[25] Roti

3.6K 170 1
                                    

Kringg...kringg..kringg..

Bunyi bel istirahat menggema di seluruh penjuru sekolah membuat siswa siswi yang kelaparan segera berlarian menuju ke kantin dengan tergesa gesa, padahal kantin gabakal kemana mana kok.

Begitupun juga dengan Rey, ia segera keluar kelas namun tujuan nya tidak langsung ke kantin melainkan ke kelas XI IPA 1 yaitu jelas Ayra.

Saat sudah sampai di kelas Ayra, keadaan kelas itu sepi. Namun, mata Rey menangkap seorang cewek yang baru kemarin menjadi kekasih nya, Ayra sedang sibuk mencatat di buku tulisnya.

Karena enggan mengganggu, Rey pun segera berjalan menuju meja Ayra dan duduk di sebelah nya dengan sangat pelan agar Ayra tidak menyadari kehadiran nya.

Dan benar saja, Ayra tidak menyadari kursi sebelah nya yang kini di duduki oleh Rey. Ia tetap fokus mencatat dan Rey sibuk memperhatikan wajah serius Ayra.

15 menit berlalu dan itu tanda nya 10 menit lagi istirahat berakhir, namun Ayra belum juga selesai akan catatan nya.Hal itu membuat Rey kesal.

Rey menyodorkan sebuah roti dan susu ke hadapan Ayra hingga membuat fokus gadis itu teralihkan menatap roti dan susu itu lalu beralih ke arah samping ya kearah Rey.

Ayra kaget setengah mati saat menemukan Rey yang sedang duduk di sebelah nya dan dengan muka datar bak tembok nya itu.

"Makan," setelah sekian lama mereka terdiam Rey pun angkat bicara.

"Sejak kapan lo duduk disini?" tanya Ayra tanpa memperdulikan ucapan Rey.

"Dari tadi."

"Ga usah banyak omong, makan" lanjut Rey memotong ucapan yang akan dilontarkan Ayra.

Ayra pun pasrah dan langsung mengambil roti itu dan mulai memakan nya. Ayra tak berbohong, jika memang kali ini ia sangat lapar dan bisa jadi Ayra akan lemas sepanjang pelajaran berikutnya jika Rey tidak memberi nya roti kali ini.

"Lo mau?," tanya Ayra dan mendapat gelengan dari Rey. Entahlah kapan cowok itu makan namun memang benar Rey rasanya tidak lapar bahkan kenyang sendiri saat melihat Ayra makan pemberian nya dengan lahap.

"Bentar lagi bel, gue ke kelas," pamit Rey lalu sedikit mengacak ngacak rambut Ayra.

Ayra sedikit gugup diperlakukan seperti tadi oleh Rey. Hati nya terasa berdebar tak karuan jika berdekatan dengan Rey. Mungkin nanti Ayra akan memeriksakan keadaan nya ke dokter.

Tanpa Ayra dan Rey sadari, sejak awal ada seseorang yang melihat interaksi antara mereka berdua.

"Al ngapain lo disitu?" Ayra bertanya pada Al yang sedang berdiri di depan pintu kelas.

Jika kalian ingin tahu siapa orang yang mengintip itu ya jawaban nya adalah Al. Tadi ia berniat akan kembali ke kelas setelah meminjam buku ke perpustakaan, namun saat di depan pintu Al malah melihat orang yang sedang pacaran yaitu Ayra yang sedang bertatapan dengan seorang lelaki ya jadilah Al mundur kembali dan melihat mereka dari kaca jendela, tentu nya tanpa sepengetahuan mereka.

Al hanya mengedikkan bahu nya menjawab pertanyaan Ayra. Dan Ayra pun tidak ambil pusing akan respon Al, mungkin emang sikap nya dingin, pikir Ayra.

Ayra melanjutkan acara mencatat nya. Baru saja mencatat lagi ternyata bunyi bel sudah berbunyi dan murid murid yang tadi nya berada di luar kini mulai memasuki kelas nya.

"Cie yang berduaan aja sama si murid baru," ujar Sasa ketika baru saja menduduki kursi nya.

"Kaga orang tadi ada si-," ucapan Ayra terpotong karena ia tersadar ia keceplosan.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang