[33] Rey Tulus?

3.3K 135 0
                                    

Karena kemarin Ayra demam, ya jadinya hari ini Ayra tidak diijinkan oleh Wanda untuk sekolah dulu.

"Bun, Ay udah sehat kok," rengek Ayra dengan muka memelas.

Wanda yang sedang sibuk mengolesi selai pada roti pun hanya melirik sekilas, "Iya tapi belum sehat maksimal, kamu harus istirahat dulu baru deh sekolah."

"Ah gabut kalo di rumah terus tuh, bunda," Ayra terus saja merengek bagaikan anak kecil yang minta dibelikan balon kepada ibunya.

"Bunda sekarang ga keluar kok," jawab Wanda.

"Tap-"

"Selamat pagi semua!" teriakan Defan itu memotong ucapan Ayra.

"Motong motong terus," gerutu Ayra menatap tajam Defan.

"Motong apa?," bingung Defan.

"Bang, Ay pengen sekolah," ujar Ayra pada Defan tanpa menghiraukan pertanyaan Defan barusan.

"Lah emang ga di izinin sama bunda?," Defan melirik bunda nya.

"Ngga."

"Yaudah kalo kata bunda ngga ya ngga, lagian kalo gue yang disuruh ga sekolah sih seneng gue mah," ucap Defan dan langsung dapat pelototan dari Wanda.

"Kenapa ini?," sambar Isqi yang baru saja menuruni tangga nya.

"Bang Isqi, Ay pengen sekolah," adu Ayra berharap Isqi mengizinkan nya sekolah.

"Kamu belum sembuh total," tolak Isqi dan membuat Ayra mengerucutkan bibirnya.

"Udah lah ribet amat, udah lo tinggal diem di rumah rebahan aja. Ga sekolah sehari aja udah kaya ga di kasih makan satu tahun," cerocos Defan sambil mengambil sepotong roti yang sudah disiapkan oleh Wanda.

Lalu beberapa menit kemudian, Defan pamit berangkat sekolah dan juga disusul oleh Isqi yang kebetulan ada jadwal kelas pagi di kampusnya.

Ayra memilih mengambil cemilan dan susu yang terletak di kulkas. Cemilan yang Ayra bawa pun berjumlah empat toples sekaligus.

Ia menikmati cemilan nya sambil mata yang terus terpokus pada kartun kesukaan nya, doraemon.

Wanda yang telah selesai dengan urusan nya di dapur pun segera menghampiri anak gadisnya yang tengah menonton televisi.

"Ya ampun banyak banget cemilan yang kamu bawa," kaget Wanda ketika melihat Ayra yang sedang memeluk empat toples cemilan.

Ayra hanya tersenyum lebar memamerkan deretan gigi putihnya.

"Ay mau tiduran di paha bunda ya," Ayra langsung mendaratkan kepala nya di paha bunda nya yang duduk di samping nya.

Ayra semakin nyaman ketika bunda nya mengelus ngelus kepala Ayra lembut.

"Kamu itu udah lama pacaran sama Rey?," tanya Wanda memulai obrolan.

"Bunda tau sendiri kan?"

"Tapi bunda ga tau secara rinci nya sejak kapan kamu pacaran."

"Sekitar satu bulan setengah mungkin," ceplos Ayra asal.

"Kamu tau?," Wanda menggantungkan ucapan nya hingga membuat Ayra bingung. "Kemarin Rey yang jagain kamu dari pagi sampe sore,dia yang ngerawat kamu juga ngompresnya juga sama dia."

Hati Ayra serasa mencelos. "Pas Defan ngasih tau ke Rey kalo kamu sakit. Reaksi pertama Rey itu ya langsung lari nyamper ke kamar kamu, dia panik dan khawatir banget" lanjut Wanda sambil tersenyum hangat.

"Bunda sengaja nyuruh Rey buat jagain Ayra, bunda kira Rey bakal nolak ataupun ngelakuin nya terpaksa ternyata engga dia malah rawat kamu sampe Defan datang dan bunda liat sendiri itu."

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang