[73] End

5.6K 147 6
                                    

Beberapa bulan kemudian...

"Kita balapan ya, siapa yang kalah harus nurutin kemauan yang menang ya!" ujar Ayra kepada Rey.

Didepan nya ada sebuah jalan untuk menuju puncak bukit yang tidak terlalu tinggi itu.

"Siapa takut." Rey menerima tantangan dari Ayra barusan.

"Siap ya, 1..2..3!" ujar Ayra memberi aba-aba lalu dirinya langsung lari bergitu pun dengan Rey yang juga berlari.

Ayra dan Rey berlomba untuk menuju puncak bukit, sesuai ucapan Ayra tadi, yang kalah harus menuruti apa kemauan yang menang.

Ayra yang awal nya memimpin pun mulai tersusul oleh Rey. Ayra salah mengajak Rey lomba lari, karena pasti lah Rey yang menang, secara kan dia jago jika masalah olahraga.

Melihat dirinya yang semakin jauh tertinggal dari Rey, sebuah ide jahil pun muncul di kepala Ayra.

Ayra melemaskan dirinya hingga tubuh nya tumbang ke tanah. Lalu Ayra sengaja berbicara dengan lemah untuk memanggil Rey.

Rey yang merasa ada yang tidak beres pun, menengok kebelakang dan betapa terkejut nya dirinya ketika melihat Ayra yang terkulai lemas di tanah.

Tanpa babibu lagi, Rey langsung berlari menghampiri Ayra.

Rey meletakan kepada Ayra pada paha nya lalu berusaha menyadarkan Ayra yang seperti nya pingsan.

"Ayra bangun, lo kenapa?" tanya Rey dengan nada yang super panik.

Ayra yang memang pura-pura, rasanya ingin sekali ia tertawa terbahak ketika mendengar nada bicara Rey yang terdengar sangat khawatir itu.

Rey menyadari pingsan nya Ayra itu terlihat aneh. Karena jika memang Ayra pingsan kenapa mulut nya terus bergerak seperti menahan sesuatu.

Seringai Rey muncul ketika mulai menyadari bahwa Ayra hanya pura-pura. Lalu Rey pun mempunyai ide untuk membalas keusilan Ayra ini.

"Ayra, gue kasih nafas buatan buat lo ya, keliatan nya nafas lo gak teratur gitu!" ucap Rey dan mulai mendekatkan kepala nya ke arah Ayra.

Ayra yang mendengar Rey akan melakukan nafas buatan pun langsung membuka mata nya dan mendorong Rey yang sudah dekat dirinya.

"Gue udah gakpapa!" ucap Ayra sambil tersenyum.

Rey terkekeh pelan, "Masa tiba-tiba gakpapa?"

"Aku emang gakpapa, nafas aku juga teratur tuh!" Ayra menarik nafas dan membuang nafas nya, beberapa kali Ayra melakukan itu untuk membuktikan bahwa dirinya tidak apa-apa.

Rey mengacak-acak rambut Ayra saking gemas akan ulah Ayra.

Tanpa Rey sadari, Ayra sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali berlari.

"Aku duluan!" Ayra langsung berlari saat meninggalkan Rey.

Rey yang kesal pun langsung ikut berlari menyusul Ayra.

Karena memang Ayra yang berlari terlebih dahulu meninggalkan Rey jadilah Ayra yang memenangkan tantangan nya.

"GUE MENANG!" teriak Ayra senang.

Rey menatap malas Ayra, "Lo curang!"

"Gak perduli, gak perduli, wlee!" Ayra mengejek Rey sambil memeletkan lidah nya.

"Oke, sekarang lo mau apa?" tanya Rey pasrah.

Ayra tersenyum, lalu Ayra berjalan mendekat ke tepian bukit yang memperlihatkan pemandangan kota Bandung dari ketinggian.

"GUE MAU BAHAGIA!" teriak Ayra.

Rey ikut tersenyum, lalu mendekat kearah Ayra dan memeluk Ayra dari belakang dan meletakan kepala nya pada bahu Ayra.

"Keinginan lo terkabul, setelah banyak luka yang lo lewatin. Sekarang saat nya lo bahagia."

Ayra tersenyum akan ucapan Rey. Lalu Ayra berbalik sehingga Rey dan Ayra saling bertatapan.

"Kebahagiaan gue gak bakal lengkap kalo gak ada lo di sisi gue," ujar Ayra lalu tersenyum lebar, begitu juga dengan Rey yang ikut tersenyum ketika melihat gadisnya yang terlihat bahagia ini.

Ayra memeluk Rey dengan erat, berharap Rey-nya tidak akan hilang lagi, serta Rey bisa terus bersama nya setelah di pisahkan dahulu.

Dan kini hubungan Ayra dan Rey telah kembali.

Ayra maupun Rey sama-sama berharap tidak ada lagi hambatan dalam hubungan mereka.

Selain itu juga Ayra dan Rey sama-sama menyepakati agar tetap mementingkan kuliahnya masing-masing.

Kisah cinta SMA yang rumit mengajarkan berbagai pelajaran hidup bagi Ayra.

Juga bagi Rey, untuk mencari yang tulus itu tidak perlu siapa yang lebih dekat ataupun lebih lama bersama nya. Namun, siapa yang lebih bisa mengerti tentang dirinya.

Rey menghadapkan diri nya pada hamparan pemandangan kota Bandung. Lalu berteriak, "I LOVE YOU AYRA!"

Ayra tersenyum bahagia, lalu menjinjitkan kaki nya agar bisa mencapai telinga Rey untuk membisiki nya, "I Love you too, Rey."

Ayra tersenyum memerkan gigi nya ketika Rey menoleh kearah nya karena bisikan nya.

Saat itu, alam menjadi saksi akan perasaan kedua pasangan muda itu. Pasangan yang saling mencintai satu sama lain.


[ ENDED: 11 April 2020 ]

-------------------------------

Alhamdulillah, cerita ini selesai.
Sebelum nya aku mau minta maaf kalo sekira nya ending nya gak sesuai ekspetasi kalian, tapi ending nya ini emang udah aku rencanain kaya gini.

Terimakasih buat kalian yang udah selalu stay buat cerita ini!
Love u!💜

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang