[18] Bakso

3.8K 156 1
                                    

"ASSALAMUALAIKUM, PEMBERITAHUAN BAGI SELURUH SISWA SISWI DARI KELAS XI SEGERA MENUJU KE AULA SECEPATNYA, TERIMAKASIH WASALAMUALAIKUM"

Pemberitahuan dari pengeras suara itu membuat siswa siswi yang berada di kelas ataupun di kantin segera berbondong bondong menuju aula.

Setelah kumpul semua, Pak Samsul selaku guru bidang kurikulum pun memberitahu bahwa akan diadakan acara khusus kelas XI.

"Jadi anak anak, agenda tahun ini adalah berkemah di puncak selama dua hari satu malam ya. Bus nya kalian bisa pilih sendiri yang terpenting satu bus isinya 30 siswa, baik ada yang ditanyakan?"

Ada seorang siswa yang mengangkat tangan nya hendak bertanya, "Berangkatnya kapan pak?," pertanyaan itu juga disetujui oleh siswa yang lain karena memang dari tadi Pak Samsul tidak memberitahu waktunya kapan.

"Oh iya, acara nya itu minggu depan dan diharapkan kalian menyiapkan diri ya," begitulah pesan terakhir Pak Samsul.

Siswa siswi pun segera dibubarkan dari aula karena memang pesan yang harus disampaikan sudah terlaksana.

"Eh pokonya kita harus satu bus ya," celetuk Fara menggebu gebu.

"Gila aja lo, masa kita berempat pake satu bus," Vivian tidak mengerti akan ucapan Fara.

"Heh tutup kaleng, maksud nya itu kita berempat satu bus bareng bareng sama yang lain," gemas Ayra dengan mata yang melotot.

"Lo kaya momo tau ga," sedetik kemudian mereka tertawa terbahak bahak.

"Yeh mending gue masih bisa melotot daripada lu kaga bisa," cibir Ayra dengan senyum mengejeknya.

"Nah iya tuh," tambah Vivian.

"Makanya kalo mau ngomong dipikir dulu ya, zheyeng," Fara mengelus ngelus pipi gemul Sasa.

"Ish jangan pegang pegang,tar jerawatan," rengek Sasa sambil berusaha melepaskan tangan Fara yang berada di pipi nya.

"Jerawat noh makan jerawat," bukan nya berhenti, Vivian malah ikut menimbrungi mencubiti pipi Sasa begitupun juga dengan Ayra.

"Ish, lo tuh gapada tau apa gue tuh beli skincare tuh mahal," gerutu Sasa ketika sahabat sahabat nya sudah melepaskan cubitan nya pada pipi Sasa.

"Skincare mulu otak lo, belajar yang bener," omel Ayra layaknya emak emak.

"Iya mak iya,"

Kebetulan saat Ayra dan sahabat nya sampai di kelas guru nya pun masuk dan pembelajaran pun dimulai.

Belajar dimulai dengan khidmat, khidmat dalam artian ada yang tidur ada yang pura pura memperhatikan ataupun ada yang malah pacaran dipojokan.

Setelah 3 jam belajar, akhirnya bel pertanda istirahat pun berdering membuat para siswa siswi segera berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka masing masing, begitupun dengan Ayra dan para sahabat nya mereka langsung ngacir menuju ke kantin.

Kali ini, Ayra yang bertugas memsan makanan, Fara yang membeli minuman, Sasa yang membeli cemilan cemilan dan Vivian yang bertugas mencari meja. Agar lebih cepat saja, begitulah pikir mereka.

Sedang asik asiknya mengantri memesan makanan, tiba tiba ada seorang kakak kelas yang menyerobot antrean Ayra. Sontak Ayra pun kesal bukan main.

"Woi kak, antri dong," tegur Ayra dengan suara ngegas nya.

"Hah? Ya terserah gue lah, lo siapa ngatur ngatur gue?," kakak kelas itu malah menantang.

"Lo ga diajarin sopan santun apa? Masa ngantri aja perlu diajarin sih," cibir Ayra menatap tajam lelaki di depan nya itu.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang