Sisa cokelatnya tinggal tiga, jadi sudah tujuh belas hari ya?***
Kelas itu hanya sepi saat jam pelajaran saja, dan tadi gurunya absen karena ada kepentingan keluarga ada yang meninggal katanya, jadilah mereka semua menggila, memukul-mukul meja bernyanyi dengan suara fals luar biasa, di satu gerombolan ada para wanita histeris menonton video idol memamerkan perut kotak-kotak, ada juga yang menerbangkan pesawat kertas berniat memberikan nomor ponsel tapi sungguh sayang malah di injak kepala sekolah yang tampak marah, mereka belum sadar akan kehadiran bapak tua yang rambutnya sudah tipis itu, Sakura bahkan sedang berebutan kupon diskon kantin dengan Naruto sampai robek, Ino karaoke diaplikasi smule walaupun backsoundnya berisik sekali tak masalah, yang penting muka cantik karena cahaya terang dari matahari, dan Sasuke, dia membaca buku, ya hanya dia yang normal di kelas ini.
"Kaliaaaan," ucapnya masih belum memakai nada tinggi dalam hati menyebut nama yang maha kuasa berkali-kali, dan mereka semua masih saja begitu.
"Kaliaaan semua ke lapangan sekarang," ucapnya sambil menggebrak papan tulis memakai penggaris kayu, dan setelah itu mereka semua menatapnya dengan wajah bingung, mau apa ke lapangan? Tapi mereka semuanya menurut kecuali Sasuke, dia diam saja karena merasa tak melakukan kesalahan, tak menyumbangkan suara fals, atau modus pada perempuan.
"Kau juga, Sasuke..." anak laki-laki itu menatap sang kepala sekolah dengan tatapan 'aku kan tak salah' tapi percuma saja lengan bapak itu menunjuk-nunjuk pintu, dengan sedikit kesal Sasuke pun beranjak, menjadi siswa terakhir yang meninggalkan kelas.
"Dengar ya kalian itu mengganggu kelas yang--" tapi anak-anak itu masih sibuk misuh-misuh, suara mereka bahkan lebih besar dari suara kepala sekolah yang memakai pengeras suara, asalnya dia akan menghukum sampai jam istirahat saja tapi dia berubah pikiran.
"Balik kanan semuanya, kalau masih ribut bapak kunci di kelas angker, biar jadi temannya hantu sekalian," tiga puluh siswa berbalik ke kanan, mereka mencium aroma akan gosong pada waktunya, pasti mereka akan di jemur.
"Sungguh memalukan, baru kali ini bapak menghukum tiga puluh anak sekaligus begini, tapi tidak apa-apa ini termasuk pelatihan fisik yang bagus untuk tubuh,"
"Kalian akan disini sampai pulang," semuanya dengan otomatis mengeluarkan erangan kesal, lalu mencoba mengingat-ngingat siapa yang membuat keributan paling pertama, dia harus tanggung jawab, tapi sayang seribu sayang mereka ingat bahwa memulainya dengan sangat kompak karena bahagia tak ada guru.
"Tapi pak..." hanya Sakura yang mengeluarkan suara, membalikan badan sambil menatap bapak kepala sekolah dengan tatapan memohon.
"Maaf Sakura, silahkan balik kanan lagi," di dekatnya Naruto menahan tawanya agar tak menyeruak, tak ada perlakuan khusus kali ini, anak pemilik sekolah pun harus ikut pelatihan fisik 'kan.
"Apa?" tanya Sakura saat sadar gelagat tak normal temannya itu. "Awas saja kalau tertawa,"
"Ternyata aku harus ikutan di jemur juga, aku kan anak pemilik sekolah, aku seharusnya tak di hukum" ucap Naruto meledek, Sakura ingin mencubit anak laki-laki itu tapi tak jadi saat dia melihat lengan Naruto menutup matahari, membuat wajah Sakura jadi gelap, tak ada lagi sinar yang menyilaukan, yang jelas kesalnya jadi hilang.
"Tuan putri jangan kepanasan, nanti pingsan," Sakura tertawa lalu menatap jari-jari Naruto yang panjang-panjang, ini tidak begitu buruk, Sakura jadi membayangkan yang melakukan ini adalah dia, seseorang milik oranglain, tidak apa-apa kan jika hanya dalam hayal? Ini tak akan merugikan siapapun, hanya sedikit menyakiti hatinya saja, tidak apa-apa.
Sasuke yang berdiri di belakang mereka hanya menatap dingin pemandangan itu, memperhatikan setiap gerak-gerik dua pasang manusia yang masih saja berisik padahal sedang di hukum, juga merasa sedikit jijik melihat si kuning memamerkan jari-jarinya yang bahkan terlihat tak mulus, tak pernah sebelumnya dia berpikir bahwa kejadian seperti ini terjadi di depan matanya, apa maksud senyum lebar itu eh? Kenapa kau tersenyum pada dia, pada semua orang, dan tidak padaku?
![](https://img.wattpad.com/cover/194013181-288-k68651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
So Long!
Фанфик"Tahun ini ayah tidak akan mengirim satu anak khusus untuk mengajariku kan? Aku ingatkan mulai sekarang, itu tak akan berhasil," © Mashashi Kishimoto