30

3.9K 491 165
                                    

Pindah kelas?

.

.

.

.


"Sasuke," sebenarnya ini terlalu pagi untuk berada di kelas, tapi akhir-akhir ini sekolah ini jadi tak aman, di manapun Sasuke selalu merasa terganggu, dulu dia hanya dibuat pusing oleh satu gadis bernama Haruno Sakura, dan sekarang jumlahnya jadi berlipat-lipat ganda, jadilah dia memilih untuk dengan Sakura saja, selain masih menyayangi tubuhnya yang beberapa kali kena cubit oleh perempuan tak bertanggung jawab, dia juga malas mendengar suara mereka yang terdengar sangat dekat, tau tidak sih, itu melanggar hak asasi manusia.

"Hm?"

"Kita 'kan menang acara yang kemarin itu, aku mengerti kok kalau kau pasti tak mau melakukan ini lagi, jadi kita tak perlu pergi mewakili sekolah, aku sudah bilang pada ayah dan ayah bilang tidak apa-apa..." ucapnya lagi dengan paras yang super duper ceria, Sasuke sedikit mendesah, mengerti maksud dan tujuan ucapan gadis itu.

"Aku pacar pengertian 'kaaan? Tak akan ada yang seperti aku di dunia ini," memang Sasuke senang mendengar ini, dia jadi tak perlu repot-repot melakukan hal aneh lagi, tapi tentang tekad yang tiba-tiba melempem ini, sepertinya bukan pengertian tentang keadaan Sasuke atau apa, jujur saja sih kalau takut, tak mau Sasuke lebih dikenal dan bebas memilih gadis cantik, otaknya ternyata bisa terpakai untuk hal picik juga.

"Kalau aku masih mau ikut bagaimana? Ternyata menyenangkan juga dikelilingi gadis-gadis kelas elit yang cantik dan seksi," jawabnya datar seperti biasa tapi efek kejutnya tak main-main, bagaimana bisa Sakura merasa tiba-tiba ada api didalam perutnya, lalu asapnya terasa keluar dari hidung? Hey apa katanya tadi.

"Yasudah ikut saja, kalau aku tak mau ah, aku mau setia saja pada Sasuke di sini ...nanti aku sampaikan pada ayah deh," senyumnya merekah tapi tetap saja terlalu kentara kalau dia tak rela, dia sedang bertindak menjadi pacar yang baik eh? Lupa kemarin-kemarin menangis sampai matanya bengkak, sungguh aneh, eh iya dia memang aneh kan.

"Tapi janji ya? Kalau mau berpaling perempuannya harus lebih cantik daripada aku, kalau lebih jelek nanti aku tertawakan aku hina-hina, aku bakal bikin instagram bodong untuk mengomentari hal-hal jahat ...dan satu lagi," Sakura tampak berpikir sejenak, membiarkan sisi jahatnya menguasai, dia harus membuat efek jera pada wanita itu dan Sasuke, enak saja main ambil.

"Aku akan bilang kalau aset Sasuke kecil," ucapnya sambil tertawa kencang, menyisakan Sasuke yang menahan napas tiba-tiba, dia menyesal dulu memberi tahu Sakura arti dari kata aset.

"Aku kan pernah mencari di internet, perempuan lebih suka yang besar nah kau pasti ditinggalkan kalau dia diberi tahu punyamu kecil, apalagi aku ini adalah pacar yang diselingkuhi dia pasti percaya," Sasuke kehabisan kata, tak tau harus bereaksi dan berbicara seperti apalagi, yang jelas dia hanya berusaha menenangkan diri, apa sudah tak ada tempat aman lagi di sekolah ini?

"Selamat pagi bapak guru," tanpa sadar mereka semua satu kelas ini menyambut wali kelas dengan wajah yang bingung, sekarang kan bukan waktunya pelajaran wali kelas?

"Bapak hanya sebentar kok, hanya memberi tahu jadwal ulangan dan nomor peserta kalian, oh iya Sasuke kau kembali ke kelas khusus ya," dan secercah cahaya tiba-tiba menyambangi kepalanya yang panas, Sasuke sedikit tersenyum lalu mengangguk, semoga saja di sana tak ada keributan, mereka semua takut padanya 'kan.

"Kok gitu? Kenapa Sasuke kembali ke kelas khusus aku kan belum pintar?" sebenarnya reaksi ini sudah Sasuke duga tapi masa bodoh, yang penting dia bisa menenangkan pikirannya.

So Long! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang