Alun - alun Kota Malang

490 40 1
                                    

Sembari menunggu kedatangannya aku pun meminum segelas teh. Ya lumayan lama sebab tempat dinasnya untuk menuju rumah sakit cukup jauh. Motor hitam pun kini berada dihadapanku.

" Lama ya nunggu " tanyanya.

" Enggak juga bang, mau kemana nih ".

" Udah jalan aja dulu ".

Kami pun bercerita tentang kegiatan masing-masing dan abang pun selalu menanyakan kabar keluarga ku sebaliknya aku juga.

" Oh jadi itu abang tah, aku loh pas itu kerumah teman awalnya sih gak nginep mau langsung pulang tapi keluarganya minta aku tidur sana soalnya sudah malam ".

" Ya dek lebih baik kalau pulang malam jangan sendiri kalau kamu ada pulang malam telpon aja abang nanti tak jemput ".

Memang sunggu perhatian itu lah yang membuatku nyaman tanpa harus berpikir yang tidak-tidak. Dia terlihat selalu melindungiku walaupun abang tau aku bisa jaga diri tapi dia menjagaku layaknya seorang wanita yang harus dilindungi.

" Ya kalau pulang malam telpon aja tapi abang gak bisa gonceng kamu kayak gini kalau waktunya gak semalam ini abang masih berani dek tapi kalau kamu pulangnya larut malam biar ikuti kamu dari belakang ".

Bangga rasanya selalu di jaga olehnya. Perhatian, tulus yang selalu ia tampakkan sebenarnya enggan aku untuk mengiyakan permintaannya tapi mau bagaimana lagi abang ku Satria memintanya untuk menjaga ku.

Heran pasti lah Abang Satria enggak pernah kasih kepercayaan yang besar pada seorang laki-laki yang dekat dengan ku tak terkecuali dengannya. Dia pernah bilang "Dek kamu tau gak mendapatkan kepercayaan abangmu rasanya abang sedang perang, awalnya gak percaya sih tapi abang mencoba untuk menjaga kepercayaan itu".

Sempat aku bertanya kepercayaan apa yang dimaksud tapi hingga kini pun aku belum memperoleh jawaban itu semua.

Alun-alun Kota Malang cukup ramai ya ini malam minggu baru kali ini aku dan bang Genta keluar berdua biasanya malam minggu dapat sif malam terus di IGD.

" Loh bang Genta gak apel malam ? ".

" Enggak dek untuk hari ini ditiadakan jadi di ganti apel pagi ".

" Ohhh gitu toh nih ciloknya dimakan... rame banget ada orang foto-foto, ada yang main sama anaknya, ada yang pacaran lah kita ngapain bang " tanyaku yang akhirnya membuat kami berdua tertawa.

" Ah kamu mah ada aja emang kita mau ngapain sih ".

" Tau ah ... anggap aja cari angin hahahaha ".

Kami pun melihat beberapa gaya pacaran anak remaja yang akhirnya kami pun saling memberi argumen.

" Padahal masih muda mending ngurus masa depan perasaan aku dulu gak gitu tau bang kan abang tau sendiri tiap hari dari pagi ke pagi lagi sekolah, kerja kalau lagi ada job, ngajar silat, paskibra, pramuka, saka, bantu bapak dibengkel, bantu emak kalau gak di pasar, di warung, terus di kantin Akpol, bantu Nenek jualan, terus bantu Kakek ke sawah tanam padi "ocehku.

" Bersyukur dek kamu diberi kegiatan sepadat itu berarti Allah sayang sama adek agar terhindar dari hal yang gak baik dan dari semua itu adek sekarang bisa nikmati hasilnya yang diberikan Allah, adek bisa lulus dengan nilai terbaik, lulus predikat Coumload dan terpuji serta mendapat penghargaan skripsi terbaik kan ".

" Benar juga kata abang, tapi kadang nih bang melihat mereka kayak gitu miris aja ya aku mendoakan aja semoga mereka gak sampai salah jalan kan sekarang nih lagi gencar-gencarnya pergaulan bebas. Tadi aja ya bang ada pasien umur kira-kira 16 tahun dia tuh ngalami pendarahan awalnya tak kira pendarahan di kepala atau bagian lainnya ternyata dia hampir keguguran bang kasihan banget bang masa mudanya harus kayak gitu ".

" Nah itu dia dek sekarang lagi maraknya kasus seperti itu kamu tetap jaga diri dan menurut abang sih gak menyalahkan kalau pacaran lah itu mah terserah masing-masing mau pacara apa enggak pada intinya sebisa mungkin menjaga kehormatan kita dek ".

Memang gak salah aku berteman dan menganggapnya seperti kakak jujur walaupun kami sering ketemu dan kadang pun mengantar pulang dengan motornya tapi tetap di menjaga kehormatanku pantas saja abang - abangku suka dengan Bang Genta.

Bukan laki-laki lainnya yang mendekati ku itu tidak bisa menjaga ku tapi memang dari semua laki-laki hanya bang Genta lah yang dipercaya.

Assalamualaikum...
Selamat membaca semoga suka...
Jangan lupa vote, follow, comment dan share ya
Terima kasih...

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang