Hilang

660 40 2
                                    

" Sudah lama ya kak gak ketemu, terakhir ketemu pas di bandara itu pun cuma sebentar ".

" iya dek " sambil menunduk.

" Gimana kabarnya kak, om sama tante sehat juga kan ? Tanyaku.

" Sehat dek, ayah sama ibu sehat juga " sambil menunduk.

Sikapnya yang dingin membuatku bingung, ku pun mengambil barang dan meninggalkan kak Mahendra begitu saja tanpa pamit.

Mungkin aku kecewa dengan sikapnya yang kini dingin dan enggan melihat wajahku.

Lakangku terhenti...

" Dek kamu marah ? " tanyanya. Sambil memegang tangan.

" Kak gimana saya gak marah dari tadi hanya diam dan menunduk saja, apa saya punya salah ? Asal kak Mahendra tau saya seneng sekali bisa bertemu lagi tapi kenapa kak Mahendra berubah " tanyaku dengan kesal.

" Maaf dek ".

" Jangan bilang kakak masih mengingat masalah itu ? Maaf kak kalau kakak masih mengingat tentang itu semua mungkin sampai sini saja pertemanan kita " sambil melepaskan pegangan tangan.

Kekesal mulai menyelimuti ku tanpa melihat jalan hampir saja kejadian yang serupa terulang kembali.

" Dek awas " sambil menarik tangan mungilnya.

Aku pun sontak kaget....

" Astagfirllah " dengan kaget.

" Kamu gak papa dek ? ".

Panik yang kulihat dari raut wajahnya sambil menanyakan keadaan ku begitu perhatian tentang diriku dari dulu entah kenapa, apa dia masih ada perasaan dengan anak SMA yang dulu ia kenal.

Pertanyaan ini muncul begitu saja dikepalaku, mataku pun tak sekalipun berkedip melihatnya.

Melepaskan tanganku.

" Dek sebenarnya saya senang sekali bisa bertemu kamu lagi, maaf selama ini saya menghilang tanpa kabar serta pamit saya punya alasan tersendiri " jelasnya.

" Entah alasan apapun itu kak tapi saya senang sekali bisa bertemu kak Mahendra lagi ".

" Terima kasih dek, maaf ya ".

Aku tau suatu hal yang masih mengganjal dihatinya membuat ia membangun sebuah batas antara aku dan dia. Mungkin ini jalannya tapi aku bersyukur telah dipertemukan lagi.

Menunggu begitu lama bang Satria tak kunjung datang, kami pun akhirnya mengobrol seperti dulu walaupun masih terlihat asing.

" Ternyata kak Mahendra sudah lama ya disini, aku baru 1 bulan ".

" Ya Zoya, kamu tambah tinggi aja "

" Hehehe bisa aja kakak, kebanyakan makan rebung kak " candaku.

" Kok gak dinas dirumah sakit aja ? " tanyanya.

" Hehehe sebenarnya itu udah ngelamar ke beberapa rumah sakit, puskesmas, dan klinik tapi banyak yang nolak kak karna faktor umur lagi sih ".

" Hemmm kepintaran sih, gimana enak sotonya? ".

" Enak kak makasi ya traktirannya kalau aku ke kota lagi Zoya yang traktir ya ".

" membalas dengan anggukan ".

Tiba - tiba bang Satria datang dengan motor trell nya...

Assalamualaikum
Hemm... kira-kira apa yg terjadi ya

Jangan lupa Vote,share,comennt,and follow ....

Salam Kenal dan Selamat Membaca

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang