28

4K 486 149
                                    

[i] Queen Sakura--

.

.

Shikamaru, selaku ketua kelas tampak sedang menghitung perolehan hasil untuk memilih perwakilan king dan queen dari kelas ini, Sakura bahkan sudah menduga bahwa Sai dan Ino akan terpilih seperti dua tahun sebelumnya, walaupun begitu dia tetap menulis namanya sendiri, siapa lagi yang akan memilihnya selain dia sendiri?

Tapi dugaan itu meleset total, tak banyak yang memilih Ino di papan tulis pun hanya ada tiga garis yang tercoret di samping nama Yamanaka Ino, ironis sekali, padahal tahun kemarin dia menang telak, dan ternyata kejadian mustahil malah terjadi, Sakura mendapatkan banyak sekali suara, sampai si rambut merah muda itu harus menghitung berkali-kali, tapi tetap saja jumlahnya akan berbeda.

"Mereka semua baru sadar ya kalau aku lebih cantik daripada Ino?" ucapnya bicara sendiri, tapi cukup membuat Sasuke melirih ke arahnya, sebenarnya bukan begitu, mungkin karena perbuatan wanita itu pada Sakura yang merebut Sai sampai satu sekolah heboh, tak jarang Sasuke mendengar mereka berbicara tentang betapa baiknya Sakura masih mau memaafkan Ino padahal perbuatan Ino sangat-sangat jahat, jadi ini mungkin gara-gara mereka semua memiliki tingkat kepedulian yang tinggi.

"Sasuke yang memilihmu hanya satu," kali ini wanita itu menatap manusia yang masih membaca buku padahal teman-temannya lain terlihat lebih takjub dengan pemilihan ini.

"Kau menulis namamu sendiri?" Sasuke menghela napas, tampak tak mau terusik dengan ucapan Sakura dan memilih untuk terus membaca.

"Tidak, enak saja," perempuan itu tersenyum, lalu kembali fokus pada papan tulis dan Shikamaru, aturannya adalah wanita memilih wanita, pria juga memilih pria, katanya sih kalau semuanya memilih repot menghitungnya, Shikamaru kan begitu, asal aja, yang penting beres.

"Untuk wanita, perwakilannya adalah Sakura dan untuk pria, apa-apaan kenapa kalian memilih diri kalian sendiri eh?" para lelaki menaikan bahunya masing-masing, merasa tampan semua, karena yah tadi sebelum pemilihan anak-anak perempuan mengancam mereka untuk tak memilih Sai, jadilah mereka memilih diri sendiri karena bingung dan percaya bahwa mereka ada satu tingkat dibawah Sai.

"Siapa yah?" Shikamaru bingung dan merasa kesal karena harus berpikir, satu ide pun terlintas.

"Sakura kau saja deh yang memilih," dan tentu saja saudara-saudara anak tunggal pemilik sekolah itu memilih dia, dengan senyum manis yang lebar sekali.

"Sasuke saja,"

"Hah?" ucap mereka semua hampir berbarengan Sasuke pun sepertinya ikut menyumbangkan suara itu deh.

"Neji saja atau Sasori, Gaara juga lumayan tuh," ucap seorang wanita di ujung sana, memikirkan masa depan kelasnya yang berambisi untuk menang lagi walaupun perwakilannya bukan Ino dan Sai, dalam hati dia berbicara jangan sampai kami merasa menyesal memilihmu deh.

"Memangnya kalau Sasuke kenapa?" tanya Sakura pada wanita itu dan langsung dibalas oleh wanita yang lain.

"Dia itu biasa-biasa saja,"

"Bilang apa kau tadi?" Sakura hendak pergi ke meja wanita itu tapi Sasuke berhasil menahannya.

"Sudah mereka saja, aku juga malas," ucapnya jujur mana mau dia ikut acara yang begitu, lebih enak juga tiduran di rumah.

"Tidak bisa, dia bilang kau biasa saja, Shikamaru kau tak mau repot 'kan?"

"Tentu saja, jangan ditanya lagi,"

"Tulis nama Sasuke," Shikamaru menurut saja, menulis nama laki-laki itu sesuai intruksi.

"Dan kau, lihat saja nanti, enak saja menyebut pacarku biasa saja," dan seluruh kelas menjadi hening, mereka sejenak melupakan bahwa Sakura adalah pemilik sekolah, soalnya akhir-akhir ini wanita itu tak menyebalkan dan bersikap tak seperti putri lagi, jadi yasudah mau tak mau obsesi mereka untuk memenangkan ini jadi musnah, karena kingnya tak begitu tampan.

So Long! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang