[3] Bolos

5.6K 206 3
                                    

"DAYRA BANGUN!"

Pagi pagi buta seperti ini Ayra sudah mendapatkan teriakan membahana dari kembaran nya itu, menyebalkan.

"Apasih bang masih pagi juga, santai ajalah bang di sekolah juga gaba-" ucapan Ayra terpotong karena Defan menunjukan jam dinding yang lumayan besar di depan muka Ayra. Sontak Ayra pun membulatkan mata nya ketika melihat jam itu, 06:50 itu tanda nya 20 menit lagi akan bel.

"Masih pagi kan, dek!"

Sedetik kemudian Ayra berlari ke kamar mandi sambil berteriak. "ABANG AYRA BAKALAN TELAT!"

Setelah 10 menit Ayra mempersiapkan diri, akhirnya Ayra selesai dan segera berlari menuju kedepan.

Saat sudah sampai di ruang depan, Ayra hanya menemukan bunda nya yang sedang duduk sambil membaca majalah.

"Loh Defan mana?"

Wanda yang sedang membaca majalah pun mendongak, "Defan tadi udah berangkat, sayang."

"Loh, ko Ay ditinggalin sih," rengek Ayra.

"Kamu mau bunda anterin aja?" Wanda memberikan tawaran.

"Gausah bun, Ay naik angkot aja." Lalu setelah itu ia menyalami tangan bunda nya dan segera bergegas menuju ke sekolah.

Setelah 20 menit Ayra diperjalanan menuju ke sekolah, akhirnya ia sampai di sekolah dan tentu nya pagar sudah ditutup rapat oleh satpam.

"Anjir lah, angkot nya sih pake acara nunggu penumpang dulu, kan sekarang gue jadi telat," gerutu Ayra sambil mencebikkan bibirnya.

"PAK SATPAM YUHU,BUKAIN PAGAR NYA DONG PAK!" Dengan tak tahu malu nya Ayra berteriak, berharap satpam membukakan pagar.

"Gak bisa neng, neng kan telat!" tolak Satpam itu setelah menghampiri Ayra

"Saya kan telat nya baru satu kali," Ayra merengek ditambah lagi dengan muka yang memelas.

Sambil mengedipkan sebelah mata nya Satpam itu berkata "Tetep ga bisa neng geulis."

'Kok pak satpam nya malah genit gini sih' batin Ayra.

"Please pak bukain, saya nyanyi deh pak. Bapak mau lagu apa? Goyang dombret? Alamat palsu? Dua kursi? Atau apa?" Ayra terus saja berharap dengan menunjukan puppy eyes nya.

"Percuma lo mau melas semelas mungkin, gabakal dibuka!" ucap seseorang tiba tiba, dan membuat Ayra terlonjak kaget.

"Lo kan cowo yang nabrak gue!" spontan Ayra berkata.

"Lo yang nabrak gue!" koreksi Rey dengan muka datar nya.

Ayra pun hanya mengedikkan bahu acuh sambil menatap lekat lekat mata Rey intens.

Rey yang merasa risih ditatap intens seperti itu. "Jangan tatap gue kaya gitu."

"Lah, emang kenapa? Mata lo belekan? Sakit mata? Katarak? Atau alergi diliatin cewe cantik kaya gue?" Ayra berkata dengan percaya diri nya.

"Gue. ga. suka!" kesal Rey dengan nada penuh penekanan dan menatap tajam Ayra.

"Oh gitu," hanya itu yang Ayra katakan lalu ia mengalihkan pandangan nya.

'Gapunya malu nih cewek,' gumam Rey dalam hati sambil menatap Ayra.

"Heh kodok, lo tadi nyuruh gue buat jangan liatin lo, sekarang lo malah liatin gue, gimana sih lo? Oh iya gue tau gue cantik," muncul lah lagi sikap percaya diri Ayra.

"Pagar gak bakal dibuka, mending bolos aja." Ayra sontak mendelik tajam ketika mendengar ajakan bolos dari Rey barusan.

"Lo ngajak gue ke yang gak bener ya!" Mata Ayra melotot sudah seperti akan keluar saja.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang