Apakah harus aku

4.4K 105 0
                                    

Tak terasa sudah dua bulan aku di sekolah, satu kelas juga udah mengenalku, banyak dari mereka bilang
" Aku kira kamu tu orangnya serius, habis tu kalau aku lihat kamu tu tegang mulu bawaannya eh makin kesini masaallah deh tingkahmu bang".
" Jangan sebut bang kenapa, aku mah cewek".
" Ya cewek jadi-jadian.. hahaha...". (Bang Ilham)
" Mah abang nyamber aja, gak gitu juga kan ndak enak lah".
" Ya ya ya maaf, bercanda doang gitu aja marah".
" Ah abang gitu aja ngambul".
" Idih sapa juga yang ngabul".
" Aduh kalian itu mah so sweat banget sih, pacaran aja kenapa".
" Apa pacaran, hahahaha.. bang masak kita di suruh pacaran sih?".
" Aduh siska- siska kita tu ya dari dulu gak ada yang mau pacaran sebelum lulus". (Mbak Dinda)
" Lah kalian tuh ya so swet banget, dari lo Dinda selalu jalan bareng, goncengan bareng sama zaki, terus lo Zoya selalu apa-apa bareng sama Ilham dan lo Farhan lo selalu bareng kalau gak Zoya lo bareng Dinda?".
Kita berlima hanya tertawa melihat ocehan siska yang panjang banget.
" siska saya jelasin ya, saya berlima ini tu sahabat gak kurang dan gak lebih memang apa-apa kita tuh selalu bersama soalnya sejak kecil kita tuh mainnya samaan gitu siska cantik..". Kata bang zaki yang tiba-tiba muncul.
" oh gitu toh, tapi kenapa lo Zoya manggil beremapat ni bengan sebutan bang dan mbak sih?".
" Saya kan lebih muda dari mereka, sebenarnya juga kalau saya manggil kamu juga harus dengan embel- embel kak atau gak mbak".
" Ah gak usah, geli gue. Oh ya kalian tu ya udah hits loh dikalangan siswa cowok atau gak cewek hebat banget deh".
" Ah biasa aja mereka aja yang lebay". ( Bang Farhan).
" Wah abang tu yang kudet, tapi yang nyukai lo semua tu gak hanya angkatan kita tapi kakak kelas juga banyak".
" Aduh ngoceh terus lo siska, saya mau masuk kelas dulu". Ku berlari tanpa mendengarka panggilan siska lagi. Di kelas suasana ricuh karena guru-guru sedang mengadakan rapat. Ya bel berbunyi menandakan pelajaran dimulai lagi tapi karna guru-guru rapat jadi kami hanya bermain di dalam kelas. Ke adaan seketika menjadi hening karna ketos sekolah kami masuk kelas untuk menyampaikan beberapa hal mengenai pemilihan ketua osis yang baru.
" Baik adik-adik selamat siang".
" Siang kakak". Suara yang mendominan menjaba salam yaitu kaum hawa kecuali dengan diriku ya begitulah aku sifat tomboy yang gak pernah luntur dari keci.
" Disini kakak akan menyampaikan beberapa hal tentang pemilihan ketos dan untuk tahun ini yang akan menjadi calon ketos tidak hanya kelas 11 tapi kelas 10 juga, jadi disini kakak akan bertanya apakah diantara kalian semua ada yg berminat jadi ketos dan wakilnya?".
Entah abang gue kesambet apa tumben-tumbenan dia bertanya biasanya aku melulu yang disuruh tanya.
" Ya dik silah kan bertanya".
" Baik kak terlebih dahulu saya perkenalkan diri..". Belum sempat melanjut beberapa teman mengatakan udah kenal. Ada-ada aja mereka tak menggurbis hal tersebut abang langsung melanjutkan perkenalannya dengan tangpang garang dan katos nya tu.
"Nama saya Ilham Bagaskara Pancasakti, panggilan Ilham begini kak tadi kakak bilang calon ketos dan wakil berarti kita kalau mau mengajukan sebagai calon harus ada ketua sama wakilnya juga ya".
" Ya benar, jadi kalian harus punya patner memang kali ini pemilihannya berbeda dengan tahun kakak soalnya kita mengadakan pemilihan seperti pemilu nah untuk anggotanya itu baru kita yang nentuin. Jadi apa di antara kalian ada yang berminat?". Ke adaan kelas menjadi ricuh semua siswa saling tunjuk dan sebagai koordinator keamanan gak mungkinlah saya melalaikan tugas tanpa basa-basi satu kelas saya suruh diam padahal hanyal bermodal suara yang keras sih. Ya semua siswa bakal mendengar suara saya yang banyak yang bilang seperti suara laki-laki dari situlah saya dipilih oleh Bu Aminah untuk menjadi koor keamanan dan kedisplinan.
" Eh Coba yuk gaess.. sapa tau kita berlima kepilih jadi pengurus" Kata Ilham.
" Saya mah pingin tapi ragu ya" kata Dinda .
" Gue mah ikut aja, ya itung-itung jyga cari kegiatan". Kata Farhan.
" Gue juga pingin nih". Kata bang zaki
" Loh ya, kamu gak ikut kok kayak biasa aja. Mumpung ada ke sempatan setiknya kita semua ni bisa ngelanjutin yang dulu hehehe". Kata Farhan. Memang kita berlima pas SMP itu menjadi pengurus inti osis.
" Eh...eh.. gimana ya saya.." lalu dipotong oleh Ilham" kenapa sih kayak ragu lo ya".
"Ok aku setuju". Kata zoya.
" Nah gitu, Dinda karna Zoya setuju gue anggap loh setuju ok". Kata Farhan.
" Ok bang tapi kaya bahasa abang saya agak risih ya". Kata Dinda.
" Aduh ni pasti ke bawa bahasanya siska, maaf ya. Nah siapa ni diantara kita mau jadi calon ketos dan waketos?". Kata Farhan
" Kalau aku boleh milih yang jadi calonnya itu Farhan sama Dinda aja. Kata Ilham.
Tapi itu semua dibantah oleh mbak Dinda dan Bang Farhan dengan beribu alasan yang mereka berdua buat.
" Ya udah kalau gitu Zoya sama Farhan aja ya". Kata bang Ilham.
" Waduh bang kok aku sih, mbak Dinda aja. Abang tau sendiri kan umur ku tu kecil dari yang lain jadi gak enak aja.
" Lah buat apa ketos tadi bilang bahwa kelas 10 ikut mencalonkan diri, kan juga gak ada tertera batasan umur, zoya dengerin ya seseorang yang menjabat tu tidak mandang umur tapi hanya memandang pengalaman kepemimpinan saya nunjuk kamu tu ya gak asal karna kamu itu punya bakat kepemimpinan yang hebat dari saya". Kata Ilham.
" Ok bang aku mau coba tapi sama bang Ilham aja ya kan soalnya bang Farhan gak mau". Kata ku.
" Ya bang aku rasa abang yang cocok, saya gak berminat dan lagi satu kalian juga kan udah copel banget. Hehehe..". Kata Farhan.
" Baik, bismillah". Kata ku dan bang Ilham. Suasana masih saja gaduh tiba-tiba seorang anggota osis datang menemu ketos. Entah apalah yang mereka bicarakan.
" Em jadi gini ya adik-adik ternya semua kelas 10 gak ada yang mau mencalonkan dirinya, maka saya ambil keputusan bahwa..". Belum kakak ketos selesai berbicara.
" Kak Izinkan saya dan Zoya mewakilkan angkatan kelas 10 sebagai calon ketos dan waketos. Jadi calon ketosnya adalah saya sendiri dan Waketosnya zoya, jadi apa aja yang kami siapkan kak". Kata Bang Ilham. Bagaimana tidak suara bang Ilham yang lantang membuat satu kelas melihat kami berdua dengan wajah kaget.
" Baik kalau gitu kamu dan Zoya nanti pulang sekolah kumpul di ruang osis". Kata Ketos.

Bel pun berbunyi menadakan pembelajaran telah usai walaupun hari ini kami free belajar dan teman-teman kelas kami memberikan ucpan semangat dan membuat kelas lain pun ikut memberi ucpan semangat.
" Weh gila luh berdua ya bakal lawan kakel ( kakak kelas) tapi gue pasti dukung loh lah dan makasi ya lo berdua udah nyelametin kita dari pengurus osis tahun ini. Yah lo berdua tau lah kalau gak ada yang ngajuin diri bisa angkatan kita di cap gak mau partisipasilah" ucap salah satu teman kami dari kelas yang berbeda.
" Gak juga gitu kali bro aku sama Zoya ingin berpartisipasi dari peruhan yang dibuat osis tahun ini". Kata Bang Ilham.
" Betul tu ben". Kata ku.

Tak terasa sudah 2 minggu mempersiapkan pemilihan tibalah hari ini pemilihan ada 3 kandidat yang tersaring dari 11 kandidat walaupun aku dan bang Ilham yang dari kelas 10 tapi alhamdulillah kami bisa sampai di titik puncak pemilihan.
" Aduh bang kita gak usah buat janji yang berbelit-belit ya bang". Kata ku sambil melihat kandidat lain yang sedang menyampaikan visi dan misinya.
" Ih ya, nanti malah dihantui janji yang palsu kita buat, apa adanya wae pokok e". Kata bang Ilham sambil meminum air mineral.
Suara teriakan pendukung kami didominasi kelas 10 ketika nama kami disebut untuk maju menyampaikan Visi dan Misi.
" Akhirnya selesai juga" kata ku sampil bersandar di tiang depan kelas.
" Alhamdulillah.. panas juga ya, belanja yuk". Kata bang Ilham sambil merogoh sakunya.
" Aduh-aduh calon ketos dan wakil ketos kita". Kata lala.

Hari mulai siang dan pemilihan pun sedang berlangsung selama pemilihan para kandidat berada didalam ruangan khusus. Menurut ketos lama yang akan lengser biar gak ada kecurangan. Nah karna saya dan bang Ilhan gak bisa keluar jadi kita memutuskan untuk sholat didalam ruangan. Banyak hal disini yang kita tau dari kandidat lain yaitu intinya tidak menyukai keberadaan kita untuk ikut pemilihan osis ya menurut mereka kita tu anak baru jadi belum tau seluk-beluk sekolah ini. Kita hanya bisa mengucap" alhamdulillah ada yang ngomongin dapat pahala ni hamba". Jawab kita yang membuat kandidat lain tersenyum sinis.

Pada Akhirnya para kandidat di suruh keluar karna hasil pilihan akan dibacakan. Aku hanya memejamkan mata sebelum keluar dan dalam hati aku berdoa " Ya Allah siapapun yang nanti terpilih menjadi ketua dan wakil semoga dapat mengembang amanah sebaik mungkin, dan ya allah jikalau engaku memberikan amanah ini kepada kami tolong selalu tuntun kami dalam mengemban amanah ini". Aku pun keluar bersama bang Ilham kami berdiri di barisan paling pojok sesuai dengan nomor undi kami.
Akhirnya hasil pun dibacakan dan ternyata...

BERSAMBUNG...
ASSALAMUALAIKUM...
MAKASI SUDAH MEMBACA JANGAN LUPA LIKE, COMMENT YA....
TERIMA KASIH😁😁😁

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang