Mau Jadi Apa ?

607 34 0
                                    

Alhamdulillah tak terasa udah 2 bulan sekolah, ya untungnya aku masih bisa sekolah di tempat yang lama jadi gak perlu beradaptasi lagi.

Kejadian yang terjadi di India tak seorang pun dari keluargaku tau. Aku merasa bersyukur juga bisa kembali lagi ke tanah air yang ku cinta ini.

Sejak kepulangan ku dari India aku mulai melanjutkan kegiatanku dari masih berkecimpung di osis sampai kerja di studio foto milik kang adit.

Ya mungkin masa SMA ku tinggal menghitung bulan dan kedepanya pasti sibuk menyiapkan ujian sampai melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Dulu waktu kelas 10 sd 11 pembicaraan antar siswa pasti hal yang konyol tapi semakin tinggkatan yang lebih tinggi ini semua pada sibuk mempersiapkan diri untuk masa depan.

" semua sibuk mempersiapkan masa depan tapi  kenapa aku terlalu santai ya " gumam hati kecilku.

Sebenarnya banyak dari guruku memberi nasehat bahwa aku harus melanjutkan ke universitas ternama dan menyarankan masuk ke dunia kedokteran.

" Masak aku cocok di kedokteran ? " pikirku.

" Zoya kamu mau lanjut dimana nanti, kalau saran ibu ya kamu ambil kedokteran aja terus universitasnya kalau gak UGM, UNDIP, UNPAD, UI aja kamu cocok disana " saran bu Ainiyah.
Biliau ini wali kelasku kelas X sampai kls XII gak pernah ganti kan. Setiap anak didekat beliau merasa nyaman banget.

" Haduh bu terlalu tinggi banget itu dan juga biayanya lumayan bu" jawabku.

" Gak ketinggian insyaalah kan nilaimu bagus semua " jawab bu Ainiyah.

" Haduh sekolahnya lumayan ternama pasti lumayan juga biayanya apalagi kedokteran " pikirku.

Sebenarnya aku masih bingung tentang kedepannnya aku mau kemana aku tak ada niat untuk masuk universitas tapi aku ingin...

" Bu boleh curhat gak, tapi ibu jangan bilang siapa - siapa ? ".

" Curhat apa nak, kamu udah punya pacar ya " godanya.

" Ih ibu mana ya, jangan bercanda ah bu serius ni ! ".

" Ya ibu dengerin dah ".

" Ibu ini kan tau semua tentang anak muridnya dari yang polos sampai yang super dan ibu tau tentang keingunan kita- kita semua akan melanjutkan masa depannya kemana, Zoya mau tanya apa ibu tau zoya ini akan kemana ? " tanyaku.

" Ya ibu tau kamu tu kan pasti melanjutkan ke univ yang ternama dan kamu pasti ngambil kedokteran atau gak teknik lah ".

" Udah kuduga " gumamku.

" Maksudnya  ndok ? " tanya guruku.

" Sudah saya tebak bu pasti guru - guru ngira saya akan melanjutkan kesana bu ya saya simpulkan dari kemampuan saya yang saya punya bu, tapi sebenarnya saya tak ada terlintas dipikiran saya mau melanjutkan disana bu " jawabku.

" Loh kon ate ngelanjutno neng ndi ? " tanya guruku.

" Tapi ibu janji ya jangan bilang ke guru lain ".

" Ya ibu janji ".

Setelah panjang lebar aku jelaskan kenapa aku memutuskan mengambil langkah kesana untuk meraih cita - cita ku tak kusangka respon dari bu ainiyah berbeda dari guru - guru lainnya beliau sangat mendukung.

Setidaknya ada lah yang mendukungku, dulu aku pernah mengungkapkan keinginanku tentang cita - cita ku ini tapi beliau tak begitu mendukungku jadinya aku tak pernah lagi menyatakan akan cita - cita ku sebenarnya.

Semoga apa yang ku pilih ini memang yang terbaik. Apapun yang akan terjadi aku siap menghadapinya, apapun resikonya ini lah jalan yang akan ku ambil_ zoya.

Assalamualaikun Wr.Wb

     Ayo tebak apa cita - cita Zoya dan bagaimana kelanjutannya dengan taruan Akmil itu dan dimana sekarang perwira Akpol itu ? Tunggu kisah selanjutnya ya !

      Jangan lupa comment, like, share, and follow ya

    

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang