Rey hari ini sedang berada di rumah Adley. Bersantai santai bersama nya. Tidak bisa dipungkiri, Rey pun masih memiliki perasaan kepada Adley meski tak sekuat dulu.
Mungkin terdengar aneh, jika seorang pria yang sudah memiliki pacar malah dekat dengan wanita lain. Namun, kali ini kondisi nya berbeda.
Terhitung sudah sekitar seminggu, setelah pertemuan Rey dengan Adley. Mereka semakin lengket saja, dan sebalilnya hubungan Rey dan Ayra merenggang.
Adley dengan santai nya memeluk tangan Rey sambil menyandarkan kepala nya di dada bidang Rey. Dan tentu nya Rey pun tak menolak pelukan itu.
Jujur saja, Rey tak pernah mendapatkan pelukan manja seperti ini dari Ayra. Mungkin, Ayra hanya memeluk Rey ketika ia sedang bersedih ataupun apa, itupun hanya sebentar.
Sebenarnya, Rey tak masalah akan sikap Ayra yang seperti itu karena memang mungkin ia seorang cewek yang gengsi nya tinggi. Dan Rey pun enggan nafsu nya meningkat ketika Ayra memeluk nya ataupun apa.
"Rey, aku pengen jalan jalan," rengek Adley layaknya seorang bocah.
Rey menatap manik mata Adley yang juga menatap nya. "Mau kemana?"
"Ke mall yuk!" antusias Adley.
Tanpa pikir panjang, Rey langsung mengiyakan ajakan Adley itu.
Rey dan Adley segera bergegas menuju ke salah satu pusat perbelanjaan di kota Bandung. Di dalam mobil mereka diiringi oleh alunan musik.
Setelah sampai di tempat tujuan, mereka langsung masuk ke dalam nya dengan tangan yang saling bertautan layaknya sepasang kekasih.
Mereka seolah tak memikirkan siapapun. Layaknya orang orang yang sedang di mabuk asmara, dunia hanya milik mereka berdua.
"Rey, aku mau beli baju yuk anter." Adley langsung menarik tangan Rey.
Adley langsung memilih baju baju yang ia inginkan.
"Ini bagus ga, Rey?" Adley menunjukan sebuah baju gaun dengan motif bunga di dada nya kepada Rey.
Rey mengangguk, sebenarnya Rey tidak peduli masalah baju. Toh, dia sendiri yang akan memakai nya mengapa harus bertanya kepada orang lain?
Memang sifat dasar nya wanita, jika berbelanja pastilah lama. Begitu pun dengan Aldey, Rey lama kelamaan merasa bosan. Lalu ia mengeluarkan ponsel nya, sekedar melihat akun sosmed nya ataupun aplikasi chating nya.
Tring.
Sebuah notifikasi memasuki ponsel nya. Ketika Rey melihat pengirim nya adalah dari nomor tak di kenal. Rey mengerutkan kening nya bingung.
Ketika pesan itu di buka, Rey cukup terkejut. Disana terlihat Ayra yang sedang menautkan jari kelingking nya dengan seorang lelaki. Dan jika tidak salah, lelaki yang berada di foto itu adalah lelaki yang pernah Rey dan Ayra temui saat di toko boneka.
Emosi Rey pun tersulut. Bisa bisa nya Ayra bermain api di belakang nya.
Rey langsung menatap Adley yang tak selesai selesai memilih baju. Kesal, lama sekali.
"Adley!" panggil Rey.
Adley menoleh, "Kenapa Rey?"
"Ayo pulang," ucap Rey to the point.
Terlihat raut kesal dari wajah Adley. "Kan aku belum selesai beli baju nya."
"Bisa nanti lagi." Rey berjalan menuju kearah Adley lalu mengelus ngelus rambut nya lembut.
"Kamu harus minum obat dulu, nanti kapan kapan kita belanja lagi ya," bujuk Rey.
Setelah dibujuk berkali kali, akhirnya Adley pun menurut. Lalu mereka pun pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand
Ficção AdolescentePertemuan Dayra Aqila dan Reynand Graha selalu di bumbui dengan perdebatan dan perselisihan. Hingga akhirnya Rey terlibat dalam sebuah taruhan, yakni menaruhkan Ayra. Karena Rey merasa bertanggung jawab akan taruhan itu, Rey memutuskan untuk menjadi...