*****
Pernikahan yang sungguh indah untuk dilihat, sang mempelai wanita begitu cantik dengan riasan tipis beserta gaun putih yang terlihat menyenangkan untuk di pakai, ornamen-ornamen khas, kebun yang luas juga makanan yang enak, minumannya juga segar sekali, Sakura sampai kembung nambah minum berkali-kali.
"Aku berjanji akan selalu ada di sisimu, dalam senang atau pun sedih, sehat atau pun sakit," Sakura hendak mengambil ponsel untuk mengabadikan momen ini tapi sayang sekali ponselnya tak ada, ketinggalan di mobil Utakata, menyebalkan sekali.
"Uta....."
"Ngapain sih ngikutin terus?" Sakura dari tadi terus saja mengikuti kembaran Sasuke itu kemana pun nyaris saja tadi ikut ke toilet, habis tak ada yang kenal, kalau sendirian kan tak enak, ibu Sakuke sedang sibuk, Izumi apalagi sedang berdiri di depan sana, bertukar cincin dan ah barusan mereka berciuman, ya ampun Sakura menyesal sekali kenapa bisa ceroboh meninggalkan ponsel, kan jadi tak bisa selfie dan background nya sepasang suami istri yang berciuman, bagus bukan?
"Ponselku tertinggal di mobilmu,"
"Yasudah sih, kan tidak mungkin juga kita ke parkiran sekarang, kakaku sedang menikah kau bisa lihat 'kan?"
"Bisa,"
"Yasudah diam,"
"Aku pinjam kunci mobilmu deh,"
"Tidak,"
"Dasar pelit,"
"Pergi sana ah, jangan mengikuti aku terus, aku mau cari perempuan cantik," Sakura tetap saja mengikuti Utakata, membuat laki-laki itu sedikit berang.
"Tadi mobilnya di pinjam saudara untuk mengambil buah-buahan, nanti kalau sudah selesai ku beri padamu, oke?"
"Oke,"
"Yasudah jangan mengikutiku terus," Sakura menggeleng dengan ekspresi wajah yang menyedihkan.
"Kau .... tau tidak aku jadi kehilangan peluang mendapat gadis cantik di ujung sana," tapi Sakura tetap mengikutinya, dekat sekali sampai kalau misalnya Utakata berhenti berjalan pundaknya akan bertabrakan dengan badan gadis itu.
"Berhenti tidak?"
"Tidak,"
"Mau menurut tidak?"
"Tidak, aku bukan anjing," Utakata menghela napas, memikirkan cara paling ampuh untuk membuat gadis itu menjauh dan kehidupannya, ini tak setimpal dengan uang yang Itachi beri, dia kecolongan banyak.
"Ah, sudah waktunya foto keluarga, kau tak boleh ikut,"
"Aku akan ikut,"
"Hey,"
"Aku kan calon keluargamu, aku yang menggantikan Sasuke disini, jadi boleh dong," Utakata tak bohong, memang barusan dia di panggil untuk ikut foto keluarga dan hei gadis itu kenapa ikut-ikutan maju dan di sambut senyum oleh kedua orangtua beserta pasangan suami istri yang baru sah itu, hei dia ini bukan siapa-siapa.
"Ayah...." hanya orang itu yang bisa mendengarkan kali ini, dia memang memiliki saudara kembar dia juga sudah mulai menerima itu, tapi untuk gadis ini, dia tak bisa menerima, ini terlalu menyakitkan, kenapa Sasuke menyukai tipe wanita sejenis ini sih?
"Apa?"
"Kenapa dia boleh ikutan?"
"Kan dia pacar Sasuke,"
"Aku tak bawa pacar untuk foto keluarga begini," Izumi hanya terkekeh mendengar suara Utakata, membayangkan apa yang akan terjadi jika Uta membawa pacar-pacarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
So Long!
Fanfic"Tahun ini ayah tidak akan mengirim satu anak khusus untuk mengajariku kan? Aku ingatkan mulai sekarang, itu tak akan berhasil," © Mashashi Kishimoto