Waktu

662 43 6
                                    

" Sesuatu hal pasti ada waktunya"

" Assalamualaikum bang Satria lagi apa? Adek gak lagi ganggu kan ? " tanyaku dengan manis.

" Waalaikumsalam dek, ada apa telpon gak ganggu kok abang lagi beli beberapa perlengkapan. Ini adek lagi dimana ? ".

" Lagi di kos bang, ada yang mau adek bicarakan?".

"  Abang ke kos aja ya ? ".

" Ok bang ".

10 menit kemudian

" Adek mau bicara apa ? ".

" Gini bang sudah 3 bulan adek ngelamar dan masukkan berkas di rumah sakit, puskesmas dan klinik semua tertolak adek juga gak mau terus - terusan kayak gini bang "sambil menunduk kebawah.

" Kok kamu menyerah gitu aja ? Dek gak setiap jalan hidup itu lurus, setiap orang ada masa dimana dia ada di titik rendah tapi hal ini lah allah menguji hambanya siapa yang sabar dan bertakwa. Rezeki, jodoh dan kematian itu sudah ada yang mengatur kalau kamu ngeluh kayak gini kamu gak bakal akan keluar ".

Menghela nafas sambil merenung semua yang di katakan Bang Satria, memang betul aku tak boleh menyerah.

" Abang beli perlengkapan buat apa ? " sambil melirik plastik hitam.

" Abang di pindahkan tugas di perbatasan dek " jawabnya.

Abang - abangku pada tugas berjauhan kini pun Bang Satria, sesuat hal terlintas di pikiranku.

" Ah ini nih " sambil tersenyum.

" Apanya yang ini nih dek " tanya abangku.

" Bang kalau aku jadi relawan di perbatasan giamana ? ".

" Yang benar aja kamu dek ".

" Lah abang tugas disana kenapa hayo apa abang pernah ngeluh enggak kan jugaan kalau disana aku pasti dibutuhkan bang mungkin aku akan sedikit kesulitan di beberapa hal tapi aku bisa cari relawan buat apa saja yang dibutuhkan. Abang pernah ceritakan waktu itu kalau di perbatasan atau pun pedalaman hal yang dibutuhkan kesehatan,pendidikan,dan keamanan. Bang mungkin ini jalannya bang dan saatnya sumpah yang adek ambil ketika wisuda waktunya ditepati ditempat yang tepat. Jugaan kalau di kota udah banyak dokter kan " jawabku dengan penuh keseriusan.

" Bagaimana dengan ayah dan bunda mu dek ? ".

" Aku akan meyakinkan mereka, aku yakin mereka akan setuju. Bang ini saat nya aku berbakti kepada tanah air ini kan berbuat yang mulia itu pasti di dukung, tapi bang gimana aku caranya kesana ya? ".

" Udah sana beres -beres semua perlengkapan minggu depan berangkat bareng abang ".

Bahagianya aku akan segera mengabdi kepada masyarakat.

Sebulan sudah berada di pedalaman yang jauh dari kota. Nyaman yang kurasakan walaupun baru kedatanganku disambut dengan kasih sayang yang diberikan kepada warga disini.

Aku tinggal disebuah rumah yang dibangun oleh TNI AD rumah yang nyaman dan rumah ini pun ku gunakan sebagai tempat praktek.

Hari ini aku mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan lingkungan. Keadaan disini cukup memprihatinkan tapi aku akan tetap semangat agar semua keadaan ini berubah menjadi lebih baik lagi.

Tapi sebulan aku disini ada hal yang aku lalui yakni dimana akan pemikiran mereka tentang biaya.

" Baik bapak, ibu dan hadirin sekalian disini saya sebagai relawan akan membantu bapak dan ibu sekalian jika ada hal tentang kesehatan bisa ditanyakan langsung oleh saya dan hal yang paling penting mencegah lebih baik dari pada mengobati jadi bapak, ibu dan adik-adik sekalian walau tidak merasakan sakit tetap harus menjaga kesehatan baik pola makan, pola hidup sehat yakni kebersihan harus tetap dijaga dilingkungan sekitar pun serta tetap melakukan pemeriksaan minimal 2 bulan sekali tapi lebih baik lakukan dengan teratur. Sekian dari saya, Selamat Siang ".

" Siang bu dokter. Terima kasih banyak ".

" Udah cantik pintar lagi, calon istri idaman mah nih ya bro "bisik seorang tentara.

" Gila lu hati - hati kalau ngomong dia adiknya Kapten. Satria ".

" Masa sih, tapi kalau dilihat mirip kaya komandan Satria juga ya ".

" Kenapa lihat - lihat adik saya ? " tanya bang Satria sambil merangkul kedua tentara itu.

" Siap salah " langsung mengambil sikap sempurna.

Ku tersenyum melihat tingkah 2 Tentara itu lucu sekali wajahnya yang langsung berubah dan berkeringat.

" Halo saya Zoya " sambil mengulurkan tangan.

" Siap perkenalkan nama saya Letda. Irvan ".

" Siap perkenalkan nama saya Letda. Hendry ".

Ku pun membalas dengan senyuman.

" Awas kalian macam - macam dengan adik saya ".

" Siap tidak " balasnya.

" Izin kapten. Satria kembali ke barak ".

" Ya "jawab bang satria dengan cetus.

Berjalan dengan abangku yang paling ganteng ini membuat banyak orang yang salah kira apalagi ketika awal - awal aku berada disini mereka mengira aku ini istri dari Bang Satria.

Gimana enggak dibilang gitu hampir kalau melakukakan sosialisasi ataupun yang lain selalu bersama walaupun tak melakukan tiap hari karna bang Satria melakukan patroli.

" Bang boleh pinjam motor gak ? "

" Buat apa kamu emang punya SIM ".

" Udah lah bang, adek mau ke kota ada beberapa peralatan yang harus dilengkapi ".

" Gak biar abang anter aja, nanti jam 3 teng berangkat "

" Ya .. ya  bang " jawabku dengan lesu. Sebenarnya mau jalan - jalan sih tapi aku ngerti bang Satria mungkin kawatir sebab jarak dari tempat tujuan ke kota itu hampir 10 KM belum lagi jalan menuju ke kota seperti naik wahana ekstrem.

Menunggu bang Satria yang ternyata telat, ya telat baru 5 menit tapi ini tak biasanya bang Satria telat ia selalu on time.

" Mana sih abang, tumben telat " gumamku.

Sebuah pesan masuk

"  Assalamualaikum, Dek maaf abang gak bisa nganter ini ada hal mendadak kamu ikut sama om Topan ya nanti abang jemput ".

" Yah abang malah lagi tugas ya udah deh gak papa "balasku.

Om Topan pun datang dengan rombongannya. Rombongan yang ku maksud itu para Tentara ya.

" Halo Om, Zoya boleh ikut kan ".

" Ya boleh masuk aja ".

" Om zoya dibelakang ya "

" Eh jangan bahaya nanti om bisa dipenggal "

" Dipenggal sama siapa jugaan kan di belakang ada penutupnya tu gak bakal jatuh. Gak papa om Zoya dibelakang aja ya ".

Ku pun dibelakang dan menyapa para tentara ini.

" Hai " sambil tersenyum.

" Hai " sambut dengan serempak.

" Hehehe kompak banget ya, eh ya lupa kan Tentara "guyonku.

Mereka pun hanya saling melirik satu sama lain, tak ada pun satu pembicaraan diantara mereka.

" Kok sepi, pada sariawan ya atau sakit " tanyaku sambil melihat meraka.

" Siap tidak " jawabnya dengan tersipu malu.

Inilah keadaan disini jauh dari kota dan akses jalan pun sangat susah untuk menuju kemana pun. Tapi dibalik ini semua ada kebahagiaan yang jarang ada dikota.

Assalamualaikum
Memasuki babak baru di tempat baru....

Jangan lupa vote, share, comennt, and follow

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang