Pagi yang sibuk ini dengan begitu banyak tugas dan banyak pesanan bisnislah hehehehe. Yah berhubung mau dekat ulanagan semester 2 jadi ya guru-guru banyak n pada ngasih tugas. Dan sebentar lagi ada wisudahan kakak kelas jadi pada acara itu ngelibatin osis juga. Tapi hari ini beda dengan hari-hari biasanya yang kujalani entah apa aku pun masih bingung tapi ada hal yang berbeda. Para sahabatku mereka semua pada disibukkan tugas juga, sehingga kelas agak sedikit hening ketika jam belajar. Sebenarnya sih lagi gak ada guru jadi ya kita pada di kasih tugas.
" Aduh mulai mual aku nih" keluh temanku.
" Ya pusing sekali dapet darimana coba nama aneh-aneh ini".
Suara demi suara temanku mulai kembali dari diamnya keluhnya pada soal biologi membuat satu kelas ribut. Ditambah lagi salah satu temanku mengeluhkan tentang tugas-tugas berikutnya yang belum selesai. Ya pokoknya pada ribet dengan tugas. Bel istirahat pun bergeming semua murid langsung menuju kantin. Tapi temanku bernama Sindy menghampiriku.
" Zoya" sapanya.
" Oh ya ada apa Sindy".
" Emm kamu aibuk gak".
" Gak sih Sindy ni tugasku tinggal Matematika aja kok".
" Boleh aku bicara sebentar".
" Ya boleh kok mau bicara apa?" Tanyaku.
Dia pun langsung mengganti posisi duduknya menjadi disampingku.
" Jadi gini aku tu lagi ada masalah, aku tu mau dijodohin sama orang tua ku ya katanya sih dia anak akpol masih tingkat 3 nah katanya 2 tahun lagi kan dia lulus dan aku juga udah kelas 3 nah kemungkinan kita menikah tu habis aku lulus tapi aku tu gak mau ya aku masih pingin kuliah jadi aku harus gimana?" Sindy yang sudah mulai meneteskan air mata.
" Sindy apa kamu udah bicara sama orang tuamu tentang keinginanmu untuk kuliah" tanyaku yang sudah tak tahan melihat sindy menangis.
" Udah mereka bilang aku boleh kuliah kalau calon ku itu mengizinkanku tapi bagiku dia kan belum jadi apa-apanya aku masak aku harus izin ke dia".
" Tapi dengan alasan apa orang tua mu itu menjodohkam mu, sebelumnya aku minta maaf dengan pertanyaanku ini kalau kamu tidak menjawab juga gak papa kok".
" Gak kok ya, jadi gini di keluarga ku itu cuma ada anak perempuan semuanya ya ada 3 anak aku anak pertama dan gak ada yang mau nerusin jejak profesi ayahku yang seorang polisi alhasil aku dijodohin setidaknya ada yang nerusin jejak kakekku dan ayahku. Dan sasarannya aku karna aku yang paling besar dan jika aku udah nikah sama dia jadi adikku yang lain tidak ada yang dijodohin".
" Em gitu toh,terus kamu gak mau minta tolong mamamu gitu untuk ngomong lagi ke ayah mu".
" Udah sih tapi mama ku malah dukung ayah sekarang, jadi gimana nih aku tu sebenarnya gak mau dijodohin pingin cari sendiri aja.
Aku mulai diam memikirkan jalan keluarnya aku pun langsung bilang kepada sindy aku butuh pencerahan lain atas perjodohannya. Aku bilang kepada sindy dia akan menerima jawabanya pas malam minggu di warung dan selama menunggu jawaban dari semua pentanyaannya yang ia berikan kepadaku dia aku minta untuk selalu berdoa untuk diberika petunjuk karna hanya itu yang bisa aku berikan solusi kepadanya untuk saat ini. Bel masuk pun berbunyi aku kembali lagi mengerjakan tugas matematika yang tinggal lagi sedikit.
" Zoya..." salah seoranf temanku memanggilku.
" Apa, gak usah mendayu-dayu kali manggil namaku".
" Ah zoya mah ni, btw kamu udah selesai tugas biologinya sama matematika?" Tanyanya sambil berkedip-kedip.
" Udah ni,emang kenapa".
" Hehehe bolah lihat yang no 5 gak bionya,terus ajarin dong matematikanya".
" Ya aku juga dong ajarin atau gak kamu ngajar aja di depan".
Teman-teman lain pun merayuku untuk mengajar didepan. Alhasil tugas yang sebenarnya di kerjakan sendiri-sendiri tapi ini malah dibahas bersama pokoknya top betul deh kelasku ini. Pokoknya kita tu udah bagi tugas ngajar kalau ada tugas yang susah jadi kayak belajar bersama kalau aku matematika, bang Ilham Fisika,bang Zaki Kimia,bang Farhan dan mbak Dinda Biologi. Jadi ini kelas pokoknya mah lucu deh kalau kalian ada kelas ku bisa-bisa yang awalnya diam atau alim lah bisa jadi gimana gitu. Akhirnya belajar matematika sudah selesai dan semua tugas pun sedah selesai akhinya kita semua bisa canda tawa. Sebenarnya aku cuga sesekali mperhatikan sindy yang biasanya penuh dengan keceriyahan tapi berbeda dengan sekarang.
" Zoya lagi sibuk gak" tanya fani.
" Gak fani ada apa".
" Bang Ilham bisa pindah bentar gak aku mau ngomong sama zoya dan dinda".
" Ok fan silahkan duduk aja".
" Maksih bang".
" Oh ya fan ada apa" tanya mbak dinda.
" Jadi gini aku mau cerita mungkin kamu din udah tau tentang masalahku waktu itu aku certain, tapi aku cerita lagi ya biar jelas".
" Aku tu punya kakak nah dia kan yang jadi pamong saka kalian itu. Dia itu punya kenalan anak taruna akpol nah dia itu juga deket dan kakak ku ada perasaan lah nah tapi cowok itu kayak biasa aja dan dia juga ternyata deket sama anak SMA tapi gak tau deh sekolahnya dimana jadi ya kakakku ni lagi bingung dan yang jadi apesnya aku disuruh cari solusinya tapi jangan bilang-bilang ya sama kak eva ok".
" Ok deh, tapi kalau boleh tau nama tarunanya siapa?" Tanya ku.
" Nama sih aku gak tau tapi katanya dia pernah kesini pas acara pensi".
" Oh ya ada 4 orang itu tapi yang mana" tanya mbak Dinda.
" Soalnya kak Eva gak mau kasih tau namanya,jadi gimana nih solusinya".
" Kalau aku boleh saran karna kamu gak tau orangnya gimana kita cari tau aja, mumpung aku kelab dari 4 orang taruna yang dateng kesini" jawabku.
" Boleh tu".
" Ok sementara kalau solusi dari aku ya fa,kamu harus terus kasih kayak pengertian dulh biar kak Eva ti gak mikir yang aneh-aneh gitu" solusi dari mbak Dinda.
" Bener tu selama aku cari info sebisa mungkin kamu tetep beri semangat ke kak Eva".
" Ok makasi ya emang kalian berdua tu psikolgi yang handal lah gak salah dwh aku curhat ke kalian".
" Aduh makin banyak aja ya mbak Din pasien kita" jawabku sambil tertawa.
" Iya juga ya, kayaknya nanti ni meja aku mau jadiin tempat praktek ku sama Zoya hahaha...".
" Tenang aja nanti aku bantu promosi juga" kata fani sambil tertawa.Yah selain banyak tugas aku juga punya tempat praktek curhat ya kerja sama Mbak Dinda. Tak tersa bel pulang pun berbunyi hari ini memang tak banyak guru yang mengajar karna aku gak tau lah alasannya. Hahaha. Aku pun menyegerakan untuk pulang seperti biasa aku pulang bersama sahabatku yang terkecelah.
Sampailah aku dirumah aku langsung menyegerakan mengambil air wudhu untuk sholat dzuhur. Selesai itu aku pun makan sambil membaca pelajaran yang tadi disekolah habis itu aku tidur untuk sekedar melepas lelah. Pada saat aku tertidur yang begitu pulas hingga mampirlah sebuah mimpi. Mimpi itu aku bertemu dengan bang Genta tapi bang Genta tu bilang jangan sedih, tunggu aku, habis itu dia bilang kamu tu anaknya kuat jadi kamu bisa ngelewati ini semua, dan kamu tenang aja karna allah itu maha mengetauhi segalanya. Seketika aku terbangun dari mimpi ku itu memang aku merasa berbicara dengannya tapi aku tak mengingat wajahnya, seketika aku berpikir padahal aku gak pernah telpon bang Genta tapi aku kok dia bilang di bang Genta ya aduh kenapan ni.
Hari mulai sore ternyata aku tertidur cukup lama. Sore ini aku ada janji dengan kang Adit pemilik usaha percetakan undangan,souvenir dan photography. Dia adalah teman abangku. Setelah sholat aku pun langsung ke tempatnya kang Radit. Sesampainya disana.
" Assalamualaikum kang".
" Walaikumsalam masuk zoya".
" Ya kang".
Usaha kang Radit memang culup luas disain ruangannya sangat bagus dan kata kang radit hampir 2 bulan sekali renofasi interior ruangan.
" Oh ya kang ada apa ya manggil Zoya kesini".
" Jadi gini Zoya akang ni lagi butuh photografer sama yang bisa desain kartu undanganlah kebetulan pegawai akang ni udah gak kerja disini lagi mereka karna mau buka toko sendiri di jember, nah bagas kamu bisa".
" Bisa aja sih bang tapi kalau jam pagi aku gak bisa soalnya kan aku masih sekilah kalau liburan sama hari minggu aku bisa full ngerjainnya, nah soal ngedit kartu undanga aku gak begitu mahir tapi kalau mau ada temenku yang mahir lah".
" Kalau untuk jadwamu itu aku udah ngatur kok jadi biar pagi aja aku yang hendel batu siang habis sekolah kan bisa sampai sore ya".
" Ok kalau itu aku bisa bang tapi ni aku kalau hari jumat sama rabu agak telat gak papa kan soalnya jumat pramuka dan rabu tu paskibra".
" Oh itu gak papa kok tapi tadi temen mu itu siapa ya kalau dia mau ya ajak aja soalnya lagi butuh ni, liat ni banyak kan pesanan".
" Sip dah kang nanti tak kasih tau si Farhan".
" Alhdulillah lah kalau kamu mau ya kamu bagian photografer aja biar temen mu itu yang undangan tapi ada temenmu yang bisa gitu lagi gak butuh 2 orang untuk itu".
" Ada kok kang namanya Dinda".
" Ya dah ajak dah besok kesini kalau mulai besok kerja bisa kamu".
" Bisa kok kang, yaudah besok aku kesini ya kang".
" Kalu gitu ni langsung urusin prewedingnya agus ya lokasinya dia ngambil gak banyak kok cuma 2 tempat yang satu di taman alun-alun satunya di bandara jam 2 ya".
" Ok sip deh kang, yaudah aku pulang dulu udah mau magrib tu sekalian kerumahnya bang Farhan sama mbak Dinda".
" Jauh toh rumah temenmu itu".
" Gak kok bang depan rumah sama samping rumah hahahaha".
" Walah tak kira jauh ya udah hati-hati dijalan".
" Assalamualikum".
" Waalaikumsalam".
Adzan magrib pun yelah berkumandang aku pun sudah datang dari 5 menut yang lalu. Setelah sholat aku kerumahbak dinda untuk menyampaikan pesan mengenai penawaran pekerjaan tadi. Ternyata disana pad alagi kumpul untuk belajar bersama aku pun langsung menyampaikannya dan mereka pun menyetujuinya sebenarnya aku juga menawarkan kepada bang Ilham dan bang Zaki tapi mereka ada kerjaan lain yaitu sebagai pelatih paskibraka di SMP ku dulu.
ASSALAMUALAIKUM....
HALLO PARA PEMBACA GIMANA NIH CERITANAYA SEMOGA TAMBAH SUKA YA...
JANGAN LUPA FOLLOW,LIKE,COMMENT YA...
TERIMA KASIH😀😀😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Sempat Memiliki (SELESAI)
RomanceCerita tentang seorang gadis SMA kelas 1 yang bertemu oleh seorang calon perwira angkatan darat tingkat 2 lewat jejaring sosial. Maaf kan aku ya bang... aku bisa menganggapmu sebagai teman dan seorang kakak. Apakah mereka akan bersatu.... Genre :...