[29] Perasaan?

3.4K 131 0
                                    

Seperti nya dewi fortuna tengah berpihak pada kelas XI IPA 1 karena memang dari pagi hingga setelah istirahat sekarang guru guru yang seharusnya mengajar mereka malahan izin ada urusan.

Tentu nya sebuah kebahagian tersendiri bagi kelas mereka. Walaupun kelas XI IPA 1 yang biasa nya dikenal dengan siswa siswi yang rajin dan kutu buku, namun mereka pun sama saja seperti murid lain nya yang jika jamkos ya senang senang.

Jamkos kali ini kelas mereka mengadakan konser dadakan, dimana para cewek nyanyi nyanyi sedangkan para cowok mengiringi musik menggunakan ember yang di pukul pukul dan meja yang digebrak gebrak.

Suasana kelas sangatlah riuh, mereka saling joget dan bernyanyi sepuas mereka hingga siswa kelas lain yang melewati kelas mereka pun menatap nya dengan aneh.

Hingga ada seorang siswi yang seperti nya anak kelas IPS, ia berkata dengan suara agak keras hingga terdengar oleh murid kelas XI IPA 1.

"Apaan, kata nya IPA tapi kelakuan nya kaya IPS," sindir siswi itu dengan suara yang keras hingga konser dadakan itu berhenti sejenak dan mereka menatap siswi itu dengan tatapan membunuh.

"Apa lo? Sirik aja."

"Sini lo ngomong depan kita."

"Ga usah sindir sindir lah,ngomong langsung aja kali mbak."

"IPS ga seasik IPA sih."

"Hu dasar netizen."

Ucapan dari siswa siswi XI IPA 1 itu langsung membuat siswi yang menyindir itu langsung lari terbirit birit.

Ucapan mereka tadi terbilang pedas. Ya wajarlah karena memang XI IPA 1 setiap hari nya pasti adu argumentasi, tapi bukan berarti mereka tidak kompak hanya saja mereka selalu beradu pendapat mana yang terbaik untuk kepentingan bersama. Dan akhir akhir nya mereka akan memilih satu pilihan dan tentunya yang lain tetap menerima.

"Udah ah gue cape, bengek gue lama lama nyanyi terus," Fara berujar dengan nafas yang tersegal segal.

"Gue juga lah," timpal Ayra lalu mengikuti Fara yang duduk di kursi nya.

Akhirnya Ayra dan sahabat sahabat nya beristirahat untuk mengatur nafas mereka yang terengap engap, mereka tidak biasa bernyanyi ya walaupun suara mereka bagus namun jika dinyanyikan nya dengan suara teriak teriakan siapa yang tidak cape?

"Oh iya, lo pacaran sama siapa sih, Far?" tanya Sasa mulai membuka pembicaraan.

"Iya yang lo post di snapgram," sambar Ayra.

"Gue jadian sama selebgram dong," jawab Fara dengan heboh nya.

"Hah? Siapa?," bingung Sasa.

"Si Tian," Fara sambil senyum senyum gajelas.

"Ih jijik gue liat lo senyum senyum gitu, serem tau" Ayra bergidik.

"What? Si Tian?," kaget Vivian seolah baru mengingat sesuatu. Dan Fara pun hanya mengangguk antusias.

"Biasa aja tau, ga ganteng ganteng amat ya gantengan si Defan sih," Vivian menyombongkan diri.

"Apaan buluk kaya gitu juga," sembur Ayra.

"Defan tuh udah kaya pangeran tau ganteng nya," ujar Vivian sambil membayangkan wajah Defan.

"Lebay," cibir Ayra.

"Dah ah gue laper, kantin kuy" ajak Fara dan langsung disetujui oleh yang lain nya.

Mereka berjalan menuju kantin sambil tertawa bersama dan sepanjang jalan banyak juga yang menyapa Ayra dan sahabat sahabat nya, maklum lah orang terkenal.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang