[9] Pasar Malam

4.4K 176 1
                                    

"DEFAN KELUAR!" teriak Ayra frustasi.

Defan sedari tadi terus saja mengobrak abrik kamar Ayra, dan mencoba semua aksesoris aksesoris Ayra seperti bando, pita ataupun topi Ayra. Membuat Ayra kesal setengah mati, sungguh Ayra malas jika jarus membereskan nya lagi. Apalagi aksesori Ayra itu tidak bisa dibilang sedikit.

Defan memakai salah satu bando Ayra yang berwarna merah muda lalu meninjukan nya pada Ayra. "Ay, gue lucu kan?"

Tiba tiba saja Isqi memasuki kamar Ayra. "Bukan lucu, tapi malah kaya bencong."

Ayra langsung berlari kearah Isqi dengan muka yang merah padam menahan amarah. "Bang Isqi, tuh Defan ngacak ngacakin kamar Ayra."

"Defan" tegur Isqi.

Senyum Ayra terbit, namun luntur seketika saat Isqi malah ikut mamakai topi topi Ayra. "Ikutan dong, sis." Isqi berlaga seperti waria.

"Bang Isqi, bang Defan kalo mau ngebencong mending dipinggir jalan aja deh ah jangan disini," sudah cukup kesabaran Ayra, ia sedari tadi cape terus mencak mencak namun tudak di hiraurkan sama sekali.

"KELUAR BANG, AYRA MAU TIDUR!" teriak Ayra marah.

"Wuahh, adek abang ini marah," Isqi berjalan kearah Ayra lalu mencolek colek pipi tembem Ayra.

"Don't touch me!."

"Bukan muhrim, cin" sambar Defan dengan gaya bencong nya.

"Iya nih bep, yaudah aku sama kamu aja ya sayang," mereka malah tambah parah, Isqi kini bergelayut manja di tangan Defan.

"Yaudah yuk, kita jelong jelong aja," ajak Defan pada Isqi.

Lalu mereka pun meninggalkan kamar Ayra dan helaan nafas lega pun terdengar dari Ayra.

"Bodoamat, keluar sana keluar," usir Ayra.

Setelah itu, Ayra segera memejamkan matanya dan setelah itu Ayra pun tertidur dan mulai menyelami mimpinya.

Baru saja Ayra tertidur 15 menit, suara Fara membuat Ayra terpaksa membuka mata nya.

"AYRA SYANTIQOE, TEMAN TEMAN MU YANG IMOET AND SYANTIQOE INI DATANG!" teriakan Fara membuat Ayra kesal bukan main.

"ASTAGFURULLAH, APAAN LAGI SIH?" teriak Ayra kesal, sangat kesal.

Fara memasuki kamar Ayra dengan muka tanpa dosa nya. "Maen kuy."

"Gamau anjir, gue ngantuk. Keluar sana lo pada keluar," usir Ayra dengan muka khas bangun tidur.

"Ayolah Ay kali ini ajaa," mohon Sasa.

"Yaudah, kalian tunggu diluar," pasrah Ayra lalu mengibas ngibaskan tangan nya bermaksud mengusir teman teman laknatnya itu.

"Ga ah, disini aja," cengir Sasa, lalu membaringkan tubuhnya di kasur Ayra.

"KAMPRET KAMPRET LO PADA!" teriak Ayra frustasi.

"Lo ngapa dah? Teriak teriak terus?" tanya Vivian polos.

"Bacot dah," umpat Ayra malas.

Fara terkekeh sebentar. "Tenang aja kita gabakal ngintip kok, toh kita juga punya ngapain ngintip punya lo."

"Sana cepet," usir Sasa pada Ayra.

Setelah 20 menit Ayra bersiap siap, akhirnya Ayra sudah siap. Lalu mereka pun segera bergegas menuju tempat tujuan mereka, pasar malam.

Karena memang sekarang sudah pukul 16:00, jadi mereka memutuskan untuk pergi ke pasar malam. Memang pukul segini masih sore, dan mereka sengaja karena mereka akan bermain main dulu ke panti asuhan baru ke pasar malam.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang