Princess doesn't cry

454 18 6
                                    


Malam ini donghae kembali tinggal sendirian dirumah.  Naomi terpaksa lembur di pabrik farmasi karena mengawasi produksi vaksin agar tidak terjadi kesalahan.

"Haruskah setiap malam kamu tidur disana yeobo?"

"Maafkan aku oppa,  bersabar yaa sayang" jawab naomi lewat panggilan telepon.

"Isshhh aku harus tidur memeluk guling lagi"

"Anggap aja hukumanmu karena telah main dibelakangku waktu itu" sindir naomi tapi diberi kekehan menandakan ia sedang bercanda.

"Ishh, kamu masih menyimpan dendam ya rupanya. Dasar istri yang kejam"

"Kalau kejam, sudah ku ceraikan kau Lee Donghae"

"Iya ya,  nyonya lee yang baik hati seperti malaikat,  yang telah memaafkan pria brengsek seperti diriku"

"Baiklah oppa, aku harus mengecek ke bagian bahan dasar dulu, sampai jumpa besok.  Ingat!  Jangan makan ramen malam ini! "

"Iya sayang, iyaa.  Jangan bekerja terlalu keras,  ingat itu"

"Kau mengajariku? "

"Gak, aku bodoh gak mungkin mengajarimu,  cih!  Aku tuh perhatian.  Dasar tidak peka"

"Sampai kapan panggilan ini akan terus berlangsung? "

"Ya! Kau sudah bosan di telpon suamimu? "

"Baiklah, sepertinya tidak ada hal yang bermanfaat. Aku matikan panggilannya." naomi memutuskan panggilannya sepihak membuat donghae menjerit emosi seperti orang gila di rumahnya karena sikap dingin istrinya yang memang tidak akan pernah sembuh itu.

Inilah nasib menikahi beruang kutub betina,  dingin,  ganas, tapi menggemaskan.












Pagi buta,  akhirnya naomi tiba di laboratorium.  Pagi ini ia berencana mengadakan rapat terakhir dengan timnya sebelum minggu depan ia dan timnya harus mendistribusikan vaksin-vaksin itu.

"Hay baby" sapa mike yang kini merangkul bahu naomi dari belakang. Naomi justru menghela nafas dengan sikap konyol sahabatnya ini. Please, raganya sudah lelah karena tidak tidur semalaman.

"Hey, pagi-pagi itu kau harus semangat. Ini rapat terakhir kita, bagaimana bisa kau terlihat lesu seperti ini? " naomi hanya bisa memandang lelah temannya itu. Ia tidak paham derita yang dialami naomi semalaman suntuk.

"Wajar dia kelelahan, dia habis lembur bagai kuda di pabrik, kau enak bisa tiduran, bahkan berkencan dengan perawat kim kan semalam" daniel baru saja tiba dan langsung menyambung pembicaraan.

"Benarkah? Bagaimana? Ciuman? Ranjang? Atau tamparan? " tanya ryan yang tiba-tiba ikut nimbrung, kenapa sih mereka senang sekali nimbrung padahal gak diajak berbicara.  Dan naomi juga sudah lelah bahunya menahan beban tubuh mike yang merangkul bahunya.

"Silahkan kalian bicara,  aku lelah" naomi melepas lengan mike yang bersandar padanya tadi dan melangkah seperti zombie.

"Kasihan dia, lihat lah, ia seperti mayat hidup." keluh daniel

"Tapi, apa perasaanku saja, ia jadi tambah gendutan sekarang?" tambah mike.

"Aku pernah baca artikel, kalau cewek stres itu bakal gila makan buat ngumpulin tenaga agar mampu bertahan diatas kerasnya hidup.  Aku rasa dia gendutan karena stres. Kalian paham kan masalahnya? " tanya ryan yang dibalas anggukan oleh daniel dan mike.  Mereka bertiga masih memandang naomi yang dengan gusar merapikan dokumen di mejanya.

We must Married  (Lee Donghae) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang