Sedangkan Rey yang kini berada di Jerman bersama Adley dan Keenan sedang bersantai di taman yang berada di dekat apartemen mereka.
Adley? Ya dia kini telah sadar dari koma nya selama 3 bulan. Rey dan Keenan tentu sangat senang. Tadi nya mereka pun hendak kembali ke Indonesia namun karena Keenan meminta agar tetap di Jerman saja akhirnya Rey dan Adley ikut saja.
Lalu hubungan Adley dan Rey pun kini telah berpacaran. Hal itu membuat Adley sangat senang, Rey nya yang dulu hilang dari pelukan nya kini telah kembali lagi.
"Hubungan kalian mau gimana kedepan nya?" tanya Keenan kepada Rey dan Adley.
Rey yang sedang meneguk cokelat panas nya pun tersedak mendengar pertanyaan Keenan barusan. Sedangkan Adley tersenyun girang.
"Maksud nya?" tanya Rey pura-pura tak mengerti.
Keenan tertawa kecil, "Mau tunangan dulu atau langsung nikah?"
Mata Rey membulat sempurna. "Itu kejauhan bang, lagian gue masih mau kuliah dulu."
Adley bergelayut manja di tangan kekar Rey, "Gak ada salah nya kan anak kuliahan yang udah nikah?" ujar Adley.
Jujur saja Rey belum memikirkan sejauh ini. Bahkan cita-cita nya pun belum ia capai, dan Rey tak mau perjalanan menuju ke cita-cita nya terputus gara-gara harus merawat istri dan anak.
Selain itu, sampai saat ini dalam relung hati Rey yang paling dalam pun masih menyimpan nama Ayra.
Ya, gadis dengan segala tingkah nya itu berhasil membuat hati Rey menetap pada nya, ya meskipun harus terganggu oleh adanya Adley.
"Itu terlalu jauh," ujar Rey sambil menggelengkan kepala nya lalu hendak pergi, namun ditahan oleh Adley.
"Duduk dulu sebentar!" ujar Adley dengan manja.
"Aku mau ke belakang dulu!" Tanpa menunggu persetujuan Adley, Rey melenggang pergi.
Rey berjalan menuju ke apartemen lalu ia menuju ke salah satu tempat favorit nya di apartemen nya.
Sebuah ruangan yang kecil namun menyuguhkan pemandangan yang sangat bagus. Ruangan ini tadi nya sebuah kamar namun karena tak di pakai, jadi Rey ubah menjadi sebuah ruangan tempat nya bersantai.
Rey duduk di sebuah kursi yang posisi nya menghadap ke hamparan kota Jerman yang indah.
Mata Rey tertuju ke depan, tepat nya ke view paling ujung yang terlihat kecil di mata Rey.
"Ayra? Lo apa kabar? Apa lo masih inget gue?" Rey hanya bisa berteriak dalam hati karena enggan ada siapapun yang tau.
Gadis lugu yang dipertemukan dengan lelaki brengsek seperti dirinya. Ya dia Ayra, gadis yang berhasil megobrak-abrik hati nya.
Andai saja rasa gengsi nya tidak besar dulu, pasti lah Rey akan mengucapkan 'i love you' kepada Ayra setiap hari nya untuk menandakan bahwa betapa besar nya rasa cinta nya untuk Ayra.
Dulu mungkin Rey belum terlalu menyadari bahwa Ayra itu sangat berharga dan karena itu pula Rey meninggalkan Ayra. Dan sekarang Rey sangat menyadari bahwa Ayra itu berharga, dia beda.
Dan yang menjadi pertanyaan besar di dalam pikiran Rey adalah, apakah Ayra sudah memiliki pendamping? Apa Ayra bahagia dengan kehidupan nya sekarang?
Harusnya Rey bahagia jika memang benar nyata nya Ayra bahagia dengan kehidupan nya dan pendamping nya.
"Gue harap lo baik-baik aja di sana!"
Rey sedikit tersenyum setelah mengucapkan kalimat itu dalam hati nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand
Teen FictionPertemuan Dayra Aqila dan Reynand Graha selalu di bumbui dengan perdebatan dan perselisihan. Hingga akhirnya Rey terlibat dalam sebuah taruhan, yakni menaruhkan Ayra. Karena Rey merasa bertanggung jawab akan taruhan itu, Rey memutuskan untuk menjadi...