Aku percaya, hati ini tak akan salah dalam memilih menunggu hadirmu, yang aku tak pernah tahu entah hari itu akan muncul selagi nafasku berhembus.
Tapi, apa dayaku. Dirimu bagai nikotin yang membuatku candu dan sulit menghentikannya. Biarlah dunia mengatakan aku bodoh dengan terus membiarkan luka penantian ini tak terobati dengan sosok baru. Karena nyatanya, hati ini menolak hadirnya pelampiasan yang baru.
Kamu memberiku kebebasan untuk menentukan takdir cintaku, tapi aku yang bodoh ini, masih berharap pulangmu.
Sungguh, aku sangat bahagia. Kamu justru melakukan kebodohan yang sama denganku. Sama-sama bodoh untuk bertahan di cinta yang sama setelah apa yang terjadi sebelumnya.
Mungkin ini adalah skenario Tuhan untuk memberi kita luka akibat kepercayaan dan juga kesetiaan agar kita semakin memperkuat keduanya.
Terima kasih, karena tetap memilih menjadi bodoh dan kembali kepada sosok yang bodoh ini, dan setia terhadap cinta yang bodoh ini, terima kasih istriku.
Hari ini, kamu kembali, cinta itu mekar lagi, setelah aku dan dirimu berjuang menghangatkannya di musim dingin agar ia tetap bertahan.
Kita memulainya lagi menjadi awal yang baru, dengan sosok yang baru kini terpatri dalam diri kita.
Aku, kamu dan Somebody new....
Pagi awal pembuka musim gugur di negeri gingseng ini, sudah menjadi sebagai pengingat bagi dua insan bahwa sudah memasuki tahun pertama untuk memulai semua dari awal.
Masih ingin setia dengan kehangatan yang semakin lama mulai mengikis akibat peralihan musim, membuat wanita dengan tubuh buncitnya semakin menguselkan kepalanya kepada dada sang pelindungnya.
"Sampai kapan kita akan terus tidur seperti ini?" tanya sang pelindung yang juga semakin mengeratkan kukunganya, walau terasa sedikit mengganjal karena perut besar itu memberi batasannya.
"Entahlah, kurasa ranjang ini sudah diberi lem setan, aku tidak bisa bergerak" jelas sang wanita dengan suara serak khas bangun tidur.
"Haah, apa memang harus hari ini ya, kamu pergi cek kandungan? Apa tidak bisa lusa saja, berdua denganku?" kini sang pelindung mulai memaksa matanya terbuka dan memulai kecupan-kecupan ringan di puncak kepala sang istri.
"Tenang saja, aku kan pergi bersama eomma. Kami mau lady time dulu nanti" mendengar penuturan dari sang istri membuat donghae memberi sedikit jarak hingga ia bisa menatap wajah istrinya itu.
"Lady time? Astaga, kamu tahu kan bagaimana eomma jika ia sudah mempunyai waktunya sendiri? Nanti kalau kamu kelelahan terus, kal--"
Cup
Naomi mengecup singkat bibir merah muda itu singkat, kemudian tangannya terjulur mencubit gemas pipi donghae.
"Hey ayolah, dokter justru menyarankan agar aku banyak berjalan-jalan agar saat lahiran nanti aku punya kekuatan. Lagi pula ini hanya arisan ibu-ibu orang tua super junior. Dan aku bisa makan enak disana."
"Heol! Jadi hanya karena di sogok makanan, kamu mau mengikuti keinginan merepotkan eomma? Astaga, begitu mudahnya membujukmu ya"
"Sudahlah, ayo kita bangun. Anak kita sudah minta makan" naomi bangkit dari tidurnya dengan terus mempertahankan selimut menggulung tubuh polosnya.
Biasa, kata donghae habis kegiatan meet and great dengan anaknya yang ada didalam sana🌚🌚
Mata ibu hamil ini terus saja memandang kesana kemari, memperhatikan aktivitas yang sedang berlangsung di hadapannya. Sambil terus tersenyum ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
We must Married (Lee Donghae) COMPLETE
RomanceCerita ini sudah complete Kisah pernikahan yang terjadi akibat kecerobohan Lee donghae super junior dengan seorang Dokter muda berasal dari jepang yang juga sebagai pewaris perusahaan game terbesar didunia yang bernama Naomi