Sekolah

559 38 0
                                    

Keadaan rumah yang begitu sepi di pagi hari ini, sambil menggu matahari muncul aku menyiapkan beberapa berkas untuk masuk ke sekolah ku yang dulu semoga keterima ya allah.

Sambil menyetrika baju ku yang akan ku kenakan aku pun menonton kartun.

" Udah beres ni, berangkat jam 08.00 aja ".

Ku pun berangkat menuju sekolahan, ku kayuh sepeda hadiah undian peringatan 17 agustus. Beberapa warga melihatku dan menyapa serta menanyakan kapan aku tiba.

Jarak sekolahku dengan rumah lumayan agak jauh. Sesampainya di sekolah...

" Assalamualaikum bu Dewi ".

" Loh kok udah disini aja, kapan datang ? " celoteh bu Dewi.

" Hehehehe ya bu kemarin malam saya datang bu ".

" Haduh ibu kangen sama kamu, kok cepat banget kamu disana sekolah dimana ? ".

Ya bu Dewi ini sangat asik banget orangnya, beliau sering sekali di ajak curhat sama siswa- siswi sekolah ini tapi bu Dewi tu juga orangnya cerewet plus judes kalau lagi gak mood.

Aku pun menjelaskan kedatanganku kesini beliau pun terkejut dengan pernyataan ku. Beliau pun langsung menelphon Waka kurikulum( wakil kepala ) yaitu pak Toni.

Beberapa menit kemudian pak Toni pun tiba, beliau pun juga kaget dengan kedatangan ku.

" Pak bagaimana apa saya masih bisa masuk sekolah disini lagi " tanyaku.

" Kamu gak jadi sekolah di India tah " tanyanya.

" Enggak pak, alasannya tidak bisa saya ceritakan begitu banyak pak. Habis itu ayah saya pun mendadak bilangnya juga saya baru kemarin malam datang pak " dengan muka melas.

" Begini Zoya kalau bapak sih malah alhamdulillah kamu balik lagi kesekolah ini lagi, tapi bapak juga tidak bisa memutuskan semuanya, bapak juga harus berbicara dengan kepala sekolah dan beberapa guru, nah gini aja kamu datang lagi H- 2 kamu ke sekolah itu hari jum'at kamu kesini ya sekitar jam 10.00 soalnya pak Agus ( Kepsek ) masih ada diklat besok beliau baru datang ".

" Baik pak kalau gitu, semoga saya dapat sekolah disini lagi pak soalnya udh bingung mau sekolah dimana lagi mana saya udah kelas 3 lagi pak ".

" Yo gak sekolah di sek wae, sekolahe tahun ngarep ".

" Bisa di penggal saya pak sama abang saya ".

Pak Agus begitu ketawa dengan ungkapanku. Aku pun berpamitan pulang.

****

Simpang Lima hampir satu bulan aku tak menginjakkan kakiku disini, tempat favorit semua warga Semarang tempat yang nyaman untuk mengobrol bersama teman-teman.

Sepulang dari India teman-teman ku belum banyak yang mengetauhi kedatanganku. Simpang Lima ini juga awal pertemuanku dengan Taruna Akmil serta tempat Taruan Akpol itu bertemu.

Ku buka laptop lalu ku tuliskan sebuah pesan balasan untuk seseorang yang sudah ku anggap sebagai kakak kandungku.

" Waalaikumsalam bang Genta, Kabar baik kok mana mungkin saya lupa sama bang Genta. Hehehe iya juga bang hampir 3 tahun gak terasa tapi kan saya engak nunggui abang kan abang ada di Akmil mana bisa di tunggui .... hehehehe " balasku.

Mungkin balasan ini terlambat tapi setidaknya aku membalas pesannya.

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang