasa karena kalian sudah terbongkar kini saatnya kalian tinggal bersama" Ucap Uncle Day yang kini tengah menatap SISA
"Maksud Uncle ?" Tanya Shilla dengan nada tak biasa
"Jangan bilang kalau kita harus tidur diasrama SHADOW SPY" Ucap Agni
"Kalian memang harus saling menjaga dan untuk memudahkannya kalian harus tinggal di asrama SHADOW SPY, Uncle sudah sediakan sebuah rumah disana untuk kalian berdelapan tempati" Ucap Uncle Day
"Uncle bercanda bukan ?" Ucap Via tak percaya
"Uncle tidak bercada Via" Ucap Uncle Day serius
"Tunggu dulu, tinggal bersama ? Dengan mereka ?" Tanya Rio
"Iya benar sekali, ini untuk menjamin keselamatan kalian" Ucap Uncle Day
"Kalau kami tidak mau ?" Tanya Alvin
"Maka nyawa kalian akan terancam, lagi pula kalian tinggal dirumah kalian sendirian kan ? Bagaimana jadinya bila ada penyusup yang akan menyerang kalian nanti saat kalian sedang dirumah sendiria ? Meski penjagaan dirumah kalian ketat namun tak menuntut kemungkin akan terjadi kelalai disana" Ucap Uncle Day
"Benar juga kata Uncle Day, kalau gitu gue setuju deh sama Uncle Day sekalian kan cuci mata setiap jam ngeliat bidadari cantik ini" Ucap Cakka yang kini tengah senyam senyum menatap SISA
"Jadi bagaimana ?" Tanya Uncle Day
"Baiklah kami bersedia" Ucap Rio
"Tapi Uncle.." Ucap Agni terpotong
"Tidak ada tapi tapian, apa kalian ingin misi kalian kali ini gagal ?" Ucap Uncle Day
"Bailah Uncle, kami akan menuruti perintah Uncle demi keberhasilan misi ini" Ucap Ify datar
"Mulai hari bersiap siaplah untuk pindah ke asrama. Tapi ada satu lagi yang ingin Uncle tanyakan pada kalian" Ucap Uncle Day yang kini tengah menatap CRAG
"Apa itu Uncle ?" Tanya Cakka
"Uncle dengar kemarin kalian diserang oleh seseorang, apa benar ?" Tanya Uncle Day
"Benar Uncle" Ucap Alvin
"Apa kalian mengenali mereka ?" Tanya Uncle Day
"Ya Uncle, dia dulunya adalah teman kami di SMP saat di Jakarta. Tapi entah mengapa saat kami kelas 8 mereka berubah sikapnya terhadap kami, kami pun memutuskan untuk pindah ke Bandung karena orang tua kami pun sedang mengurusi perusahaan di Bandung" Ucap Gabriel
"Siapa saja mereka ?" Tanya Uncle Day
"Debo, Patton, Sion, Lintar, Dea, Aren dan Zevana" Ucap Alvin
"Debo ? Debo Andryos ? Dan Dea Christa Amanda ?" Tanya Uncle Day
"Benar Uncle" Ucap Cakka
"Ini benar benar gawat" Ucap Uncle
"Maksud Uncle ?" Tanya Gabriel
"Ify, Shilla, Via, Agni, musuh kalian bukan lah orang sembarangan. Mereka adalah pemilik perusahaan terbesar di Asia ke 9 dan 10, mereka juga selalu melakukan hal licik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Uncle ingin kalian memperketat penjagaan kalian" Ucap Uncle Day yang kini sedang menatap SISA serius
"Baik Uncle" Ucap Agni
"Dan untuk kalian, selama diasrama nanti berlatihlah dengan Riko mengenai bela diri dan cara menggunakan senjata agar kalian dapat saling menjaga" Ucap Uncle Day
"Baik Uncle" Ucap Cakka
"Sekarang kalian boleh pulang lalu bereskan barang kalian setelah itu Uncle akan menyuruh seseorang untuk menjemput kalian" Ucap Uncle Day
"Baik Uncle" Ucap CRAG SISA
"Kalau begitu kami pamit Uncle" Ucap Ify yang jalan keluar terlebih dahulu
"Kita tunggu dirumah Ify saja Uncle" Ucap Agni yang diangguki Uncle Day lalu keluar dari ruangan Uncle Day diikuti Shilla dan Sivia
"Kita juga tunggu dirumah Rio saja Uncle" Ucap Alvin
"Apa Uncle tau rumah saya ?" Tanya Rio
"Ya, tentu saja saya tau" Ucap Uncle Day
"Baik lah kalau begitu Uncle, kami pamit pulang" Ucap Gabriel lalu berjalan keluar diikuti CRA

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang