Halo semuanya, gimana nih tanggapannya sama chapter 47 kemarin? Semoga ga mengecewakan ya :)))
Terus untuk yang belum dapet mungkin kalian belum ngikutin syaratnya dengan benar, padahal gampang loh ;) kalau kalian udah bener2 menuhin syaratnya langsung aku kirim kok tanpa mikir-mikir, tanpa susah-susah ;)))
'U smile I smile'
.
.
.
Mereka sudah sampai di terminal keberangkatan untuk menunggu Sasuke, di sana ada ibu dan ayah Sasuke beserta dua orang yang tak Sakura ketahui sedang duduk sambil menatap kanan dan kiri, mereka sampai lebih dulu.
"Itu siapa Kak Izumi?"
"Dokter dan asistennya ibu Sasuke," Sakura mengangguk, walaupun tidak tau maksud dan tujuan mereka untuk ikut.
"Kondisi ibu Sasuke lemah, makanya kalau pergi-pergian jauh begini harus bawa dokter," Sakura sekarang akhirnya mengerti.
"Yuk duduk di sana," ajak Izumi karena Itachi dan Uta memilih tempat duduk yang lain, daripada mereka berdua ribut di tempat umum 'kan? Malu.
"Izumi... Sakuraa, sudah makan?" sapa Mikoto yang dibalas anggukan oleh keduanya, mereka pun duduk persis di dekat ibu pacar mereka.
"Itu Sasuke," ucap laki-laki itu pada sang istri, dia yakin sekali karena wajah anak itu mirip sekali dengan anaknya, mendengar itu Sakura ikut-ikutan menoleh juga.
"Iya benar, itu Sasuke," dia berdiri lebih dulu, takut kalau harus kehilangan jejak, padahal Sasuke baru saja masuk dan tak mungkin juga dia menghilang begitu saja.
"SASUKE," Panggil Sakura sesuai rencana mereka yang tadi sudah di atur saat di dalam mobil, Sakura yang harus memulainya karena hanya dia manusia yang paling dekat dengan Sasuke.
"Eh?" sebenarnya Sasuke sedikit menduga hal seperti ini akan terjadi, tapi dia tak benar-benar yakin karena kemarin Sakura bilang ingin terus berkomunikasi karena jarak mereka jauh, tapi lihat dia sekarang? Berteriak keras sekali, bikin malu, kalau ini di rumah sakit pasti dia sudah di usir.
"Eh?" Sakura tak berjalan sedikit pun dari sana, sampai Sasuke sadar ada beberapa orang yang cukup dia kenal atau setidaknya dia pernah melihat mereka di suatu tempat sebelum bertemu di sini.
Sasuke tak sendirian datang kesini, dia di temani oleh Shisui dan Karin, apa gara-gara ini Sakura tak mau beranjak dari sana? Mau tak mau jadi Sasuke saja yang mendekat.
"Sasuke," yang berjalan ke arahnya kali ini adalah ibu Itachi yang pernah ia temui tempo hari, kalau sudah begini mungkin dia sudah tau yang sebenarnya dan Sasuke pun melihat wajah yang sering ia lihat di dalam cermin, meskipun tak sama persis, jadi orang yang sedang duduk sambil mendengarkan musik disana itu adalah kembarannya?
"Ibu tak akan meminta maaf padamu, karena kesalahan ibu terlalu banyak, sangat banyak, maaf saja tak cukup 'kan?" kini mereka hanya dibatasi oleh sedikit jarak, mata ibunya yang cekung, dan raut wajahnya yang sedih juga pucat, membuat Sasuke sedikit khawatir.
"Tidak apa-apa," jawab Sasuke yang membuat efek kejut terhadap ibunya yang lemah, seorang lelaki di sampingnya pun sama-sama ikut terkejut.
"Terimakasih sudah datang," ucap Sasuke sekali lagi membuat ibunya menangis.
"Seharusnya kita bicara di tempat yang nyaman, kau tau ibumu terus-terusan menceritakan tentangmu padaku, ku harap kau sukses di sana, Sasuke," ucap sang ayah sambil menenangkan istrinya yang terus menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
So Long!
Fanfiction"Tahun ini ayah tidak akan mengirim satu anak khusus untuk mengajariku kan? Aku ingatkan mulai sekarang, itu tak akan berhasil," © Mashashi Kishimoto