Mahendra

859 50 0
                                    

                 Hari ini mungki  menjadi hari paling berharga bagimu, dengan gagah kau mengenakan seragam kebanggaanmu yang mana seragam itu akan mengantarmu dalam tugas. Aku selalu mendoakan mu agar engkau selalu dalam perlindungan tuhan dalam setiap tugasmu.

      Flash Back
    Hari itu kak Mahendra datang kesekolahanku, kedatangannya membuat para siswi melihatnya terpesona oleh ketampanan dan kegagahannya ditambah seragam yang ia kenakan menandakan taruna akpol.
 
     Aku pun langsung mengajak kak Mahendra ke kantin untung waktu itu sedang jam istirahat. Kak Magendra membuka pembicaraan terlebih dahulu. Ya semenjak kejadian itu walaupun aku sudah tak mempersalahkannya lagi tapi tetap saja terlihat dari mata kak Mahendra ia merasa tak enak terhadapku.

  " Zoya maaf saya datang kesini diwaktu tak tepat. Tapi saya mau undang kamu diacara prasetya perwira saya apa kamu mau datang. Acaranya minggu depan Zoya".

   Pernyataan dari kak Mahendra membuatku bingung, kenapa harus aku. Aku hanya terdiam saja tak tau harus menerimanya atau menolaknya. Tapi aku merasa tak enak dengan kak Mahendra kalau harus menolaknya untuk kesekian kalinya, memang pada saat itu juga kak Mahendra pernah mengundangku dalam acara malam akrabnya tapi aku menolaknya. Aku tau tak ada perempuan yang menolak jika diajak oleh seorang taruna dalam acara itu tapi dalam hatiku aku tak mau lagi terlibat dalam hal yang membuat kesalah pahaman.

      Tatapannya membuatku tak tega akan dirinyan yang sudah merelakan waktu pesiarnya. Aku hanya terdiam saja tak memberikan sebuah jawaban pada akhirnya bel telah berbunyi kak Mahendra hanya menyuruhku masuk ke kelas dan ia pun langsung pergi tanpa jawaban.

      Maaf kan aku kak, aku tak mau ada kesalah pahaman lagi aku tak mau diantara kita bertiga ada keretakan cukup waktu itu saja kak batinku.

      Mungkin waktu itu kak Mahendra sangat kecewa akan diriku yang tak memberinya jawaban, tapi aku akan menebusnya dengan aku akan hadir di acara prasetya perwiramu kak Mahendra. Mungkin ini akan menjadi kejutan bagimu kak maaf aku tak bilang kepada mu.

      Dengan pakaian bernuansa batik berwarna biru dongker serta mengenakan celana berwana hitam dipaduakan oleh kerudung berwarna biri dongker  aku pun bersiap pergi ke acara prasetya perwira kak Mahendra.

     Sesampainya disana aku pun mencari keberadaan orang tua dari kak Mahendra, ya asal kalian tau aku dengan orang tua kak Mahendra sudah saling kenal. Papa kak Mahendra itu ternyata teman dari ayahku. Dunia ini memang terasa kecil, tak hanya itu ketika aku kecil aku juga pernah bertemu dengan kak Mahendra.

    " Aduh sayang cantik sekali kamu" puji mama kak Mahendra.

    " Assalamualikum tante,om. Bagaimana kabarnya, maaf ya om sama tante Zoya telat" jawabku.

      " Waalaikum salam.nEnggak kok zoya, ..... oh ya om mau tanya kok kamu sama Mahendra kok bisa kenal sih kan om sama tante udah lama gak ketemu sama kamu dan orang tua mu" tanya Om Surya.

      " Hehehe gak tau om mungkin jodoh aja"jawabku dengan tertawa.

     " Bisa aja kamu Zoya, gimana kabar orang tua mu sekarang dimana mereka".

     " Alhamdulillah baik om, ayah sama bunda ada di India om".

     " Loh kamu berarti tinggal sama nenek ".

    " Ya om, kan udah kecil Zoya tinggal disini".

      Acara Prasetya Perwira pun dimulai, acara berlangsung dengan hikmat tak apa satu pun suara riuh yang terdengar. Aku beserta om Surya dan Tente Rita duduk di barisan terdepan. Mata ku tak bisa diam melihat sekeliling dalam hatiku aku tak bisa membayangkan batapa bahagianya semua orang tua melihat anak mereka yang sebentar
lagi akan manjadi seorang perwira.

     Acara pun telah usai para orang tua diizinkan untuk mencari putra mereka, aku hanya berada dibelakang om Surya. Akhirnya sorang gagah dan tampan yang sekarang sudah menyandang pangkat Ipda. Melihatku kak Mahendra begitu kaget serta tak percaya bahwa aku menyaksikan acara prasetya perwira. Aku pun mengucapkan selamat kepada kak Mahendra atas wisudahnya serta keberhasilannya menjadi lulusan terbaik dengan mendapatkan IPK tertinggi nomer 3, walaupun ia tak mendapat penghargaan Adhi Makayasa tapi aku yakin kerja kerasnya membuatnya ia dapat membanggakan kedua orang tuanya.

       Jangan lupa like,comment and follow ya

    

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang