[ blue ]

3.2K 423 162
                                    


***


Cuaca hari ini buruk, sangat dingin dan entah mengapa terasa sampai menusuk tulang, pakai selimut dan penghangat ruangan rasanya masih belum cukup untuk melawan suhu ekstrim ini, tapi gadis bermarga Haruno itu tetap saja bertahan di atas kasurnya, memainkan ponsel, menggeser-geser layarnya dengan penuh perasaan, dua bulan berlalu begitu saja tapi gambar menyenangkan seperti yang dia lihat kali ini tak pernah terulang lagi, poto-poto manis ini hanya ada di masa mereka satu sekolah, sudah lama sekali rasanya, dia merasa terluka untuk beberapa alasan ah bahkan bisa di bilang banyak, sangat banyak.

Sebenarnya kali ini pun Sakura masih di beri kepercayaan untuk tau kode apartemen Sasuke, laki-laki itu juga masih menyempatkan membalas pesan walaupun hanya sesekali dan butuh waktu yang lama untuk menunggu, Sasuke juga sudah mendapatkan hari libur tapi bukan makna libur yang sebenarnya, dia masih terus berkerja mengabaikan kehadiran Sakura yang benar-benar merasa bosan dan sedih, jadi akhir-akhir ini Sakura sudah tak datang lagi ke apartemen Sasuke, dia merasa lebih baik begini saja, melakukan aktifitasnya sendiri tanpa mau merusak aktifitas Sasuke.

Tapi apa kah kau benar-benar tak masalah dengan semua ini Sakura? Terus berpura-pura mengerti tapi hatimu terluka?

Sakura sudah tak secengeng saat itu lagi dia kini lebih pintar untuk mengatur perasaan, dia sadar bahwa air mata tak akan menyelesaikan apapun walaupun terkadang membuat hati membaik tapi tetap saja dia tak suka dengan perasaan tenang yang sementara.

"Sasuke sibuk tidak?" tumben sekali telponnya di angkat dengan cepat tanpa harus menunggu berkali-kali.

"Maaf, masih banyak yang harus aku kerjakan," Sakura menggigit bibir bawahnya, beberapa hari yang lalu dia merasa semuanya sedikit membaik dan tak mau menangis, tapi mendengar ucapan Sasuke yang begini saja matanya langsung panas, menyebalkan sekali.

"Oh begitu ya, yasudah deh tidak apa-apa,"

"Aku harap kau---" Sasuke tak melanjutkan ucapannya lagi, sejenak dia terdiam lalu meminta izin untuk kembali bekerja, dan Sakura tak mau berbicara apa-apa lagi karena takut tangis nya pecah.

Jadi kapan kita memiliki waktu berdua sebagai sepasang kekasih, bukan sebagai dua orang yang melakukan kegiatan yang berbeda padahal berada dalam satu ruang, satu udara, dan satu lampu yang sama?

"Aku mau kita berjalan beriringan sambil bercerita tentang hari yang kita lalui, aku mau melihatmu kesal, aku mau memelukmu dan kau membalasnya seperti dulu Sasuke, kau ingat tentang itu semua 'kan?" ucapnya pada ponsel yang kini masih bersentuhan dengan telinganya, Sakura tau sambungan itu sudah terputus, Sakura tau Sasuke tak akan mendengar ini, Sakura tau....

"Sasuke, jangan lupa makan dan minum, jangan lupa pakai pakaian yang hangat, jangan sampai sakit,"

Sakura menghela napas, sampai kapan dia akan terus bertahan? Bukan begini kisah yang dia mau, bukan begini harapannya saat Sasuke kembali waktu itu.

****

Sesuai dugaan Ino sudah datang terlebih dulu begitu pula Tenten yang menikmati masa-masa liburan kuliahnya disini jadi mereka lebih sering bersama, ini termasuk salah satu alasan yang kuat dia tak mengganggu Sasuke lagi sih.

"Sekarang aku sedang tidak mau bikin kue ya, jadwalku kosong," ucap Sakura membalas tatapan melas Ino, dia sedang malas sekali soalnya ingin duduk-duduk saja, ingin santai meminum teh dan mengobrol layaknya gadis lain.

"Iya deh iya," Ino kini ikut duduk di dekat Sakura, sambil membawa tiga gelas teh yang masih panas sekali.

"Sakura.... Tenten?" panggil Ino lagi merasa suasana jadi aneh dan dingin, bisa-bisa nya mereka duduk bersama tapi tak ada satu suara pun yang terdengar.

So Long! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang