Hari ini kantin ramai seperti biasa nya, siswa siswi yang kelaparan membuat suasana kantin penuh.
Ada juga yang ke kantin hanya untuk nonton doi makan tanpa dia ikut makan, ngerjain tugas di kantin, ataupun modus ke cogan. Huh, itu yang bikin kantin penuh, makan ngga menuhin iya.
Begitu juga kumpulan anak anak nakal yang berada di pojokan kantin. Ya siapa lagi kalo bukan gerombolan geng PASKA.
Tentu saja, seluruh anak SMA CENDIKA mengetahui geng PASKA. Meskipun Erlang memutuskan agar tidak di panggil 'geng' namun tetap saja anak anak SMA CENDIKA menyebut nya 'geng.' Namun, anggota PASKA tidak ambil pusing akan itu.
"Bom, beliin gue bakso dong," ucap Haris menyuruh Bombom, si cowok bertubuh gendut.
"Gue lagi makan, Ris." Bombom berucap tanpa memperdulikan Haris.
Haris kesal, "Yaelah cuma bentaran doang."
Karena kesal acara makan nya di ganggu, Bombom menatap tajam Haris. "Gue lagi makan Ris, jangan sampe lah gue makan lo gara gara lo berisik terus."
Gelak tawa pun seketika pecah ketika mendengar ucapan Bombom barusan. Akhirnya Haris kalah.
"Mampus! Bombom kalo marah bisa jadi kaya singa loh," celetuk Gino dengan gelak tawa nya.
"Makan aja Bom si Haris, biar kaga ada lagi cowok yang main mainin cewek!" Defan ikut memanas manasi.
"Biar dunia tentram," tambah Patra dengan kekehan nya.
"Astagfirulah, kenapa kalian begitu jahat padaku teman teman?" Haris mendramatiskan ucapan nya.
"Jijik anjir," ujar Erlang sambil melemparkan kulit kacang kepada kepala Haris.
"Kalo lo dimakan Bombom, tar cewek cewek tentram,keperawanan mereka terjaga." Denis terkikik geli.
"Bangsul lo, gini gini gue masih perjaka kali," tukas Haris.
Obrolan mereka pun terus berlanjut, sedangkan Rey hanya tersenyum atau sesekali terkekeh pelan.
Hingga mata Rey menatap seorang cewek yang duduk di kursi tengah kantin.Ayra, ia sedang tertawa bersama sahabat sahabat nya, namun kali ini di leher Ayra terdapat syal.
Tadi pagi, Rey dan Ayra berangkat bersama. Dan Rey sempat menyuruh Ayra untuk tidak bersekolah dahulu hari ini karena kondisi nya yang sedikit sakit. Namun, lagi lagi Ayra menolak dan mengatakan bahwa hari ini ada ulangan harian.
Rey menatap intens Ayra, terlihat beberapa kali Ayra bersin dan sedikit membenarkan letak syal nya.
"Eh, si Ayra kenapa dah kok pake syal gitu? Sakit apaan yayang gue?" celetuk Haris dan berhasil mendapatkan pelototan tajam dari Rey.
"Wih, peace babang Rey." Haris nyengir sambil menunjukan dua jari tangan nya.
"Ayra kemarin hujan hujanan, jadi dia flu," jelas Defan.
Tiba tiba saja Rey bangkit dari duduk nya, teman teman Rey hanya menatap heran Rey tanpa ada yang bertanya.
Rey berjalan ke arah meja Ayra, lalu terlihat Ayra dan Rey berjalan keluar dari area kantin. Entah kemana.
Ternyata, Rey membawa Ayra ke taman belakang sekolah. Suasana nya yang sepi membuat orang yang berada di sana akan merasa tentram damai.
Mereka duduk bersebelahan, terjadi keheningan beberapa saat sebelum akhirnya Rey yang terlebih dahulu membuka pembicaraan.
"Ada yang mau lo jelasin?"
Ayra menoleh kearah Rey, ia sudah tau maksud dari ucapan Rey yang tak lain mengarah kepada kejadian kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand
Fiksi RemajaPertemuan Dayra Aqila dan Reynand Graha selalu di bumbui dengan perdebatan dan perselisihan. Hingga akhirnya Rey terlibat dalam sebuah taruhan, yakni menaruhkan Ayra. Karena Rey merasa bertanggung jawab akan taruhan itu, Rey memutuskan untuk menjadi...