Tempat Dinas Baru

538 41 1
                                    

Kembali lagi ke kota awal ku menempuh pendidikan disini awal aku merasakan bangku kuliah memang jodoh tidak kemana banyak orang bilang " Dimana tempat kita ditempat disitulah jodoh kita " hemm kalau aku sih menganggap jodoh itu bukan hanya tentang seseorang tap bisa jadi itu sebuah rezeki tentang pekerjaan, tempat kuliah atau hal lainnya.

Ya dirumah sakit ini aku diberi amanah sebagai dokter di IGD. Awali apapun dengan bismillah, sebagai dokter yang ditempatkan di IGD haruslah sigap pasien pertama : Laki-laki umur 24 tahun jatuh dari atap rumah menyebabkan kaki patah, luka pada sikut tangan tapi yang terjadi bukannya merasakan kesakitan malah.

" Ya allah mimpi apa aku tadi malam ketemu bidadari cantik " sambil menatapku.

" Bentar ya pak saya cek dulu "

" Cek aja dokter rasanya adem ngelihat bu dokter ".

Hemm pasien aneh dalam hatiku. Semua perawat pun tertawa akan kejadian itu bagaimana lagi tak hanya menggodaku tapi ia pun meminta nomer telpon serta akun media sosial.

Pasien kedua : Wanita umur 17 tahun yang pinsan tapi ternyata ia membohongi gurunya agar ia tidak masuk sekolah

Yah itulah menjadi dokter banyak suka dan dukanya yah terkadang kejadian aneh pun terjadi walaupun berada diruang UGD entah lah kalau terjadi di ruang oprasi.

Tibalah jam pulang ya aku sempatkan untuk berkenalan dengan para dokter dan perawat disini. Akhirnya aku pun pulang lalu lintas begitu ramai sambil menunggu angkot dimana perut mulai berontak aku pun makan sebungkus cilok.

Motor ninja pun tepat didepanku karna takutnya angkot mengira tidak ada penumpang aku pun langsung pindah tapi motor itu mengikuti ku hingga akhirnya.

Klakson dari sepedah motor itu berbunyi.

" Tin..tin..tin ".

Rasanya kesala tapi jangan sampai aku membuat onar.

" Maaf ya mas sebenarnya ada apa? " tanyaku.

Ia pun lalu membuka helmnya ternyata...

" Assalamualaikum adik kecil ". Sapanya.

Tak terduga lama gak ketemu udah berbulan-bulan gak bisa dihubungi ternyata dia Bang Genta.

" Sumpah dah bang tak kira kamu penculik " ocehku.

" Hahahaha sapa juga yang mau culik kamu kalau pun ada yang culik kamu paling kamu buat patah tulangnya " jawabnya.

" Hahaha ya juga ya lah abang kok tau aku disini ".

" Hemm ngeremehin tentara dia ".

" Ya deh pasti tau dari Bang Satria ".

" Ya udah ayo abang anter pulang ".

Aku pun diantar pulang dengan Bang Genta sepanjang jalan tak berhentinya aku bercerita sampai - sampai bang Genta belum sedikitpun cerita tentangnya entahlah setiap bertemunya apapun hal yang terjadi selalu ingin menceritakan kepadanya.

" Berarti sekarang abang tugas disini dong " tanyaku.

" Ya dek, kenapa ? ".

" Gak kenapa-kenapa sih ".

" Mau makan dulu ? ".

" Boleh makan bakso aja nanti tak kasih tau tempatnya ".

Sesampainya ditempat bakso ternyata sudah ramai pengunjung aku pun menyuruh bang Genta mencari tempat sedangkan aku memesan baksonya.

Ternyata tukang baksonya masih hapal sambil melayani kami berbincang - bincang.

Tak Sempat Memiliki (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang