Zoya POV
Setelah kejadian itu semua peraturan dirumah ini kuturuti, Semoga ini awal yang baik. Sebentar lagi aku mulai sekolah kurang lebih seminggu lagi.
Pagi hari ini ku sapa dengan keringat yang menetes dari tubuhku. Hampir satu jam aku berlari memang ini menjadi kebiasaanku jika ada waktu luang. Untung saja ini tidak termasuk larangan.
" Darimana kak ?" Tanya ayah.
" Habis jogging yah, ayah mau kemana sudah rapi sekali ".
" Ayah mau ke pabrik kak, kakak mau ikut gak ".
" Mau yah, kalau gitu tunggu sebentar yah.
Hampir setiap ayahku pergi ke pabrik selalu aku ikut ya walaupun aku disana hanya melihat - lihat setidaknya bisa keluar.
Sesampainya aku di pabrik yang belum terlalu ramai aku mengikuti ayahku yang berjalan kearah ruang produksi. Ayah sempat mengenalkan beberapa kain baru yang akan di pasarkan.
" Ayah mau keruangan kerja ayah dulu ya ! ".
" Baik yah ".
Langkah demi langkah kaki ayah pun menjauhi ku, aku pun melihat - lihat keadaan yang ada disini pabrik yang begitu besar, dalam hati kecilku aku sangat bangga terhadap kedua orangku hasil jerih payah mereka membangun pabrik ini.
Seseorang datang dari pintu belakang aku menghampirinya. Tatapannya begitu tajam menatapku sekarang ia berada persisi dihadapanku.
" Dimana tuan Shailendra " tanya.
" Ada diruang kerja ".
" Nak lebih baik kamu pergi dari sini " ujarnya.
Kedatangannya sangat mencurigakan, selama aku ikut ayah ke pabrik tak pernah melihat paman ini.
Ia pun berjalan menuju ruangan ayah, aku pun menyusup sisi demi sisi bagian ruangan ini agar tak terlihat. Suara pintu dari ruang ayah begitu keras seperti pintu yang didobrak.
Aku pun bergegas memanjat atap untuk melihat keadaan disana. Tak kusangka leher ayah sudah diterkam oleh paman itu, tanpa berpikir panjang aku pun melompat tepat disampingnya.
( Aslinya pakai bahasa India tapi takutnya kepanjangan ya mohon permaklumannya )
" Siapa kamu ? " tanya pria itu.
" Tak perlalu tau siapa aku, cepat lepaskan tuan Shailendra atau kau akan menerima akibatnya ".
" Aku tak punya urusan dengan mu ".
Tanpa pikir panjang aku pun langsung menendang ke arah wajah orang itu. Aku menyuruh ayah untuk menjauh, perkelahian antara aku dan paman itu pun terjadi.
Aku sempat mendapat tendangan yang akhirnya mengenai punggungku. Aku pun membalasnya dengan memukul bagian mata, perut nya.
" Lihat pembalasanku " kata paman itu.
" Saya akan tunggu pembalasanmu, pergi sana atau nyawamu yang tak akan selamat " jawabku.
Aku langsung membuka penutup muka ku di hadapan ayah, beliau pun terkejut.
" Kakak ! Kamu tidak apa - apa ? "Tanya ayahku yang begitu cemas.
" Tidak apa - apa yah ini hanya luka kecil, yah paman itu siapa ? Kenapa dia menyerang ayah ? "
Ayah hanya diam tanpa mau menjawab, aku pun sempat cemas dengan hal kejadian tadi ayah juga sempat bilang aku dilarang memberi tahu kejadian tadi kepada siapapun termasuk bunda ku.
Malam sekitar pukul 20.00 waktu India aku masih bersama ayah. Ayah pun mengajakku ke sebuah rumah itu pun jauh dari rumah dan perusahaan milik ayahku.
" Yah ini rumah siapa ? " tanyaku.
" Kak ayok masuk kamu akan tau semuanya ".
Terlihat dari luar rumah itu sepi seperti tak berpenghuni tapi disini banyak sekali pengawal serta cctv yang terpasang disudut tembok.
Aku pun bersama ayah masuk kerumah itu dan ternyata.... ( maaf bagian ini gak bisa saya jelasin rinci karna ya seperti judulnya rahasia keluarga ).
" Kak selama ini hanya kamu yang tau tentang masalah keluarga kita dengan keluarga Tuan Mahmed kejadian yang sebernarnya berawal kesalah pahaman tapi semuanya mereka buat perbesar. Ayah juga awalnya tidak tau seperti kamu nak tapi dulu keluarga mereka sempat membakar ladang milik kakekmu dan satu lagi mereka ingin perusahaan yang dimiliki ayah dan kakek mu itu hancur walaupun kakek sempat mengalami kebangkrutan. Tapi kak jangan bilang siapa - siapa ya hanya kakak, ayah dan kakek yang tau dan satu lagi biarkan mereka melakukan sesuka hati mereka tapi kita jangan pernah membalasnya dengan hal yang sama seperti mereka, kita harus membalas dengan cara kebaikan serta biar allah yang memberikan keularga itu hidayah ".
Sungguh luar biasa ketabahan hati ayah dan kakekku demi menjaga keamanan keluarga, mereka rela terlebih dulu mentaruhkan nyawa mereka, aku pun sekarang mengerti kenapa ada begitu banyak pengawal dan semua pertanyaan yang dulu selalu ingin kutanya sudah terjawab.
" Kak mungkin wajahmu tak terlihat oleh mereka tapi suatu saat kamu pasti diincar oleh mereka, ayah tidak mau kejadian yang sama seperti paman mu yang sekarang kita pun tidak mengetauhi keberadaannya. Jadi besok pagi kamu akan kembali ke Indonesia ya nak ".
" Tapi yah bagaimana dengan ayah nanti mereka menyerang ayah lagi, Zoya gak papa kok yah dan zoya bisa bela diri jadi zoya bisa bantu ayah ".
" Tidak kak ini terlalu berbahaya, sebenarnya juga sejak kamu kesini mereka sudah mengintai kamu nak.
Tak bisa ku bayangkan bertahun - tahun ayah dan kakek ku memendam semua ini. Tapi mungkin ini ada baiknya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Sempat Memiliki (SELESAI)
RomanceCerita tentang seorang gadis SMA kelas 1 yang bertemu oleh seorang calon perwira angkatan darat tingkat 2 lewat jejaring sosial. Maaf kan aku ya bang... aku bisa menganggapmu sebagai teman dan seorang kakak. Apakah mereka akan bersatu.... Genre :...