Loser

309 14 4
                                    




Sekarang tinggalah mereka bertiga diruang lantai dua tersebut. Donghae berjalan mendekati rizuke yang masih terbaring lemah dengan wajah babak belur.

“ neo ghwenchana? Ayo kita kerumah sakit sekarang” donghae berusaha membantu rizuke berdiri.

“ kalian berdua ikut aku” kata naomi dingin dan melangkah tanpa memandang keduanya. Mereka berdua mengikuti langkah naomi turun kebawah.

Naomi membawa keduanya keruang bawah tanah. Disana ada ruangan serba putih yang dipenuhi alat-alat medis. Ini ruang praktek medis pribadi milik naomi.


Mereka berdua hanya duduk di ranjang pasien sedangkan naomi sibuk mengumpulkan obat dan kapas untuk mengobati luka kedua pria yang sudah membuatnya mendengar kabar paling menakutkan hari ini.

“ aku tidak apa-apa, lebih baik kau obati dulu donghae hyung kepalanya berdarah” kata rizuke menghentikan aktivitas naomi mengobati lukanya.

“ lebih baik kau diam sebelum aku membunuhmu. Oppa, hentikan pendarahanmu dengan handuk yang kuberi tadi” kata naomi sambil masih fokus mengobati rizuke.

Donghae melakukan apa yang diperintahkan naomi dan berjalan duduk disamping rizuke.

Rizuke menatap wajah naomi dalam. Donghae menyadari bahwa rizuke sedang menatap istrinya dengan perasaan bersalah yang teramat besar. Jujur donghae tidak suka melihat pria lain menatap istrinya intens seperti itu. Tapi kali ini donghae menyampingkan cemburunya karena ia paham maksud tatapan rizuke.




“ gomen...” hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut rizuke.

“ untuk apa?” tanya naomi dingin tanpa membalas kontak mata dari rizuke karena fokus pada luka diwajah pria itu.

“gomen untuk semuanya. ...merahasiakan semua ini darimu, hontoni gomennasai. Hidup sebagai pengecut seperti ini, gomennasai” kata rizuke kini dengan isak tangis.

Naomi menghentikan aktivitasnya karena ini pertama kali seumur hidupnya ia melihat rizuke menangis seperti ini didepannya. Bahkan saat ryota meninggal, naomi tidak pernah melihat setetes air mata menetes dari mata pria itu.

“ bukan aku yang mati, kenapa minta maaf padaku? Jujur atau tidak, tidak mengubah fakta ia mati dimeja operasi ayahku. Juga tidak membuat dia hidup kembali” kata naomi dingin. Donghae tidak suka cara naomi menyikapi permintaan maaf rizuke seperti itu.

“naomi! Apa seperti itu sikapmu jika seseorang meminta maaf?!” bentak donghae membuat naomi kembali menghentikan aktivitasnya dan menatap donghae tajam.

“ kau orang luar diam saja” kata naomi membuat donghae terdiam dan tidak bisa menjawab.

Ia membenarkan perkataan naomi bahwa dirinya adalah orang luar. Ia baru masuk dalam kehidupan mereka bertiga dalam beberapa bulan terakhir. Ia tidak punya hak untuk ikut campur masalah masa lalu mereka.

“ aku sudah memberikan pertolongan pertama. Kau obati luka pria itu. Karena ikut campur melindungimu ia jadi terluka. Aku mau pergi kerja” naomi bangkit dari duduknya hendak pergi tapi langkahnya ditahan oleh rizuke.

“ aku yang seharusnya kau benci disini, bukan donghae hyung! Dia tidak ada hubungannya dengan masalah ini! Kenapa kau bersikap dingin padanya?!”

“ siapa bilang aku tidak membencimu?” tanya naomi datar sambil membalikan badanya menatap rizuke dingin.

Ini pertama kalinya naomi memberikan tatapan sedingin itu pada rizuke karena selama ini walau sikap naomi dingin pada orang lain, tetapi itu tidak berlaku pada rizuke.

“ karena dia tidak ada hubungannya makanya aku mengabaikannya.” Kata naomi lagi sambil mengarahkan ekor matanya pada donghae yang masih terdiam dalam posisinya.

“ tetapi kau tidak bisa mengabaikan suamimu yang terluka disini!” bentak rizuke yang tidak tahan dengan sikap dingin naomi.

“pengecut sepertimu tidak berhak mendidikku.” Kata naomi sambil mengambil langkah meninggalkan dua pria itu.

“naomi! Irie naomi!” panggil rizuke keras, namun naomi mengabaikannya dan meninggalkan mereka berdua.

“ sudah, hentikan rizuke.” Kata donghae sambil menahan bahu rizuke.

“ tapi hyung, ini salahku. Naomi tidak seharusnya....”

“sudah, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Ini hanya luka lecet. Cukup diplaster kecil saja.” Kata donghae menenangkan rizuke.

Ia kembali duduk dan mencari plaster berusaha menutup luka kepalanya sendiri yang kini sudah berhenti pendarahannya. Rizuke pun langsung mengambil alih dan membantu memplaster luka donghae.

“ hyung, mianheyeo...karena aku, hyung harus bertengkar dengan naomi.”

“ anni rizuke, nan ghwenchana.”
“ aku akan berusaha membujuk naomi agar berbaikan dengan hyung” kata rizuke sambil fokus memberikan obat merah pada pelipis donghae yang tergores.

“ naomi, biar aku saja yang bicara dengannya. Sekarang tugasmu adalah menenangkan ryeomi. Aku yakin ia sedang sangat terluka mengetahui tentang oppanya.”

“ tidak hyung, biar aku juga yang menenangkan naomi....”

“rizuke, dengarkan aku. Aku akan mengajarimu sesuatu. Mungkin kau memang cerdas, tapi aku hidup didunia ini 6 tahun lebih lama darimu. Semua masalah tidak bisa diselesaikan dengan kecerdasaan saja. Semua masalah tidak bisa diselesaikan seorang diri saja dan semua masalah tidak bisa dipendam sendiri selamanya. Kejadian ini akibat dirimu tidak terbuka kepada orang lain, ini semua karena kau terlalu merasa bersalah dan semua kejadian yang berkaitan dengan ryeota kau jadikan kesalahanmu.” Kata donghae lembut sambil menepuk bahu rizuke.

Rizuke mendengarkan dengan seksama perkataan donghae.

“ walau aku tidak ada dalam kehidupan kalian pada saat itu, tapi saat mendengar cerita naomi, ryeomi dan juga dirimu tentang ryeota. Aku tahu satu hal, dia adalah orang baik dan dicintai oleh banyak orang. Dia sangat menyayangi kalian berdua. Dia ingin kalian bahagia walau suatu saat ia tidak ada disamping kalian disaat bahagia itu. Tetapi ia ingin menjadi seseorang yang kalian ingat pertama kali disaat kalian bahagia. Dia melindungimu karena dia percaya padamu kalau dirimu yang hanya bisa mengantarkan kebahagian untuk naomi.”

“rizuke, kau harus tahu, disini kau tidak hidup sendiri. Ada aku sebagai hyungmu yang akan selalu mendukungmu. Aku akan membantu, jadi percayalah padaku.” Kata donghae panjang lebar dengan mantap. Tanpa sadar kini rizuke kembali menangis terisak.

“ baiklah, sekarang aku akan menyusul naomi. Aku serahkan adik iparku padamu. Dia sekarang tanggung jawabmu. Aku sudah bertanggung jawab sebagai oppanya, dan kau lakukan sisanya.” Kata donghae sambil meninggalkan rizuke yang masih sesegukan disana.



















Saat donghae telah keluar dari ruangan itu, ia melihat naomi duduk sambil memeluk lututnya. Ternyata istrinya itu tidak benar-benar pergi. Ia tersenyum tipis melihat istrinya menangis sambil menyembunyikan wajahnya. Ia pun berjongkok didepan naomi dan mengelus rambut istrinya lembut. Ia pasti sudah mendengar semua pembicaran donghae dan rizuke didalam.

“naomi-ya, uljima...oppa isseo...aku ada disini....” kata donghae lembut.

Naomi mendongakan kepalanya dan menatap donghae sendu dengan wajah basah penuh air mata.

“ ayo kita pergi cari udara segar” kata donghae sambil menarik tangan naomi agar mengikutinya. wanita itu hanya mengikuti langkah suaminya.









We must Married  (Lee Donghae) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang