41

3.5K 462 204
                                    

Comeback home.

.

.

.

Akhirnya Sasuke keluar juga setelah merasa pengap berdiam diri di toilet hampir satu jam, dia berharap sih laki-laki yang bersama Sakura itu sudah pergi tapi nyatanya tidak, dia masih duduk di dekat ranjang lusuhnya, sambil meminum teh, hei siapa yang menyuruh memberikan teh pada dia?

"Kupikir sudah pergi,"

"Siapa?" tanya Sakura yang sibuk merapikan buku-buku Sasuke agar meja itu kosong dan bisa dipakai untuk menaruh makanan.

"Aku tak akan pergi dengan mudah," Sasuke hanya mampu berdiam diri di dekat toilet , rumahnya itu sempit, kalau bertiga begini dia harus duduk dimana? Ranjang? Tapi 'kan ada Sakura, dia tak akan membiarkan pria gondrong itu berpikir macam-macam.

"Sini duduk saja dekat kakak," menyadari wajah bingung Sasuke, Itachi menepuk-nepuk lantai agar Sasuke mau duduk di sebelahnya, sementara 'adiknya' itu hanya menatapnya ngeri, kakak katanya, sedikit menjijikan untuk didengar.

"Lebih baik aku tak usah duduk," Itachi hanya tersenyum simpul lalu beranjak, walaupun tubuhnya terasa asing dan kepalanya pusing dia berusaha sekuat tenaga untuk tak menunjukannya, yang penting sekarang dia sudah semakin dekat dengan Utata----Sasuke.

"Coba lihat ini," netranya yang refleks menoleh setelah mendengar ucapan Itachi hanya bisa menatap foto di galeri ponsel Itachi dengan pandangan yang kosong, yang Sasuke tau dari foto itu hanyalah Itachi yang masih belia, bersama dua orang laki-laki dan seorang wanita.

"Ini ibu, kau mirip sekali dengan dia, dan di sebelah ibu itu ayah dan ini Uta, kembaranmu," mendengar kata kembaran Sakura langsung menghentikan aktifitas merapikan meja dan beranjak mendekati kakak-beradik yang tampak sangat fokus melihat layar ponsel, tapi setelah bangun perutnya tiba-tiba melilit, sepertinya dia ingin buang air besar.

"Aku ingin ke toilet dulu, yang akur ya, awas kalau bunuh-bunuhan," mereka berdua mengernyitkan halis, lalu menatap Sakura dengan pandangan yang sedikit menyeramkan.

"Jangan bilang aku yang akan dibunuh," tak ada suara yang mampu Sakura dengar, kenapa mereka jadi kompak eh?

"Aduh tidak kuat sepertinya sudah di ujung, pokoknya jangan sungkan ya kak Itachi anggap saja rumah sendiri," gadis itu bergegas sambil meremas perutnya yang perih, lihat kembaran Sasuke nanti saja deh, kan nanti juga bisa.

"Ayo pulang,"

"Tidak mau," sudah Itachi duga, bahwa adiknya ini akan menolak tanpa berpikir-pikir lebih dulu.

"Ibu sedang sakit, oh bahkan dia selalu sakit, semenjak dia kehilangan kamu, dia tak pernah sehat lagi," Sasuke menghela napas, yang dia lihat di foto itu adalah benar-benar kenyataan yang sulit untuk di terima oleh otaknya yang cair, walaupun dia sudah melihat semuanya dengan jelas, tapi tetap saja ada sesuatu di dalam dirinya yang menolak untuk percaya.

"Oke tak usah pulang dan menetap, cukup tengok ibu, ibu dan ayah mungkin akan menceritakan semuanya dengan jelas, mereka yang tau semuanya,"

"Sayangnya aku tak mau tau," Itachi menunduk sebentar, semua perkiraannya tak ada yang meleset, Sasuke tetap akan begini sampai akhir, tapi tetap saja Itachi tak mau memaksa, semua ini adalah kesalahan besar, dan Sasuke adalah korbannya, tak semudah itu untuk dia.

"Sebentar saja aku takut umurnya tak panjang lagi, aku tak akan bilang apa-apa pada dia tentangmu," apa memang separah itu? Sasuke diam-diam kepikiran juga, bukan bukan karena ingin hidup dengan mereka, tapi hanya ingin tau saja.

So Long! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang