Maaf

424 35 8
                                    

Maaf kata terakhir yang mereka ucapkan.

Setelah lama tak berjumpa kami dipertemukan lagi. Pertemuan kali ini antara aku dan bunda bang Genta, entah ada apa ini.

" Zoya, bisa ketemuan sama tante di kafe aurora di jalan merdeka " pesan bunda bang Genta.

Apa aku harus bertemu dengan beliau.

" Bisa tante, tapi jam 4 sore ".

" Tante tunggu ya ".

Memangnya ada apa ? Semoga ini tak berkaitan dengan bang Genta. Aku sudah melupakannya dan tak mau lagi ada urusan. Karna sudah capek untuk berusaha melupakan.

Sore pun tiba. Menunggu bunda bang Genta datang. Tak berselang lama beliau datang.

" Zoya " sapanya.

" Assalamualaikum tante, mari duduk ".

" Terima kasih Zoya, maaf tante telat ".

" Gak papa tante, Zoya juga baru datang ".

Beliau melihatku.

" Kamu udah jadi tentara ? ".

" Alhamdulillah tante sudah ".

Beliau pun tersenyum.

" Selamat ya, tante ikut bangga ".

" Makasi tante ".

Kami agak canggung, dulu sempat dekat dan merasa nyaman karna seperti bunda ku sendiri, tapi sekarang sudah berbeda.

" Zoya, tante mau bicara sesuatu sama kamu ".

" Mungkin ini sudah terlambat, tapi bagaimana pun saya salah dalam menilai kamu. Saya terlalu egois dan mementingkan perasaan saya sendiri tanpa tau lebih jauh perasaan kamu dan Genta. Saya padahal tau perasaan Genta gimana sama kamu, dulu dia selalu cerita semua tentang kamu. Tapi karna ego saya, kamu dan Genta harus berpisah ".

" Tante, jangan begitu. Mungkin ini sudah jalannya, mungkin Zoya dan bang Genta dipertemukan bukan untuk berjodoh. Zoya sudah mengikhlaskan semuanya ".

" Maaf kan tante ya nak, maaf ".

Aku tak bisa melihat seorang wanita apalagi dia seorang ibu meminta maaf. Aku tau dia salah, bagaimanapun memang orang tua pasti ingin mendapatkan pasangan yang terbaik untuk anaknya.

" Tante, Zoya sudah melupakannya jadi gak usah di bahas lagi. Yang terpenting kali ini kita semua bahagia ".

" Zoya, ada hal juga yang perlu kamu tau ".

" Tante, apapun itu lebih baik itu tidak usah dibicarakan lagi. Saya gak mau ada kesalahpahaman ".

" Kamu harus tau ini nak ".

" Tante, ini hal tentang hal itu kan, saya sudah tau dan mengikhlaskan semuanya ".

Menunduk malu dan menangis.

" Tante itu sudah Zoya anggap seperti bunda Zoya sendiri. Yang dulu sudah Zoya lupakan dan maafkan. Yang terpenting kita semua udah menemukan jalan kebahagian. Jadi tante jangan merasa bersalah seperti ini ".

Beliau meneteskan air mata.

" Nak, tante sangat menyesal membuang dan menyianyiakan bidadari untuk anak tante. Maafkan tante ya ".

Memaafkan merupakan jalan yang terbaik, mungkin tak mudah tapi tuhan saja maha pemaaf. Lebih baik berdamailah dengan semuanya.

Assalamualaikum
Lagi 4 part lagi
Selamat membaca 🥰

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang