25

4.3K 491 166
                                    

---Sasuke selingkuh?---

***

"Yakin tak mau ikut?" Sasuke menggeleng lagi, sejak pagi tadi hingga waktu pulang datang pertanyaan itu terus saja terlontar, padahal Sakura sudah diberi tahu bahwa hari ini Sasuke walaupun sedang libur bekerja harus bantu-bantu di panti, akan ada acara rutin tahunan.

"Mengapa Tenten harus ulangtahun bersamaan dengan acara itu sih, kenapa saat itu ibunya tak menunda satu hari saja?" mereka hendak beranjak, tak bisa menemukan jalan keluar untuk pergi bersama, yang jelas dua acara itu penting sekali, tak bisa ada yang mengalah.

"Mana bisa?" Sasuke kembali duduk saat sadar bahwa perempuan itu tak jadi pergi.

"Bisa kok asal berusaha dengan keras," tak lagi ada jawaban, Sasuke memilih diam karena logikanya tak akan sampai jika harus berbicara dengan wanita yang sudah jadi pacarnya ini.

"Sasuke?"

"Hm?" perempuan itu membenarkan poni Sasuke yang sudah lumayan panjang itu.

"Potong sih ini rambutmu, masa ke acara rutin berantakan begini," itu hanya alasan klise, karena sebenarnya Sakura kesulitan untuk menatap sebelah mata Sasuke yang terhalang poni, kan jadi terasa ada yang kurang, dia jadi tak bisa menatap dengan nyaman.

"Iya sepulang dari sini akan ku potong," Sakura melepaskan jepit merah tanpa motif miliknya, hanya jepit lurus biasa, soalnya ini lagi hits akhir-akhir ini, lalu dengan senyum secerah matahari pagi wanita itu memakaikan nya pada Sasuke, akhirnya dia bisa melihat dua mata itu sekarang, jadi membuat jantung lebih cepat detakannya.

"Kan kalau begini keren," dan tentu saja sang empu dengan cepat melepaskannya, masih sadar bahwa dia terlahir dengan jenis kelamin laki-laki, ini penghinaan, mana jepitnya warna merah terang lagi.

"Ah Sasuke, tidak seru ah," laki-laki itu mengembalikan jepit itu pada rambut merah muda Sakura, benda itu lebih bagus jika ada di sana.

"Yakin tidak mau ikut?" pertanyaan itu lagi dan Sakura harus puas dengan tatapan seram yang dia dapat, Sasuke beranjak sudah kehabisan stok sabar.

"Tunggu,"

"Awas jika bertanya itu lagi," Sakura mengangguk lalu mengamit lengan Sasuke sampai ke gerbang, dan berpisah di sana karena Sakura menghormati gaya hidup Sasuke yang tak mau diantar jemput oleh mobil lucunya, aneh sekali kan dia.

***

Sakura sudah menemukan cafe yang dipakai oleh Tenten sebagai tempat merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas, tapi saat dia masuk tak ada satu pun pernak-pernik yang menunjukan tempat ini di pakai Tenten, Sakura tau bahwa orangtua temannya itu pelit sekali tapi masa sih hanya begini saja? Kan kalau hanya balon tak mahal, walaupun capek juga kalau harus meniup sendiri, Sakura yakin mereka tak akan membeli pompa angin, tapi kan tidak apa-apa, tujuh belas tahun itu hanya satu kali kan seumur hidup? Apa anggaran ulang tahunnya habis karena menyewa cafe yang super mewah dan keren ini?

"Permisi? Apa ada acara ulangtahun di sini?" tanya Sakura pada pelayan yang sedang bertugas, dia datang sendirian karena Ino walaupun tak bercerita tetap saja kelihatan ingin pergi dengan Sai,

"Tidak ada," jawabnya yakin, Sakura menatapnya bingung lalu sekali lagi membaca tulisan di undangan yang Tenten berikan tempo hari.

"Ini coffe break 'kan?"

"Iya betul,"

"Tapi kenapa tidak ada acara ulang tahun temanku? Kau disuruh Tenten mengerjaiku ya?" pelayan itu menatap Sakura dengan sama bingungnya lalu menyuruh gadis itu untuk duduk sementara dia bertanya pada temannya yang lain, barangkali ada acara dadakan, jadi dia mengalah saja.

So Long! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang