It hits you hard, one day he's here...
And the next...
He's not :")
.
.
.
Tadi, beberapa jam yang lalu Sasuke merasa sangat membutuhkan jaket lumayan tebal untuk melindungi diri dari angin-angin dan salju, tapi kini dia sudah melepaskannya, di sini musim terasa lebih bersahabat dengan kondisi tubuhnya, dia yakin bisa melakukan yang terbaik dan fokus seratus persen jika suhunya terus-terusan begini, apalagi ini musim dingin 'kan? Sakura jadi tak perlu khawatir."Kau, yang dari Konoha juga 'kan?" tadi sebelum dia benar-benar terbang, ada satu pesan masuk, di sana tertulis dia akan berangkat bersama seseorang yang berasal dari Konoha juga, perempuan berambut merah tapi tak sepekat rambut Karin, dan lucunya mereka menaiki pesawat terbang yang berbeda, dan Sasuke harus menunggu lebih dari satu jam, lelucon jenis apa ini? Padahal lebih baik pergi sendiri saja kalau begitu.
"Aku Tayuya, panggilnya Tayuya saja, jangan Yuya terdengar kuno soalnya, apalagi Tay rasanya seperti memanggil poop hihi," Sasuke beranjak, masih kesal karena harus menunggu perempuan ini, jadi jangan harap dia akan ramah atau sampai akhir hidup pun tak akan pernah, Sakura saja selalu tepat waktu...eh?
"Kau kesal ya menungguku? Tadi aku telat, perutku sakit, sudah deh jangan ngambek begitu, seperti cewek saja, maaf deh." yang dilihat Sasuke saat ini memang sedikit berbeda dengan perempuan kebanyakan, walaupun dia memiliki rambut yang panjang, tapi sisanya sih seperti laki-laki, bahkan payudaranya lebih kecil daripada Sakura, apa-apaan, pakai sok asik lagi.
"Jadi... namamu siapa?" perempuan itu terus berusaha untuk menyesuaikan langkah, ingin berbicara samping-sampingan sambil lihat mata.
"Oke, oke, aku diam deh," perempuan itu pun berjalan santai sambil sedikit berpikir, sebelum ini dia tak pernah di diamkan walaupun salah sebesar apapun, jadi laki-laki berwajah tampan ini adalah..... Yang pertama, dia pun tertawa sendiri tanpa sadar, membuat Sasuke sedikit bergidik ngeri.
****
Sakura dari tadi tak mau berhenti dari aktifitasnya mondar-mandir di dekat televisi dengan wajah kusam, membuat Tsunade sedikit kesal karena merasa terganggu dia jadi tak fokus nonton tv-nya, mau tak mau dia jadi main onet lagi setelah hampir dua bulan vakum, dengan dalih ingin lebih sungguh-sungguh menjadi ibu rumah tangga, padahal ya sama saja, tak ada perubahan signifikan.
"Ibu ih malah main game,"
"Ya habis ibu nonton tv kamu mondar-mandir terus, pusing tau udah kaya setrikaan aja," sambil menghela napas sang anak yang baru saja di sebut seperti setrikaan akhirnya duduk di bangku.
"Ibu tidak sedang mengutuk aku 'kan?"
"Mengutuk apa sih?" Tsunade kini bisa menyingkirkan ponselnya ke pinggir, matanya kembali menangkap acara reality show mengatakan cinta, jadi ingat masa muda kan kalau begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Long!
Fanfiction"Tahun ini ayah tidak akan mengirim satu anak khusus untuk mengajariku kan? Aku ingatkan mulai sekarang, itu tak akan berhasil," © Mashashi Kishimoto