Bandara

622 42 0
                                    

Zoya POV

Sekitar 15 menit yang lalu berada di bandara Internasional Chhatrapati Shivaji, Mumbai menuggu keberangkatanku. Keadaan bandara yang begitu sepi hanya aku, ayah dan kakek ku serta beberapa pengawal mengantarku.

Aku hanya membawa tas berisi dokumen serta beberapa baju. Keluargaku yang lain tak mengetauhi kepergianku terutama bunda dan kakak ku.

" Kak maaf kan ayah ya nak ".

" Ayah gak salah, mungkin ini yang terbaik yah. Jugaan kakak udah biasa kan udah dari kecil kakak di Indonesia ".

" Ya kak nanti soal sekolah kalau misalnya gak bisa masuk sana kakak bilang ke ayah ya nak ".

" Pasti yah, terus gimana sama bunda dan daade yah ".

Kepergian yang begitu mendadak pun ayah dan kakek harus berbohong, mereka akan bilang ke keluargaku bahwa dengan alasan aku tak mau sekolah di India.

" Kak mungkin alasan ini pasti daade mu akan marah lagi kepadamu tapi ayah dan daada sudah tak ada cara lagi untuk menyembunyikan rahasia ini "

" Tak apa yah mungkin ini cara yang bisa membantu ayah ".

Keberangkatan ku akan beberapa menit lagi  aku pun langsung melakukan check in. Aku hanya berangkat sendiri, India - Jakarta kurang lebih 16 jam dan akan transit di bandara Kuala Lumpur.

Sesampainya di bandara Kuala lumpur sekitar pukul 07. 35 waktu Malaysia karna menunggu transit kurang lebih 8 jam akhirnya aku memutuskan untuk berjalan - jalan di sekitaran bandara malaysia.

Beberapa toko sempat aku kunjungi untuk sekedar membeli makanan dan oleh - oleh. Aku pun kembali ke tempat peristirahatan penumpang yang melakukan transit.

Pukul 17.35 wib aku pun tiba di bandara udara Soekarno - Hatta. Akhirnya aku bisa kembali ke tanah air lagi, rasa senang bisa sampai ke Indonesia lagi tapi disisi lain aku masih memikirkan ayahku.

Bandara Soekarno - Hatta yang begitu besar aku masih mepunyai waktu kurang lebih 2 jam, sambil menunggu azan magrib aku pun membeli es krim. Azan mabrib pun berkumandang aku langsung mengambil air wudhu dan langaung melaksanakan sholat.

Penerbangan menuju Semarang masih kurang 1jam lagi aku pun menunggu di keberangkatan.

" Tujuan keberangkatan kemana nak ".

" Mau ke Semarang om ".

" Emm sama berarti, kamu sekolah di jakarta ? "

" Enggak om saya baru datang dari India, terus dapat penerbangan jam segini om hehehe ".

" Waduh jauh sekali, mana orang tuanya ? ".

" Hehehe saya sendiri on kesininya ".

Alhamdulillah untung ada om bernama rizal itu mengajak ngobrol dan kebetulan tujuan penerbangannya sama.

Akhirnya penerbangan menuju Semarang pun tiba aku akan menempuh kurang lebih 1 jam dan akan tiba pukul 20. 50 WIB. Tibalah aku di kota kelahiranku kota begitu banyak kenang kota yang dijuluki Atlas ( Aman,Tertib, Lancar, Asri dan sehat ).

Keluargaku disemarang belum aku hubungi aku pun langsung menuju rumahku.

Sesampainya dirumah....
" Assalamualaikum " salamku dengan kencang.
Begitu sepi keadaan rumah,entahlah kemana semua keluargaku ini. Aku lihat gerobak untuk jualan semuanya ada pasti lagi enggak jualan.

Akhirnya aku pun menunggu di depan pintu rumah, pak hansip mendatangi ku.

" Loh Zoya ".

" Njeh pak, lagi patroli ? ".

" Ya, Kapan teka ? ".

" Barusan pak, pak pri tau nenek sama yang lainnya kemana ? ".

" Oh nenek mu lunga neng Jogya rombongan ".

" Waduh terus gimana ni ". Aku pun langsung mencari kunci rumah di tas untungnya aku masih menyimpannya.

Untungnya saja aku masih menyimpan kunci cadangan, setelah membersihkan diri dan sholat aku pun mengcash hp yang diberikan bang Satria. Aku pun juga membuka laptop ku begitu banyak pesan.

" Ya Allah pesan dari bang Satria ! " gumamku. Ya allah abangku semuanya hebat sekali aku bangga sekali kepada meraka, ingin sekali aku seperti meraka.

" Kayaknya udah semua aku baca dan balas, eh tunggu dulu ini kan pesan dari bang Genta ".

Ku baca pesan dari bang Genta, baru mau balas eh mati lampu dan kebetulan juga habis batrai laptopnya....

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang