Setelah menghadiri acara prasetya perwiranya kak Mahendra aku beserta keluarga kak Mahendra untuk makan malam. Awalnya aku menolak karna takut tidak dapat bus.
Didalam mobil aku hanya diam dan menatap pemandangan jalan dari dalam mobil. Aku duduk disamping tante Rita dan kak Mahendra ia sedang fokus mengemudi. Sesampainya di restoran...
" Dek kamu mau makan apa" tanya kak Mahendra yang duduk didepanku.
" Em....emmmm perhatian banget sih mas, aku aja yang adeknya gak pernah digituin" goda dek Rahma. Ia adik kak Mahendra, sebenarnya dia sebaya dengan ku tapi karna ya aku kecepatan sekolah jadi dia masih SMP dan Aku udah SMA.
" Gak usah kak, saya masih kenyang".
" Kok gitu, dari tadi kan kamu sama tante jadi tante tau kamu belum makan, dan adek Rahma jangan gitu dari tadi digodain aja kak Zoyanya".
" Emmmm.... gak usah tante masih kenyang kok".
" Dek jangan gitu, nanti sakit. Diisi dulu aja perutnya".
Setelah aku menjelaskan bahwa aku harus pulang keluarga kak Mahendra tak mengizinkan karna mulai malam. Tante Rita pun menawarkan aku untuk tinggal dirumahnya. Tapi aku tak enak dan takut kena marah bang Satria karna abangku sekarang sudah ditugaskan di Semarang.
Aku pun menelpon bang satria, untungnya saja ia mengizinkan ku untuk tinggal di rumah keluarganya kak Mahendra.
Malam mulai larut aku tak bisa tidur, ku putuskan untuk ke teras rumah sekedar mencari angin. Tak kusangka kak Mahendra ia pun belum tidur akhirnya kita pun mengobrol karna tadi aku lebih banyak mengobrol dengan om surya dan tante Rita.
" Kok belum tidur dek?" Tanyanya.
" Emmm... gak bisa tidur kak, kakak kok masih disini juga" Tanyaku.
" Ya dek gak bisa tidur".
" Oh ya kak aku mau nyampein pesan sama ada sesuatu untuk kakak dari kak Tantri. Maaf baru sekarang maunya sih tadi tapi....".
" Ya gak papa".
Aku pun mengambil barang titipan kak Tantri, ya dia tau kalau aku diundang oleh kak Mahendra. Paper Bag bewarna hitam pun ku berikan kepada kak Mahendra, ia pun membukanya. Ternyata isinya sebuah boneka teddy bear dengan mengenakan seragam akpol serta sebuah kado ya tak tau isinya serta secarik surat.
Kak Mahendra pun membaca surat itu didepanku : "Assalamualikum Mahendra, selamat ya atas pelantikan prasetya perwiramu semoga dalam menjalankan tugas kamu jalankan dengan baik serta selalu dalam perlindungan Allah Swt. Maaf hanya ini yang aku berikan, satu lagi tolong maaf kan aku yang dulu pernah bodoh serta terlalu mencintaimu yang berlebihan hingga kejadian yang tak pernah ku bayangkan terjadi dari itu aku pun tau bahwa cinta tak bisa dipaksakan. Aku selalu berdoa yang terbaik untukmu. Apa aku masih bisa jadi temanmu serta sahabatmu, jika kamu masih menganggapku sebagai seorang sahabat tolong datang ke acara wisudahku 3 minggu lagi. Walaupun kau tak datang, tapi aku tetap menganggapmu sahabat. Wassalamualaikum... "
Tak ada sebuah ekspresi dari wajah kak Mahendra, kak Mahendra langsung beranjak kedalam dengan meninggalkanku serta barang dari kak Tantri, lalu sebuah surat itu terhempas oleh angin ke arahku awalnya tak kuingin untuk membacanya tapi...
Tak kusangka ternyata masih ada jarak diantara kak Mahendra dan Kak Tantri, aku pun hanya diam tak mengerti sebenarnya dari surat tadi. Aku pun langsung meminta kejelasan dari kak Mahendra.
Memang mungkin ini masih berat untuk kak Mahendra, tapi aku tau batasanku dalam masalahnya akhirnya aku meninggalkannya. Tapi ketika aku ingin pergi sebuah tangan menahanku untuk melangkah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Sempat Memiliki (SELESAI)
RomantizmCerita tentang seorang gadis SMA kelas 1 yang bertemu oleh seorang calon perwira angkatan darat tingkat 2 lewat jejaring sosial. Maaf kan aku ya bang... aku bisa menganggapmu sebagai teman dan seorang kakak. Apakah mereka akan bersatu.... Genre :...